🍁PART : 12 || SANGCHEOBADNEUN BANGBEOB🍁

60 31 129
                                    

*SANGCHEOBADNEUN BANGBEOB : CARA MENERIMA LUKA*

Jung Hara mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi padanya. Walaupun sebenarnya, rasa pedih di hati, masih tetap terasa.

Setiap pagi ia seperti biasa melakukan aktifitas dan siangnya ia bekerja. Pulangnya sore.

Di waktu sore hari ia bersantai di teras seraya memikirkan akan memulai kuliah di mana.

Di kampus sudah tersebar kabar Jung Hara yang sebagai pembunuh. Jika semua itu bocor, tidak tahu bagaimana nasib Jung Hara dan kampus tersebut.

Sebab itulah, Ji Suk menjauhi Jung Hara. Jung Hara pun merindukan Ji Suk.

Min pun tiba ke rumah Jung Hara.

"Sedang apa?" tanya Min yang masih berdiri.

"Eh. Kau." Jung Hara terkejut dengan kedatangan Min.

"Seminggu kau tidak ada di kampus. Rasanya gersang." ucap Min santai.

Jung Hara terdiam.

"Kenapa kau diam? Tidakkah harusnya merespon." protes Min.

"Ka-kau sudah makan?" tanya Jung Hara gugup.

"Ahk! Sepertinya kau harus masak untukku." ujar Min tersenyum.

Jung Hara pun tersenyum dan masuk ke dalam untuk menyiapkan makanan untuk sahabatnya itu.

Min memang pandai menerima perasaannya yang sejujurnya amat terluka.

Jung Hara pun selesai. Min pun dengan bahagia melahap masakan Jung Hara yang selalu enak. Jauh di sana. Hati mereka terluka.

"Kau tidak bersama mereka?" Jung Hara melirik Min.

"Tidak. Aku tidak memikirkan mereka." jawab santai Min.

"Kau ini." sahut Jung Hara yang meneguk segelas air.

"Oh ya. Apa rencanamu?" tanya Min penasaran.

"Aku berpikir akan kuliah. Tapi. Aku ingin bekerja saja dulu." jawab Jung Hara.

Min pun telah selesai makan.

"Apa kau sangat ingin kuliah?" tanya lagi Min memastikan.

"Sepertinya tidak."

"Jangan berbohong. Katakan saja, kau sedang menikmati hari kerjamu. Dan ya. Jangan pikirkan kuliah, buku dan semuanya. Tenangkan saja pikiranmu." usul Min yang memberi terbaik.

"Hm. Seperti katamu. Aku menerimanya." angguk Jung Hara tersenyum manis.

Min pun tersenyum mendemgar kata semangat palsu dari Jung Hara. Ia tahu benar perasaan Jung Hara yang kini hancur berkeping-keping setelah semua kerja kerasnya menjadi debu.

"Kemana Ji Suk? Aku tidak pernah melihat ia kemari melihat keadaanmu." Min pun baru menyadarinya.

Karena ini sudah seminggu dari Jung Hara keluar dari kampus.

Mendengar pertanyaan itu. Jung Hara mematung. Apa yang harus ia katakan? Ia sendiri bingung dan tidak tahu. Bukan Jung Hara tidak ingin bertemu atau tidak pernah menghubunginya. Namun, Ji Suk selalu menolaknya.

Jung Hara mengetahui bahwa dirinya sedang dijauhi oleh lelaki itu. Sejak itu, Jung Hara tidak lagi ingin bertanya apa pun soal hubungannya. Apa pun keputusan Ji Suk nanti, Jung Hara telah menerimanya.

"Mengapa kau diam saja?" Min pun bertanya kembali.

Min seperti sengaja ingin mendesak Jung Hara. Ia sangat penasaran dengan hubungan mereka.

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang