🍁PART : 14 || JIGEUM NAE SON-EUL JAB-A🍁

53 28 182
                                    

*JIGEUM NAE SON-EUL JAB-A : GENGGAM TANGANKU SEKARANG*

Cinta yang selalu didambakam oleh Jung Hara, kini telah kandas bersama terbawa pergi oleh luka. Luka yang menggores hati mereka, membuat semuanya terlihat sulit. Tiada lagi hari yang indah. Semua terlihat suram.

Dalam posisi Jung Hara, ialah paling tertekan dan merasa hancur. Bagaimana tidak? Ia dikeluarkan dari kampus. Ditambah orang-orang tidak percaya dengannya. Dijauhi cintanya.

Dalam keadaan tertekan, Jung Hara hanya bisa pasrah akan hidupnya. Sampai detik ini, ia masih tak mengerti sebenarnya apa yang terjadi.

Hujan yang terus menangis, selalu menampakkan air matanya. Dalam heningnya malam, Jung Hara berbaring di atas ranjang kecilnya. Menatap diri yang terbalut kenangan luka bersama Ji Suk.

Hujan tak akan reda, apa bila Jung Hara sendiri tak mengizinkan air matanya untuk pergi. Hatinya telah tergoresan dengan tajam. Sudah terlalu banyak luka yang harus merelakan itu semua.

Jung Hara berdiam diri dengan air matanya yang tak henti mengalir untuk menangisi semuanya. Melihat dirinya yang tak berdaya, menyayat perasaannya.

🍁
🍁
🍁

DIVINE UNIVERSITY GANGNAM ➰

Pagi ini banyak yang membicarakan perihal Jung Hara. Mereka membicarakan hal buruk tentang Jung Hara. Xio Ta mendengar sahabatnya itu dikatai tidak baik, ia tidak bisa menerima penghinaan seperti itu.

"Tidak bisakah kalian diam! Dia tidak seperti itu!" bentak Xio Ta dalam keadaan menahan amarah.

Semua terdiam. Ji Hye tertawa sinis melihat aksi berlebihan dari Xio Ta. Sedangkan, Ji Suk. Hanya diam. Ia tetap diam. Diam dengan keadaan kebencian terhadap Jung Hara.

"Xio Ta. Kenapa, kau ini sangat berlebihan?" kata Ji Hye yang masih tersenyum sinis.

"Apa, karena dia temanmu? Hehe. Carilah teman yang tidak menyakiti." tambahnya, semakin membuat Xio Ta tak tahan.

"Ji Hye!" teriak Xio Ta.

Ji Hye terdiam. Namun ia merasa senang. Amat sangat-sangat senang. Tinggal bagaimana ia bisa mendapatkan hati Ji Suk.

Semua kembali tenang setelah dosen memasuki kelas mereka. Xio Ta benar-benar merasa panas di dalam dadanya. Pikirannya melayang ke Jung Hara.

"Kau tak ada di sini, namamu masih dibicarakan." gumam Xio Ta merasa sedih.

Min dan Yerin, serta Xio Ta sangat merindukan Jung Hara kembali ke kampus. Tapi itu tidak mungkin.

Jung Hara terbangun dalam keadaan tidak baik. Ia sama sekali tidak napsu makan. Ia hanya diam di dalam kamar. Berbaring menatap mimpinya yang lenyap.

"Kenapa ini sakit sekali? Aku sangat butuh. Butuh genggaman tangannya yang hangat." ucapnya yang kini kembali menangis.

Tepat pada pukul dua siang. Yerin terbebas dari tugas kampus yang mengharuskannya berpikir tentang pelajara. Ia dengan riang melangkahkan kakinya menuju tempat Jung Hara.

Tidak lupa ia membeli cemilan dan buah untuk disantap nanti. Ia sudah membayangkan wajah Jung Hara yang terlihat manis itu.

Min yang masih berada di kampus menunggu seseorang. Sedangkan Xio Ta telah lebih dahulu pulang karena ada keperluan mendadak jadi tidak bisa menemani Min atau Yerin.

Min pun tak butuh ditemani oleh Xio Ta saat ini. Wajahnya yang dingin sudah jelas memiliki maksud tersembunyi di baliknya. Benar saja. Ketika Ji Suk terlihat keluar sendiri dari ruangan dekan. Min masih menunggunya dan menatap tajam ke arahnya.

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang