🍁PART : 16 || TUPYOHAM🍁

53 21 152
                                    

*TUPYOHAM : KOTAK SUARA*

DIVINE UNIVERSITY GANGNAM ➰

Dosen telah memasuki ruangan kelas Psikoligi. Min datang ke kampus. Lukanya sudah sangat membaik. Sisa bekas luka saja, yang masih bisa ia tutupi dengan menggunakan baju lengan panjang.

Berbeda dengan kelas Xio Ta yang sepertinya tidak ada jam. Xio Ta sibuk bermain game lewat ponselnya. Beberapa dari mereka sedang mengobrol dan bercanda.

Ji Hye menyambangi tempat duduk Ji Suk yang tengah mematung.

"Hai." sapa Ji Hye dengan senang.

"Ah, ada apa?" tanya Ji Suk sedikit terkejut.

"Aku ingin bertanya, tapi. Bisakah kita bicara di luar kelas saja?" tawar Ji Hye.

"Tentu. Aku juga merasa bosan." balas Ji Suk menerima ajakannya.

Mendengar respon baik dari lelaki itu, Ji Hye pun tersenyum merona. Mereka pun keluar kelas berkeliling seputaran area kampus.

"Hm. Apa kau masih mencintainya?" tanya Ji Hye tiba-tiba.

Pertanyaan tersebut, membuat Ji Suk tidak ingin mendengarnya. Bagaimanapun, pertanyaan itu telah menepuk dirinya.

"Untuk apa kau tahu?" balas Ji Suk dingin.

"Eh. Kau jangan seperti itu. Aku heran, mengapa kau bisa suka padanya? Dia sedikit, tidak waras."

"Cukup. Aku tidak ingin mendengar kau membahasnya." sergah Ji Suk berhenti berjalan.

"Baiklah-baiklah. Tapi. Ada satu hal yang membuatku tidak habis pikir. Min dan Jung Hara, apakah mereka menyembunyikan sesuatu darimu? Hm. Sepertinya." tambahnya, untuk menyulut api cemburu Ji Suk agar ia membenci Jung Hara.

"Apa kau bisa diam? Lebih baik kita cari makan." ujar Ji Suk untuk menjauhi pertanyaan-pertanyaan seperti itu.

Ji Hye pun sangat bersemangat dan merangkul tangan Ji Suk dan mampir ke salah satu resto dekat dengan kampusnya.

Bagi Ji Hye, itulah momen di mana ia bisa dengan mudah menyentuh dan mendekati Ji Suk. Ji Suk terus membatin bahwa ia, tidak lagi mencintai Jung Hara. Melainkan itu sebaliknya.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Jung Hara bergegas berangkat bekerja. Ia masih terganggu dengan pikiran-pikiran yang membebani otaknya.

Jung Hara sudah tidak tahu harus bagaimana. Pikirannya telah menumpuk begitu berat. Ia tidak bisa menyingkirkan beban yang sedang ia pikirkan.

Seorang lelaki dengan menggunakan jas yang begitu tampan memasuki tempatnya.

"Selmat datang." sapa Jung Hara yang tengah berjaga.

Jung Hara tidak begitu menghiraukan lelaki yang barusan masuk. Dalam lamunannya itu, ia terlihat murung. Lelaki itu adalah Min.

Min dengan sengaja mendatangi tempat bekerja Jung Hara. Rindu memaksanya harus bertemu dengan segera.

Min pun menghampiri Jung Hara yang tengah melamun menatap sebuah buku di depannya.

"Hai." sapa Min tersenyum.

Jung Hara pun sontak terkejut dengan kedatangan Min. Ia merasa sedikit malu, mengingat apa yang telah mereka lakukan.

"Wah-wah. Kekasihmu tampan juga." goda lelaki itu, yang baru saja datang.

Min tersipu malu mendengar ungkapan dari lelaki tersebut, yang diketahui rekan kerja Jung Hara.

Jung Hara diam dengan wajah yang salah tingkah.

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang