🍁PART : 17 || GIP-EUN HUHOE🍁

70 18 119
                                    

*GIP-EUN HUHOE : PENYESALAN TERDALAM*

Setelah kejadian semalam. Ji Hye datang ke kampus dengan raut wajah ketakutan. Ia terlihat pucat. Dirinya terus membantin bahwa itu murni adalah kecelakaan. Mencoba tidak terjadi apa-apa. Menghilangkan pikirannya soal kejadian tersebut.

"Ji Hye. Ada apa denganmu?" tanya wanita yang japan bersamanya menuju kantin.

"Ah. Eh. Ti-tidak. Tidak apa-apa." balasnya gugup.

"Kau terlihat pucat. Apa kau sakit?" sambung temannya lagi.

"Eh. Ya. Sepertinya. Semalam aku tidak enak badan. Kalau begitu, aku ke UKS dulu." ujar Ji Hye dengan cepat.

Temannya hanya bingung dan menatap kepergiannya itu.

"Sikapnya itu, aneh sekali." pikir wanita berjaket kulit tersebur.

"Ah sudahlah. Dia hanya sakit." bela salah satu temannya yang lain.

"Hm. Tapi, sikapnya menunjukkan, sesuatu hal yang besar."

Wanita berjaket kulit itu tak merespon percakapan temannya. Mereka pun bergegas dengan cepat.

Dibalik itu, Ji Hye merasa bingung dan ketakutan. Ia terus mencoba untuk tenang dan melupakannya. Tetap saja. Bayangan Jung Hara saat terjatuh karena dengan sengaja mendorong tubuh Jung Hara, tetap terbayang di matanya. Itu adalah hal gila yang dilakukan olehnya.

"Tidak. Tidak mungkin. Ya. Itulah yang aku mau. Dia harus lenyap. Aku tidak perduli." gerutunya sambil bolak-balik di depan kelas yang kosong.

Ji Suk berjalan dengan tatapannya yang kosong. Pikirannya terus terganggu oleh Jung Hara.

"Mengapa aku terus memikirkannya?" gumamnya dalam langkahnya yang semakin berat.

Mereka pun bertemu dengan tidak saling bertatapan muka. Tapi mereka menyadari satu sama lain. Min tidak perduli dengan Ji Suk. Namun Ji Suk memang tidak menatapnya, tetapi memikirkan diantara Min dan Jung Hara.

"Xio Ta." ucap Min yang masih berjalan dengannya.

"Hm?" jawab Xio Ta singkat.

"Aku merasa aneh. Jung Hara tidak mungkin pergi jauh dariku." sambungnya dengan perasaan terganggu.

"Ingat. Kau dan dia. Bukan sepasang kekasih. Maaf, jika aku mengatakan hal ini. Karena kau sahabatku. Jung Hara masih mencintai Ji Suk. Begitu pula dengan Ji Suk." nasihat Xio Ta tanpa tahu apa maksud yang dikatakan oleh sahabatnya itu.

"Bukan itu maksudku. Aku merasa lebih dari itu. Ah tidak. Ada apa dengan hatiku ini?" getir Min meyakinkan pada dirinya sendiri.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Sudahlah. Kita hanya perlu bersama Jung Hara untuk selamanya." ujar Xio Ta, seraya duduk setelah menemukan tempat yang biasa mereka singgahi.

Min terdiam. Min memiliki firasat yang aneh. Dan dia sendiri pun tidak mengerti dan tidak tahu. Rasa seperti apa itu? Hal pertama kali yang membuatnya terusik untuk memikirkan Jung Hara.

Yerin pun tiba dengan langkahnya yang riang serta senyumannya yang khas.

"Kekasihmu datang." celetuk Min dengan menatap ke arah Xio Ta sekilas.

Xio Ta hanya tersenyum.

"Teman-teman. Aku ingin makan siang di tempat Jung Hara. Aku telah mengirimkan pesan padanya. Siang ini kita akan kesana." ujar Yerin membuka percakapan.

Xio Ta pun melemparkan satu minuman susu rasa pisang yang disukai oleh Yerin. Tangannya pun dengan cepat menangkapnya.

"Tidak bisakah kau membetinya dengan manis? Bagaimana kau ini." protes Yerin dengan wajah kesal-kesal manja.

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang