🍁PART : 10 || NANEUN NUGU-INGA🍁

76 42 142
                                    

*NANEUN NUGU-INGA : SIAPA AKU*

Jung Hara terus berpikir dan berpikir. Harus seperti apa lagi ia bersikap kepada orang lain. Dalam hidupnya ia hanya ingin hidup seperti orang normal.

Dalam senja yang menyapu seluruh tempat Gangnam, pandangannya penuh dengan kekosongan. Menatap dirinya yang seperti apa. Mengira dirinya seperti apa?

Selama ini ia hanya berharap bisa hidup normal. Walau sebenarnya ia bingung dengan dirinya sendiri. Omongan orang terhadapnya, membuat dirinya terjun pada kebimbangan.

Ia selalu bertanya-tanya. Ia berdiri dan beranjak ke kamar mandi. Menatap dirinya disebuah cermin yang terpasang di sana.

Menatap lama wajahnya dalam dirinya. Air mata pun mengalir membasahi pipinya. Tidak ada air mata yang mengalir dengan kebahagia.

"Eomma... Appa... siapa aku?"

Kalimat itu terus diucapnya berulang-ulang kali.

🍁
🍁
🍁

Jung Hara bangun dari tidurnya. Ia langsung merapikan kamar dan beres-beres. Selama ini ia hidup mandiri. Walau orang tidak suka datang padanya, namun masih ada orang baik merangkulnya.

Ia pun berangkat ke kampus setelah sudah waktunya. Kini, Min datang menjemputnya. Namun Min terlambat. Jung Hara telah sampai di kampus.

Min pun mengira ia pasti sudah ada di kampus. Benar saja. Min bertemu dengannya.

"Jung Hara." panggil Min yang berlari kecil untuk menghampirinya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Min.

"Ya. Kau sendiri?" tanya balik Jung Hara santai.

Ini adalah momen yang luar biasa bagi Min mengetahui Jung Hara yang berbicara santai padanya. Wajahnya tersenyum dan tersenyum.

"Kau merasa baik?" tanya Min memastikan. Wajah bahagianya tidak bisa disembunyikan.

"Ya, Min." jawab Jung Hara melepas senyuman tipis.

Senyuman tipis saja sudah membuat Min melayang-layang seakan seperti layangan yang melintasi awan-awan di sana.

Mereka pun berpisah. Arti dari kata pisah, ya karena mereka berbeda jurusa.

"Pagi, Min." sapa Yerin yang sedang duduk membaca buku.

"Pagi, Yerin." balas Min dengan tersenyum.

"Ada apa denganmu? Apa kau belum disuntik, seperti Xio Ta." Yerin pun heran.

"Tidak perlu." tegas Min seraya membuka tasnya.

Yerin pun keheranan. Pagi ini tidak biasanya ia selalu melempar senyuman mahalnya itu . Ia tetlihat ceria seperti Xio Ta.

Yerin pun memegang keningnya dan berkata. "Ah. Aku sehat." Min pun hanya terkekeh melihat Yerin yang bersikap konyol.

Jung Hara telah siap menerima semuanya. Semua mata tertuju padanya lagi. Xio Ta berjaga-jaga jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi lagi.

Kang Ji Suk dengan penuh perhatian ke Jung Hara. Dalam hitungan menit pun mereka mulai kembali membuat keadaan yang tak bersahabat.

"Yak! Jung Hara-ya. Kau tidak minta maaf dengan Ji Hye? Tidak tahu malu." celetuk gadis berbaju kotak-kota tersebut.

Satu suara menimbulkan gema yang luar biasa. Satu suara dapat menghancurkan satu orang yang sedang berdiam diri. Bagaimana jika itu lebih dari satu suara seseorang yang tidak menyukaimu? Kau akan lari?

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang