ALASKA

2.5K 202 2
                                    

Sebuah takdir itu adalah kehendak Tuhan dan kita sebagai hambanya harus tabah dengan apa saja yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah takdir itu adalah kehendak Tuhan dan kita sebagai hambanya harus tabah dengan apa saja yang terjadi.

***

Saat ini, mereka berada di ruang rawat inap Aska. Ya Alhamdulillah, Aska bisa di selamatkan dari kesakitannya itu. Itu juga berkat daripada dirinya, yang terpaksa melakukan operasi pada jantungnya itu.

Mulanya, emang mau dijalankan program rehabilitasi jantung buat Aska tapi kondisinya berkata lain. Ini yang membuatkan Mordy menurunkan tandatangannya, pada beberapa kertas untuk menyetujui operasi tersebut.

Hari ini genap 9 hari, Aska terbaring lemah di kasur di ruang rawatnya. Not only that, semua anggota keluarganya juga kehilangan senyum, setelah mengetahui kabar dan kondisi Aska saat ini alias permata mereka memilih buat tidur sejenak dan gak tau kapan bangunnya.

"Kapan Aska bangun?" Tanya Khayra yang hampir setiap hari, hanya melamun yang bisa di lakukannya.

"Mama jangan melamun terus, Ma. Kasian Adik kalau tau, pasti dia bakalan sedih." tegur Aeron secara lembut

"Benar kata Aeron, jangan gini kasian Aska." Kata Mordy membenarkan apa yang di ucapkan anak sulungnya itu

"Tapi sampai kapan anak aku, harus gini aku gak bisa liat dia gini terus." ucap Khayra lirih

"Dengerin aku Khayra, kita disini sama sama berjuang buat Aska. Dia gini kita juga sedih, iya benar tapi kita harus kuat. Kita punya dua anak lagi, kita harus kuat. Masa mereka kuat hadapi ini semua, tapi kita sebagai orang tua kagak?" nasehat Mordy yang membuatkan Khayra lepas dari lamunannya itu

"Udahlah Pa, mending sekarang kalian pulang aja dulu istirahat dan makan. Kalau urusan adik, biar kita berdua yang jagain," Ujar Alfa ke Papa nya.

"Iya benar kalian dari semalam udah jagain Adik, hari ini biar kita berdua lagi yah. Kalian juga perlu istirahat sejenak, nanti kalau sakit terus siapa yang bisa jagain Adik. Kalau Adik, sadar apa yang harus kami ngomong ke dia ye gak?" ucap Aeron membenarkan ucapan Alfa.

"Yaudah kalau gitu kita pulang. Kalau ada apa-apa telfon kita yah." ucap Mordy dan di setujui oleh Khayra

"Baik captain!" ucap kedua putranya itu

"Jagain adek kalian yah pulang dulu. Kalian juga jangan lupa makan, nanti sakit loh kan mama tambah sedih kalau gitu." ucap Khayra mengacak rambut kedua anaknya itu tak lupa untuk mengecup pipi bakpau si bungsu yang masih Lena di bawah alam tidurnya .

"Cepat bangun yah jangan tidur mulu. Mama ga suka kesayangan Mama, tidur lama kayak gini. Mama harap pas Mama pulang kamu bakalan bangun yah gak mau tau! Kalau enggak, Mama nggak jadi deh beliin apa yang Aska mau kemarin itu." bisik Khayra pada telinga Aska setelah berkata sebegitu dirinya memilih berjalan dan berdiri sejajar dengan suaminya, Mordy

Awan Redum AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang