Jika aku bukan lagi engkau rindukan katakanlah padaku karna sesungguhnya aku merasakannya dari kalian, Jika aku tiada lagi di dalam hatimu dan dirimu tak perlu kau pikirin dan tak usah kau pertahankan nya untukku, lepaskanlah saja aku.
Continue..
Kini semuanya telah berlalu. 3 bulan lalu, Mordy dan Khayra pun menyetujui apa yang diminta Aska, yaitu mengangkat Gavin sebagai anak angkat mereka.
Perubahan demi perubahan dari mereka pun bisa di lihat dengan mata kepala Aska sendiri. Ada sedikit cemburu di dirinya saat melihat papa dan bang Aeron lebih menyayangi Gavin dari dirinya. Apa itu salah jika Aska cemburu? Mungkin emang terjadinya semua ini karena ulah Aska sendiri, dirinya lah meminta tapi tidak untuk seperti ini.
Kasih sayang yang selalu ada untuknya kian meredup seperti hampir tenggelam untung saja ada sedikit kesempatan dirinya untuk tidak tenggelam terlalu dalam. Karna masih ada sang Mama dan seorang Kaka yang setia menyayangi nya tanpa ada kurangnya.
Seperti saat ini, Mordy baru saja pulang dari luar kota. Seperti dahulunya, kala pulang dari luar kota pasti dirinyamenemui Aska terlebih dahulu tetapi tidak kali ini. Mordy sigap berjalan lebih cepat untuk menemui anak angkat nya itu. Yaps Gavin.
"Assalamu'alaikum papa pulang!!" sapa papa dari ruang depan
Mendengar itu Aska dan Gavin langsung berlari ke arah Mordy,
"Hye Gavin gimana rindu gak sama papa?" tanya Mordy seraya memeluk Gavin dengan sayangnya
"Rindu dong masa enggak sih!" Jawab Gavin dengan cerianya, sembari menatap ke arah Aska dengan senyum sinis yang hanya terlihat pada Aska sendiri.
"Iya sama papa juga rindu sama Gavin." ucap Mordy tanpa dirinya sadari keberadaan anak bungsunya itu
"Pa ole ole yang Gavin minta ada kan?" Tanya Gavin lagi dengan ceria
"Ada dong apasih yang gak buat kamu." ucap papa Mordy
Sementara Aska yang mendengar itu langsung saja down dan berputar untuk masuk ke kamarnya.
Namun pergerakannya terhenti kala tangan Mordy menggapainya lalu memeluknya,
"Gak kangen sama papa hm?" tanya papa Mordy sambil memeluk erat tubuh Aska
"Kangen, banget malah. Tapi papa udah ada Gavin hmm gapapa deh sama Gavin aja Aska pengen ke kamar. Aska cape mau istirahat bentar." ucap Aska lalu melepaskan pelukan Papanya itu lalu beranjak pergi.
Sakit,
Itulah yang dirasakan kedua insan itu, Mordy dan Aska. Matanya kini terasa panas ingin saja Mordy mengeluarkan air matanya namun di tahannya.
"Apa aku salah membahagikan kasih sayang? Apa aku berlebihan untuk Gavin dan kurang ke anak kesayanganku sendiri?" batin Mordy. Dirinya serba salah saat melihat wajah anak kesayangan nya itu pucat pasi. Masih bisa gak disebut kesayangan?
"Pa? Ayo lah pa, ole-ole ku mana?" Rengek Gavin membuyarkan lamunan Mordy
"Itu baru dikit kok Aska bentar lagi gue akan pastikan kalian semua menderita, seperti apa yang papa inginkan." batin Gavin tak lupa senyum smirknya tapi tidak dilihat oleh yang lain kecuali seseorang.
"Gue akan sehabis mungkin gali rencana lo biar rencana yang lo lakuin itu musnah dan gagal." ucap seseorang itu
"Maafin gue Ka gak ada disisi lo sekarang, tapi gue janji gue akan selalu jaga lo dari jauh." ucapnya lagi lalu pergi dari tempatnya
Sementara Aska, dirinya langsung masuk ke kamar dan berbaring ke kasurnya
"Pa, Aska kangen papa yang dulu hikss hiksss. Aska sakit pa kok gak ada di samping Aska? Apa perlu Aska pergi lagi yah? Aska cape pa hiksss.. hikss.." ucap Aska diiringi tangis nya yang begitu lirih jika didengar.
Iya beberapa hari ini, kesehatan Aska semakin memburuk dan cuma Khayra dan Alfa nya lah yang tau semua ini. Penyakitnya yang dulu kian kembali lagi bersarang ditubuhnya. Kata dokter, operasi tersebut gagal sepenuhnya akibat obat yang digunakan itu gak cocok untuk Aska. Hal ini membuatkan tubuh Aska semakin cepat lemah dan wajahnya pucat. Penyakit itu cepat menyebar tapi tak diendahkan oleh Aska.
Back..
Seperti hari hari lainnya Aska akan merecord semua ceritanya dan keluhan di satu kameranya. Dan untuk kali ini, sama aja dia akan melakukannya
"Assalamu'alaikum, mama papa bang Aeron bang Alfa. Aska kangen sama papa dan bang Aeron juga. Maaf kalau bikin kalian kecewa atas apa yang Aska minta dulu. Jujur sih Aska cemburu banget pas liat bang aeron lebih manjain Gavin dari Aska. Aska pengen ngeluh ke kalian tapi gak ada waktu untuk itu jadi mending aja yang penting lega gak nyimpen sendirian..." cerita Aska dan setelah hatinya dirasanya lega dia mengakhiri cerita dan memilih untuk istirahat.
"Tuhan Aska mohon kuatkan Aska dan Aska mohon bantu keluarga Aska buat jadi dulu lagi Aska kangen papa" ucap Aska.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Redum Alaska
Novela JuvenilStart: 15/08/2020 End: 26/10/2020 Revisi Ulang : 28/05/2023 Benar kata orang, hidup ini bagaikan pentas opera. Dimana aku adalah tokohnya dan mereka penonton utamanya. Dunia, terkait harta. Jika mempunyai harta bahagia lah mereka, namun tidak dengan...