ALASKA

3.9K 259 10
                                    

Setiap orang itu beda, buktinya lo aja berani buat betah nginep di rawat inap nah kalau gue sehari di ruang rawat itu aja udah gak berani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap orang itu beda, buktinya lo aja berani buat betah nginep di rawat inap nah kalau gue sehari di ruang rawat itu aja udah gak berani. Begitu juga dengan dirinya saat ini.

***

Saat ini, Aska masih saja memejamkan matanya. Semua yang berada diruangan itu, sentiada menunggu Aska bangun dari lelapnnya. Namun, masih belum ada tanda-tanda bahwa anak itu akan bangun.

Mordy gusar, dirinya tidak tenang selagi anaknya itu tidak bangun. Berbagai-bagai pikiran negatif, yang ada dikepalanya. I gin dihapus namun negatif thinking nya itu muncul lagi dan lagi.


Begitu juga yang lain, mereka khawatir juga takut akan semua ini. Setelah, tadi Doktor Jason menjelaskan tentang kondisi si bungsu itu. Mordy mulai bertanya didalam batinnua, bagaimana ingin menyembuhkan Aska 100% tanpa anaknya itu merasakan kesakitan? Jawapannya gabakal ada, gaada proses penyembuhan yang ga sakit.

Sementara keluarganya yang lain, mereka tertanya-tanya apa yang dibahas ketua keluarga mereka itu dengan Doktor Jason. Mengapa wajah ketua keluarga itu terlihat, muram?

Khayra, berjalan mendekati suaminya itu. Dirinya khawatir akan anaknya, juga riak wajah suaminya itu semakin membuatkannya takut.


"Anak aku bakalan bangunkan? Doktor, ngomong apaan, Mas?" Tanya Khayra, terlihat  bahwa wajah cantik itu kini menampilkan gurat wajah yang gelisah dan banyak fikiran.

"Anak kita kuat, pasti Ask bakal bangun kok. Kita doain aja, ya." Kata papa Mordy seadanya, tidak tahu lagi ingin berkata seperti apa.

"Pa emangnya tadi Om Jason, bilang apa sama papa? Gimana kondisi Adik?" Tanya Aeron. Dirinya, tak bisa lagi menahan rasa penasaran yang sedari tadi sudah menggebu gebu dibenaknya itu.

"Adik aku baik baik aja kan, Pa?" Tanya Alfa juga yang tak kalah khawatirnya. Buktinya keliatan jelas dari raut wajahnya yang gelisah itu. Ditambah baju nya yang acakan juga.

"Hmm Adik baik baik aja kok, kalian tenang aja. Kita doa banyak-banyak, biar Ask cepat bangun dari lelapnya, okey." Pinta Mordy menunduk, dia tidak sanggup menatap wajah keluarga ini. Dia bukanlah orang yang bisa berbohong, apalagi terkait penyakit dari salah seorang anggota keluarganya.

Anggap saja, Mordy ini lemah. Memang dirinya lemah, itu juga karena keluarganya. Dirinya lemah jika berdepan dengan kenyataan, dari keluarganya yang dia jaga dan cinta ini.

"Mas bohong ya? Sebenarnya anak aku kenapa mas, kalau mas bohong kayak gini. Masalah ga bakal selesai," ujar Khayra, dirinya kenal Mordy. Sudah bertahun hidup bersama, mana mungkin Khayra tidak tau jika suaminya itu bukan suka berbohong.

Awan Redum AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang