Start: 15/08/2020
End: 26/10/2020
Revisi Ulang : 28/05/2023
Benar kata orang, hidup ini bagaikan pentas opera. Dimana aku adalah tokohnya dan mereka penonton utamanya. Dunia, terkait harta. Jika mempunyai harta bahagia lah mereka, namun tidak dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertemanan itu perlu ada kepercayaan dan kesetiaan bukan berteman hanya bertujuan membuat satu darinya musnah hancur begitu saja.
***
Hari ini adalah hari dimana, genap dua minggu Aska istirahat di rumah. Sesuai janji mereka semua, untuk mengizinkan si bungsu untuk bersekolah seperti biasa lagi. Walaupun mereka sempat bersitegang mulut dan ada acara ngambek bujukan, akhirnya mereka pasrah dengan apa yang di minta Aska kali ini ke mereka. Itu juga diizinkan, karna Aska sedikit mengancam dengan acara mogok makan apalagi makan obat nya.
"Pagi semua!!" Heboh Aska menyapa keluarganya, seraya belari ke arah meja makan.
"Jangan berlari, nanti jatuh" Ucap mereka bersamaan, saat melihat si bungsu mereka berlari.
"Iya maaf." Kata Aska, yang masih saja tersenyum senang walaupun sudah di tegur seperti itu. Please, selalunya gak gitu juga mungkin efek diizinin ke sekolah. MUNGKIN
"Yaudah, duduk. Kamu mau makan apa? Sini Mama ambilin." tanya Khayra lembut sambil menatap anaknya itu.
"Apa yaa?" Ucap Aska sambil meletakkan jari telunjuk ke dagunya, seperti seorang yang sedang berfikir seraya melihat lihat makanan yang terhidang di hadapannya itu
"Hmm, apa-apa aja deh, Ma. Aska makan aja yang penting, Aska sekolah." Jawab Aska setelah beberapa menit dirinya berfikir
"Yaudah, kalau gitu kamu bubur ayam aja mau gak?" Tawar Khayra tersenyum
"Ih gak mau bubur!" Jawan Aska cemberut
"Loh! tadi baby juga yang bilang apa aja?" Tungkas Aeron dan diangguki oleh mama papa dan Alfa.
"Tapi Aska gak mau makan yang lembek pagi ini, hmm yang lain aja ya." Aska merayu, takutnya nanti malah muntah kan Aska mau sekolah ntar ga diizinin lagi!
"Sandwich mau?" Tanya Mordy
"Yaa mau mau!" Ucap Aska langsung Khayra mengambilkan sandwich untuk Aska
"Makasih mama." Kata Aska lantas memakan sandwich miliknya dengan tenang
***
Sekarang Aska udah berada di sekolah. Setiap langkahnya di koridor, tak ada sedetik pun siswa siswi lewati untuk tidak menatap pangeran satu itu. Bagaimana tidak udah imut, polos, ramah, pintar pula dan jangan di lupakan kalo dia adalah anak pemilik sekolah tersebut.
Jika kalian pengen tau seluruh siswa siswi di sekolah itu udah nganggap Aska sebagai adek mereka sendiri. Mau itu dari bad boy bad girl yang tukang ngebully juga selalu protect sama Aska.
"Wuuu, udah sekolah aja nii si bocah kecil." Ucap Levin sambil merangkul pundak Aska membawanya masuk ke kelas
"Wahh udah masuk aja ni kok gak ada kabar? Kemana aja? Jangan bikin kita khawatir lah." Kata seorang cowo dan di angguki dengan semua di kelas nya itu
"Aska gapapa kok, maaf bikin kalian khawatir." Jawab Aska berasa serba salah menatap mereka semua.
"Gapapa kok dek." Ucap mereka semua dengan senyuman manisnya
"Farel mana?" Tanya Aska menatap ke arah Kevin dan Levin
"Nyariin?" Tanya seseorang di belakangnya yang di ketahui itu Farel yang baru saja sampai
"Farel tau gak, Aska seneng banget bisa sekolah lagi, bisa bareng kalian lagi." Ucap Aska tersenyum senang
"Iya Farel juga senang, Aska udah sihat. Jangan sakit sakit lagi Farel, Levin sama Kevin bakalan sedih tau kalau Aska sakit lagi." Farel menatap Ask dengan tatapan lembutnya, juga Aska yang membalas dengan raut serba salahnya.
Mengingat ucapan papanya saat di Rumah Sakit, membuatkan Aska hanya berdiam saja tanpa menjawab. Jangankan mengeluarkan suara, angguk dan geleng saja tidak terlihat darinya.
"Udah dulu ya, fokus tu guru pengen masuk." Ucap Levin dan diangguki oleh Aska
***
Sekarang mereka udah di ruangan khusus buat Aska.
"Aska makan dulu yuk!" tawar Kevin
"Ya terus makan obat." Sambung Levin
"Bentar lagi ya, Aska ngantuk cape pengen tidur bentar." Ucap Aska dengan nafas sesek, tapi tidak ingin memberitahu ketiga sahabatnya itu. Dia ga mau, ketiga sahabatnya itu khawatir dan memberi tahu kepada keluarganya. Bisa gawat kalau tau!!
"Aska minum yuk, jangan bikin khawatir. Kamu ayo sini minum dulu." Titah Farel cemas di tambah lagi panik dengan keadaan sahabatnya itu.
Sementara Levin dan Kevin sibuk menelfon keluarga Aska saat ini tak lupa juga menelfon dokter untuk segera ke sekolah
Di lain arah, Farel terus saja menenangkan Aska saat ini.
"Dek.. dek hiks... tolong bertahan bentar please abang mohon" Ucap Farel menangis karna terlalu panik dan takut dengan keadaan seperti ini begitu juga kedua sahabatnya itu
"ASKA!!" Teriak orang itu lalu menggendong Aska secepatnya dan membawanya pergi. Ketiga sahabatnya tak tinggal diam mereka pun secepatnya mengekor dari belakang sigap memasuki mobil masing masing buat mengejar Aska yang sudah pasti di bawa ke rumah sakit