ALASKA

6K 356 17
                                    



Terkadang, kita manusia susah sekali untuk mengawal diri. Bahkan apa yang kita lakukan aja, kadang-kadang tanpa di sadari. Begitu juga sifat kita yang terkadang manja dan itu reflek tanpa di sadari.

 Begitu juga sifat kita yang terkadang manja dan itu reflek tanpa di sadari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"KAK ALIYAH!" teriak Aska gembira saat, melihat sosok wanita yang sangat di sayang nya itu datang menjenguknya.

Buat pengetahuan kalian Aliyah itu adalah anak dari Leonard. Papa Aliyah yaitu Leonard adalah adik kandung Mordy sekaligus dirinya adalah keponakannya Mordy.

"Hallooo Cintaa!!!" sapa Aliyah tak kalah hebohnya, seraya melangkah kan kakinya mengarah ke kasur empuknya Aska. Tak lupa juga tangan nya siap direntangkan untuk memeluk bayi besar itu.

Melihat itu dengan cepat, Alfa menghalang Aliyah buat meluk adiknya itu.

"Kamu kenapa sih Fa? Aku tuh cuma, pengen meluk cinta hatiku!!" ucap Aliyah kesal akan perbuatan Alfa.

"Eh sebelum lo meluk adik gue, gue mo nanya kapan lo pulang dari Australia?" tanya bang Alfa serius dan tak luput juga dari pandangan yang lain

"Baru aja sampe mang napa? Masalah?" tanya Aliyah tak kalah seriusnya sampaikan matanya aja bulat, memandang bang Alfa yang tepat di hadapannya itu

"Lo sampe terus nemuin adik, gitu?" tanya bang Alfa lagi.

"Iya iyalah, kan biasanya juga gitu!" ucap Aliyah kesal

"Lo itu dari luar negara bersih-bersih dulu, jangan langsung samperin orang. Kan kita gatau, manatau aja ada virus bakteria segala lu bawa. Gue gak mau yah liat lo meluk adek kesayangan gue ini selagi Lo belum bersih. Sana sana syuhhh!" ucap bang Alfa sedikit pedas tapi baginya itu juga demi kebaikan semua orang yang ada di ruangan itu terutama nya baby nya.

Aska yang mendengar ucapan abangnya itu hanya terdiam memikirkan arti dari ucapan kakanya itu

"Jadi kaka Aliyah gak boleh meluk Aska lagi, gitu ya bang?" tanya Aska menunduk lesu. Padahal dirinya sudah rindu banget sama kaka sepupunya itu, dan saat setelah kaka sepupunya pulang malah tak di benarkan untuk memeluknya kan sedih tu.

"Boleh, boleh kok cuma sekarang kak Aliyah perlu bersih-bersih dulu sebelum meluk atau apa gitu," terang bang Aeron dan itu mampu membuatkan Aska bernafas lega

"Hmm emang ga boleh yah? Kalau gitu Liyah, pulang dulu yah nanti ke sini lagi janji deh udah bersih bersih, sebersih kain putih." ucap Aliyah sambil menatap Alfa dengan tatapan mengejek.

Alfa sudah biasa akan itu, jadi tidak masalah jika gadis itu seperti itu kepadanya. Lagian ini juga, dia lakukan untuk adiknya.

"Iya lo harusnya jaga kebersihan diri juga, jangan seenaknya kayak gitu. Gue bukan pengen marah cuma, demi kebaikan semua termasuk elo Liyah lagi lagi adik, dia itu sakit loh," Kata bang Aeron menghembus kan nafasnya lelah menjelaskan.

"Iya maafin Liyah, Liyah janji pas pengen kesini udah bersih deh mandi wangi gitu. Btw, Liyah pamit dulu nanti malem kalau sempet Liyah nyempetin ke sini." Jawab Liyah semangat dan beranjak pergi di ikuti papa Mordy di belakang.

Pas sampe di luar, depan pintu ruangan papa Mordy sempet ngomong gitu loh sama Aliyah. Kalau dirinya itu gak enak, sama omongan kedua putranya itu. Tapi ada benarnya juga sih apa yang di omongin putranya itu.

"Maaf yah Aliyah, tau aja lah kan kamu gimana Alfa kalau ngomong. Emang rada pedes gitu mungkin pms setiap hari kali ya tu anak," ucap papa Mordy becanda

"AHAHAHA astaga Om nanti Alfa dengar loh yaudah Om, Aliyah pulang dulu." Pamit Aliyah tertawa keras diawalnya dan sebisa mungkin menahan tawanya semula, setelah itu dirinya memilih untuk beranjak pergi dari sana.

"Padahal gue udah kangen banget sana cinta hati gue! Untung ganteng lu Fa, kalau gak ganteng udah gue ceburin ke lautan China Selatan!" cibir Aliyah sambil melangkahkan kaki ke luar rumah sakit

Sementara di ruang rawat itu pula

"Telinga gue kok tiba tiba ngerasa panas yaa wahhh jangan jangan tuh nenek sihir ngatain gue kali ya?"batinnya


(17/08/2020)


Awan Redum AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang