Part 5

614 94 13
                                    

Entah sudah berapa lama Irene berada di UKS. Tapi dia masih tidak di perbolehkan kembali ke kelas. Irene sudah berusaha untuk mencari alasan. Tapi perawat di UKS mengatakan lebih baik Irene istirahat dulu. Keadaan Irene masih bisa drop lagi.

"Aku akan kembali ke kelas sebentar lagi." Ucap Irene.

"Kenapa kamu sangat keras kepala?" Tanyanya. Irene menarik nafas sebentar. Dadanya terasa sakit tapi Irene menahannya agar dia bisa keluar dari UKS dan mengikuti pelajaran.

"Aku terlalu banyak tertinggal pelajaran." Jawab Irene. Ya itu adalah alasan yang sangat masuk akal tapi memang itu yang ingin Irene lakukan. Dia harus menyusul pelajaran nya yang tertinggal hari ini. Karena dia tidak memiliki teman, Irene harus memintanya langsung dari guru-guru nya. Dan jika terlalu sore, kebanyakan guru sudah kembali ke kamar mereka untuk beristirahat.

"Kalau begitu tunggu dada mu tidak sesak lagi jika bernafas baru kamu boleh keluar." Ucapnya. Irene kembali berbaring dengan frustrasi.

Cklekkk....

"Permisi, Irene, kamu di panggil wali kelas kita, katanya dia ingin bicara dengan mu." Ucap ketua kelas Irene.

"Baiklah, aku akan ke sana, terima kasih." Ucap Irene. Dia mengangguk dan kembali menutup pintu.

"Jadi, aku di panggil ke sana, apa aku masih tidak boleh keluar?" Tanya Irene. Perawat itu menyerah. "Baiklah, silahkan keluar, ke sini lagi jika semakin terasa sakit." Ucap nya. Irene dengan perasaan senang melompat turun dari kasur UKS dan berlari ke luar. Akhirnya dia keluar dari UKS. Rasanya sangat membosan kan jika terus-terus berada di sana. Irene bukan tipe anak yang suka bolos tanpa tujuan seperti itu.

Irene masuk ke kantor guru dan mencari wali kelas nya, bu Yura. Sejujurnya dia takut jika akan di berikan surat peringatan karena terlalu banyak tidak menghadiri pelajaran.

"Ibu memanggil saya?" Tanya Irene.

"Kamu dari mana? Kenapa kamu bisa ada di UKS, kata teman-teman kamu tercebur di dalam kolam renang?" Tanya wali kelas nya. Irene sangat bingung ingin menjawab apa.

"Kenapa kamu ada di sana? Selama ini kamu tidak pernah mendekati kolam sebelum nya, Dan bagaimana juga kamu bisa masuk ke sana? Itu hanya untuk seragam biru, kamu pasti tahu itu." Ucap nya lagi. Irene terus di hujani dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya bingung harus berkata apa. Entah dia harus jujur atau berbohong.

"Irene, jawab pertanyaan saja dengan jujur, atau saya akan memeriksa kamera keamanan di sekolah dan melihat apa yang kamu lakukan." Ucap nya. Tapi Irene belum juga menjawab satu pun pertanyaan yang di berikan.

Irene berpikir panjang untuk keselamatan hidup nya di kemudian hari. Wali kelasnya pun mulai tampak bingung dengan sikap Irene yang cukup aneh.

"Baiklah, kita bisa bicarakan ini besok saja, kamu mungkin masih tidak begitu sehat." Ucap nya. Irene hanya mengangguk pelan. Dia seperti mengambil sesuatu. "Ini adalah rangkuman semua pelajaran hari ini dan kemarin, salin di buku mu dan pelajari, sebentar lagi akan di adakan Olimpiade, apa kamu berminat ikut seperti tahun-tahun sebelumnya?" Tanya Wali kelasnya.

"Ibu masih percaya kepada saya? Saya tidak pernah menang selama dua tahun kemarin." Ucap Irene. Itu membuat Irene kehilangan sebagian dari kepercayaan diri nya. Dia sudah sering mengikuti lomba dan sering sekali menang, tapi dua kali mengikuti Olimpiade, tidak ada satu pun Olimpiade yang bisa di menangkan oleh Irene.

"Ibu masih percaya kepada mu, ini kesempatan terakhir mu untuk mencoba, ibu sarankan kamu ikut, dan untuk itu, nanti ibu akan siapkan sesuatu untuk mu, jadi kamu fokus saja pada pelajaran mu dan persiapan untuk Olimpiade, sisa nya serahkan kepada ibu." Ucap nya. Irene tidak tahu kenapa wali kelas nya itu sangat mendukung nya setiap tahun. Pasti mereka semua menyemangati Irene untuk terus ikut lomba dan meraih prestasi sebanyak-banyak nya.

"Baiklah bu, saya terima kasih atas bantuannya." Ucap Irene, Irene membungkuk sedikit lalu berjalan ke luar. Dia menuju kelas nya. Kelas itu sudah sangat sepi, hanya ada diri nya. Irene menarik kursi nya keluar dari bawah meja.

"Siapa yang meninggalkan ini?" Gumam Irene. Irene melihat ada sebuah roti dan juga susu kotak. Tapi jika di perhatikan, itu tidak mungkin roti dari kantin, itu lebih terlihat roti dari Cafe depan sekolah. Tapi siapa yang meninggalkan nya di sini? Apa ada yang tidak sengaja meninggalkannya di sini?

Irene membalik bungkus roti itu. "Makan lah, aku tahu kamu belum makan," Irene membaca tulisan itu. Irene mengambil susu kotak itu dan melihat di bagian bawahnya. "Ini mungkin bisa menambah tenaga mu." Irene membacanya lagi. Ada sebuah catatan di meja. "Semoga berhasil dengan Olimpiade nya, aku tahu kamu pasti mengikuti nya lagi. sampai ketemu di sana,"

Irene benar-benar tidak tahu, apa ada orang yang benar-benar memberikan ini semua untuk Irene? Irene saja tidak memiliki teman, bagaimana bisa ada orang yang memberikannya untuk Irene. Apa lagi ini pasti dari murid berseragam biru.

Irene menghiraukannya sebentar. Dia duduk di bangku nya dan mengambil buku catatannya. Irene harus menyelesaikan semua nya hari ini, atau besok dia akan tertinggal lebih banyak materi. Dia melihat ke arah jam dinding kelas. Jarum jam mengarah ke angka 3. Irene menarik nafas panjang.

Irene membuka copy-an buku catatan murid lain yang tadi di berikan oleh wali kelas nya. "Ini sangat banyak, apa mereka benar-benar belajar secepat ini." Irene mulai merasa hidup ini tidak adil. Kenapa dia harus mengalami semua ini? Karena Irene di UKS tadi, sekarang dia harus bergadang untuk menyelesaikan catatan dan pelajaran nya malam ini.

Yang lebih menyebalkan lagi, Irene tidak bisa membawa buku-buku ini ke kamar nya, adi mau tidak mau Irene harus segera menyelesaikan nya sebelum gerbang gedung sekolah dan asrama di kunci. Bisa-bisa Irene harus bermalam di kelasnya. Irene tidak mau itu. Jadi dia harus cepat menyelesaikan nya.  Gerbang akan di kunci pukul 5 sore. Jadi dia harus menyesaikan semua nya dalam 2 jam.

Di tengah-tengah menulis catatan nya, perut Irene mulai terasa sakit. Mungkin maag Irene kambuh lagi karena seharian dia tidak makan dengan teratur.

Cklekkk....

Pintu kelas nya di buka oleh seseorang dari luar. Irene belum melihat siapa yang masuk ke kelasnya karena sedang fokus dengan pelajarannya yang harus dia kebut malam ini. "Kenapa kamu belum memakan roti itu?" Tanyanya. Irene mengangkat kepada nya dan melihat siapa yang masuk.

TBC

Reverse [ 1 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang