Part 47

537 59 9
                                    

[Sehun POV]

Aku senang bisa bertemu nya hari ini. Bisa di katakan, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup ku. Sebenarnya aku sama sekali tidak berniat membuat kaki nya sakit, tapi aku tidak tahu dia akan terluka seperti itu. Tapi biasanya semua pemain baru akan mengalami nya. Itu hanya sedikit memar karena terjatuh tadi dan kaki nya keram karena sepatu ice skating memang membuat kaki kita tidak bisa di tekuk, dan hanya bisa 90 derajat. Orang yang tidak terbiasa mungkin akan keram di awal nya.

Aku tahu dia merasa sangat malu saat aku menggendong nya tadi. Tapi aku ingin dia mengetahui siapa yang menolongnya terakhir kali. Dia pasti ingat bagaimana cara aku menggendong nya. Aku membaringkan dia di atas ranjang nya. Aku pikir aku tidak akan sanggup pergi jauh dari Irene untuk waktu yang lama.

Baru lima hari aku keluar dari Sekolah dan aku benar-benar sudah merindukan Irene.

"Tidurlah, kamu pasti lelah, aku akan menemani mu hingga tertidur, lalu aku akan pulang, penerbangan ku pukul lima pagi besok, Aku ingin melihat mu dulu sebelum aku pergi jauh dari mu."

Sekarang, aku akan membiarkan Irene beristirahat. Ini sudah malam dan dia mungkin sudah lelah. Aku mengelus rambut nya dengan perlahan. Dia mulai tertidur. Aku melihat ke arah ponselnya. Aku tahu ini memang melanggar privasinya, tapi dia tidak mengunci ponsel nya. Jadi aku membukanya.

Aku melihat dia tidak memiliki kontak baru ku. Aku memasukkan nomor ku dan memberi nama 'Tukang Bully ku'

Aku tersenyum dan kembali mematikan ponsel nya. Irene sudah tertidur dengan sangat lelap. Aku tidak akan membangunkannya, tapi sekarang sudah hampir jam 1 pagi. Aku harus mengambil koper ku lalu ke bandara.

Maaf Irene, aku harus meninggalkan mu seperti ini. Aku ingin kamu menunggu ku di sini. Aku janji akan kembali untuk mu. "Selamat tinggal Irene, aku akan kembali menemui mu lagi secepatnya." Aku mengecup dahi nya dengan lembut dan bangun dari ranjang nya. Aku mematikan lampu kamar nya dan mengganti nya dengan lampu tidur.

Aku harus pergi sekarang. Aku menutup pintu kamar nya dan pergi menjauh dari sana. Aku harap dia tidak menangis, ku mohon jangan menangis.

[Sehun POV END]

[Irene POV]

Aku kembali membuka mataku. Aku menangis, Sehun sudah pergi jauh dari ku. Walaupun aku tahu ke mana dia pergi, Sehun tidak akan membiarkan aku menyusul nya ke sana. Mata ku sembab, ya aku tidak bisa berhenti menangis. Sehun pergi lagi. Dia hanya kembali untuk beberapa jam dan dia harus pergi lama dari ku. Aku tidak kuat lagi. Apa aku harus bertahan di sini sendiri?

Aku melihat ponsel ku. Aku merasa Sehun membukanya tadi.

"Jangan menangis, aku akan segera kembali kepada mu secepatnya."

Sehun mengirim pesan teks kepada ku. Aku tersenyum membaca nama nya. Ya. Dia memang tukang bully ku. Tapi aku mencintai nya. Aku berbaring menyamping sambil melihat kontaknya.

"Apa aku boleh mengikuti akun Instagram mu? Tolong terima permintaan pertemanan ku. Aku merindukan mu" Balas ku.

"Tapi ini baru 10 meniti sejak aku keluar kamar mu. Aku akan mengabari mu lagi jika aku sudah sampai di rumah ya, aku harus mengemudi."

"Hati-hati di jalan."

Aku mematikan ponsel ku. Aku masih ingin bersama nya. Aku menarik nafas panjang dan membalas mengirim pesan lagi.

"Kabari aku jika sudah sampai di sana."

Dia langsung membalasnya. "Tidurlah, jangan membuat ku marah."

Aku terkekeh, dia masih saja seperti itu. Walaupun tidak di dekat ku. "Baiklah tuan Sehun." Balas ku.

Aku benar-benar mematikan ponsel ku dan berusaha tidur lagi.

[Irene POV END]

[Sehun POV]

Baru saja aku membaca pesan Irene. Seharusnya dia tidak perlu memancing sisi lain ku. Seharusnya dia tidak melakukan itu. Sekarang aku tidak akan bisa melupakannya. Ya. itu bagus. Dia berhasil membuat ku akan mengingat nya seumur hidup ku.

Aku segera mengembut ke rumah ku untuk mengambil koper ku. Di sepanjang jalan, hanya Irene yang ada di kepala ku. Aku mengingat semua yang aku lakukan pada nya. memukul nya, menjambak nya menamparnya. Sejujur nya aku tahu dia bisa melewati itu semua. Ada alasan lain aku mengejar nya selain aku mencintai dia.

Aku sampai di rumah pukul 2 pagi dan rumah ku sangat sepi. Ayah dan ibu ku mungkin masih tertidur. Aku akan pergi dulu. Aku menarik koper ku ke dalam mobil ku. Bandara masih cukup jauh dari sini. Dan Inggris juga sangat jauh dari sini. Aku harap dia bisa menunggu ku kembali. Aku sangat membutuhkannya.

Aku ingin tinggal di sini, tapi aku benar-benar harus ke sana. Ada yang ingin aku selesaikan selain urusan kuliah ku.

Sekarang aku berkendara di pagi-pagi buta ke bandara. Jalanan sangat sepi karena tidak ada orang yang berkeliaran di jam-jam segini. Aku melihat jam di mobil ku. Sudah jam 3. Irene seharusnya sudah tidur. Aku masih cukup jauh dari bandara. Mata ku sedikit mengantuk. Aku tidak boleh melanjutkan perjalanan. Walaupun jalanan sepi, tetap saja ini berbahaya. Aku mencari tempat kopi di sekitar sini. Untung saja ada yang buka di jam segini.

Aku menepi dan keluar dari mobil untuk membeli kopi. Aku meminum nya sebentar dan tunggu agar kantuk ku sedikit lebih reda. Aku kembali melihat ponsel ku. Aku sengaja diam-diam mengambil foto nya saat di ice skating tadi. Dia sangat cantik.

Drttt... Drtttt...

"Maaf, aku tidak bisa tidur, tapi apa kamu sudah di bandara? Sekali lagi maaf jika aku terus mengganggu mu." - Irene.

Aku tersenyum mendapat pesan dari nya. "Aku sedang di perjalanan, berusaha lah untuk tidur, jangan bergadang. Itu tidak baik untuk mu, kamu akan sakit. Tidur Bae Irene."

"Kenapa kamu selalu memerintah ku?"

"Karena kamu manis dan aku ingin kamu menjadi milik ku."

"Hei, itu bukan jawaban yang aku inginkan."

Aku terkekeh. "Tidur Irene, apa perlu aku kembali ke sana dan memukul mu agar kamu lelah dan tertidur?"

"Kenapa kamu masih saja kejam?"

"Sudah tidur saja."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

Aku berhenti membalas pesan nya. Aku tersenyum. Aku memiliki rencana untuk kami kedepannya, tapi itu juga dia setuju. Aku akan mengurus nya setelah aku lulus kuliah. Aku bisa kuliah dengan cepat aku akan melompat semester saja. Aku ingin segera kembali untuk menemui Irene.

[Sehun POV END]

TBC

Gaisss. Open QnA lagi nih. Kali ini tentang sikap dari cast nya, mungkin ada yang bingung maksud nya Irene mancing Sehun apaan? Atau Selama ini Sehun mukul Irene kayak ga ada penyesalan begitu. Kalian boleh tanya di bawah. Bakal di jawab kok. Buat yang kepo sih. Oh ya, btw, aku kepikiran benget buat season 2 nya, nah tapi season 2 nya bakal NC. Dan yang baby GIrl itu kayak nya bakal aku unpublish di ganti sama season 2 ini.

- Sehun

- Irene

- ChanYeol

- Wendy

Btw entar kai sama Krystal ga bakal muncul banyak sih di season 2. Ini aja udah mulai ga keliatan. Nanti bakal lebih fokus ke HunRene nya. Ini aku mau tamatin aja secepatnya, mungkin 1-2 part lagi tamat. Semoga kalian ga kecewa ya sama ending Season 1 nya.

Reverse [ 1 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang