Part 45

448 53 7
                                    

Aku pikir aku tidak akan bisa bertemu dengan Sehun lagi, tapi aku salah, dia ada tepat di depan ku sekarang ini. Dia mungkin tidak tahu betapa bahagianya aku sekarang bisa bertemu dengan dia lagi. Tangan ku enggan melepaskan tubuh nya, tapi aku terpaksa melepasnya karena Sehun mulai terlihat risih.

"Apa yang ingin kamu lakukan sekarang?" Tanyanya. Aku melihat sekeliling.

Sial.

Sehun sudah berada tepat di hadapan ku, tapi aku tidak tahu apa yang ingin aku lakukan bersama nya.

"Kamu sendiri? Apa ada sesuatu yang ingin kamu lakukan bersama ku? Kamu tidak mungkin menemui ku tanpa tujuan." Aku berusaha bertanya kembali ke pada nya, siapa tahu dia memiliki rencana bagus untuk malam ini.

"Ayo kita berseluncur,"

Dia mengajak ku, aku tidak bisa berseluncur. "Aku tidak bisa."

Ini bukan sebuah penolakan dari ku. "Aku akan memegang mu, kamu tidak perlu khawatir." Ucap nya. Dia mengulurkan tangan nya dan menatap ke arah ku.

Aku pikir aku harus mencoba mempercayai nya untuk pertama kali nya. Aku menerima uluran tangannya, ada senyuman tipis yang terukir di wajah Sehun, aku yakin itu adalah senyuman bahagia.

"Ayo." Dia menggandeng ku masuk ke dalam lift dan kembali ke dalam mall itu. Aku tidak tahu apa aku benar-benar bisa bermain di sana. Bagaimana mereka bisa berdiri hanya dengan satu pisau di masing-masing sepatu nya.

Sehun mengajak ku masuk. Kami mengambil sepatu itu, Sehun mengajak ku duduk di tempat nya dan mengganti sepatu kami. Aku tidak tahu bagaimana cara mengikat sepatu ini, terlalu banyak simpul.

"Sini, biar aku bantu." Sehun menarik kaki ku dan menaruhnya di atas paha nya. Aku memperhatikan setiap inci wajahnya.

"Berhenti menatap ku seperti itu, apa kamu benar-benar tidak membenci ku? Aku pernah melakukan hal yang buruk kepada mu, dan sekarang, aku ingin membuat kenangan baik untuk menghapus ingatan buruk itu." Ucap Sehun.

"Baiklah, aku akan memberi mu kesempatan." Balas ku. Dia sudah selesai mengikat yang satu dan tersenyum ke arah ku.

"Ku akui, aku mungkin membutuhkan kesempatan itu." Balasnya sambil mengangkat kaki kedua ku.

Batin ku melompat dengan sangat bersemangat, aku sekarang berpikir, kenapa Sehun tidak pernah melakukan ini sejak dulu? Hubungan kami mungkin akan jauh lebih baik.

"Jangan terlalu banyak berpikir, kita harus bersenang-senang di sini."

Dia lagi-lagi membuyarkan apa yang ada di pikiran ku. Aku tidak sadar kalau Sehun sudah selesai. Aku menarik kaki ku turun ke bawah. Sepatu ini cukup berat. Sehun berdiri dengan sangat mudah. Sedangkan diri ku sendiri, aku sama sekali tidak bisa bangun.

Sehun sepertinya ingin sekali tertawa melihat ku kesusahan seperti ini. "Hei, apa kamu berniat mem bully ku lagi di dalam sana?" Tanya ku was-was. Sehun berhenti menahan tawanya dan memasang wajah datarnya kembali. Dia membantu ku berdiri dan memegang kedua tangan ku agar aku tidak terjatuh.

"Kan sudah aku katakan, aku ingin membuat kenangan baik untuk kita, aku tidak akan melukai mu, memukul mu atau sekedar melukai perasaan mu, hari ini." Ucap nya. Aku benar-benar sangat dekat dengan wajah nya, aku bahkan bisa merasakan nafas Sehun.

"Ayo kita coba." Ucap nya. Dia membantu ku berjalan sebelum masuk ke arena es.".

Sehun dengan sangat mudah nya masuk ke sana tanpa kehilangan keseimbangan, sedangkan diri ku. Aku saja tidak bisa berdiri dengan benar.

"Kemari lah, aku akan memegang mu," Ucap Sehun. Aku tidak tahu, jika aku masuk ke sana, aku benar-benar harus mempercayakan seluruhnya kepada Sehun.

Reverse [ 1 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang