Part 10

581 83 9
                                    

Hari ini, sesuai perjanjian yang di buat oleh Sehun dan Wendy, Sehun sama sekali tidak muncul di hadapan Irene seperti biasa nya. Wendy pun terus berada di dekat Irene sampai banyak murid-murid lain yang membicarakan keduanya. Bahkan topik pembicaraan mereka sudah terdengar hingga ke guru-guru. Tapi karena ini bukan masalah serius, mereka tidak melakukan apa pun tetang itu, selama Irene tidak menyalahi aturan sekolah.

"Wendy, kita mau ke mana?" Tanya Irene penasaran karena dia tidak pernah berkeliaran hingga sejauh ini.

"Kita akan ke ruang biliar," Jawab Wendy santai. Irene berhenti di tempatnya. "Biliar?" Tanya Irene.

Wendy berbalik dan melihat Irene. "Ya, kenapa?" tanya Wendy.

"Aku tidak boleh masuk ke sana," Ucap Irene. Irene tidak ingin terkena masalah karena ini baru lewat 5 menit dari jam selesai pelajaran. Mungkin akan banyak murid lain yang melihat Irene masuk ke ruang biliar.

Wendy berusaha meyakinkan Irene dulu, kalau semua nya akan baik-baik saja. "Aku yang mengajak mu ke sana, kamu hanya menonton pertandingan ku dengan Sehun," ucap Wendy. Irene mendengar nama Sehun yang keluar dari mulut Irene membuatnya semakin tidak ingin ke sana.

"Aku tidak ingin ke sana wen, kenapa kamu terus memaksa ku?" Irene berusaha melepaskan tangan Wendy yang berusaha membawanya ke ruang biliar. Irene terus sebisanya menolak, kali ini Irene benar-benar tidak mau.

"Ada alasan ku, tapi lebih baik kamu tidak sendirian, di sana ada aku, sementara jika kamu di sini, anggota Sehun jauh lebih banyak dari pada Sehun yang sendirian di sana," ucap Wendy. Sebenarnya Wendy ingin Irene mendengar sendiri kalau nanti Sehun akan berhenti mem-bully nya.

Wendy sudah sangat yakin tentang hal itu, dia sudah sangat sering bermain biliar dan dia cukup handal dalam memainkannya. Wendy juga sudah pernah melihat teknik Sehun bermain. Dia tahu persis bagaimana cara mengalahkan Sehun kali ini. Dia pikir Sehun salah menantang nya bermain billiard.

Wendy mungkin tidak terlalu memperhatikan dengan keadaan sekitar nya sampai tidak tahu kalau sudah ada orang yang mengintai mereka.

"Wendy, Irene,"

ChanYeol memanggil nya. Mereka berdua menghadap ke arah datang nya suara ChanYeol.

"Sehun sudah menunggu mu sejak tadi, dia menyuruhku untuk mencari kalian berdua, memang nya ada apa?" tanya ChanYeol.

"Aku hanya membuat sedikit kesepakatan dengan Sehun, dan jika itu berhasil, Sehun tidak boleh mengangguk Irene lagi." Wendy menjelaskannya pada ChanYeol, dan Irene hanya mendengarkan Wendy tanpa berniat bertanya apa pun. ChanYeol menatap Wendy dengan tatapan bingung sekaligus takut.

"Wendy, kamu seharusnya tidak perlu melakukan itu, saat kamu berurusan dengan Sehun, aku tidak bisa lagi membantu mu jika ada masalah Wen," Ucap ChanYeol, dia terlihat sangat khawatir.

"Yeol, aku yakin melawan Sehun itu mudah, tenang saja." balas Wendy. ChanYeol terlihat semakin tidak karuan, mungkin karena pacarnya bertaruh pada sahabatnya.

"Bisakah kita bicara berdua nanti sore?" Tanya ChanYeol.

Wendy sekarang gantian, dia yang terlihat bingung. "Untuk apa?" Tanya Wendy.

ChanYeol menggaruk bagian luar hidung nya dengan jari telunjuk nya. "Ada yang ingin aku beritahu kepada mu." Ucap ChanYeol. Wendy mengangguk. "Baiklah, nanti sore temui aku di rooftop?" Tanya Wendy. ChanYeol tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, kita bicara di sana." Jawab ChanYeol. "Sekarang kalian harus cepat temui Sehun, dia sudah sejak tadi menunggu kalian." Lanjut ChanYeol, yang awalnya Irene sudah sedikit lebih tenang, kali ini lagi-lagi nama Sehun membuat jantung nya bergerak lebih cepat.

Reverse [ 1 ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang