Door 2

3K 587 111
                                    

#Playlist: Wait For You - Elliott Yamin

Kalau komennya sampai 50, besok aku lanjut lagi ya ^^

Kalau komennya sampai 50, besok aku lanjut lagi ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan lagu Wait For You milik Elliott Yamin terdengar memenuhi ruang kamar. Sepanjang malam Orderano tidur ditemani lagu-lagu pilihan yang dia suka. Dia tidak bisa tidur tanpa lagu. Entah karena dia sering mengalami mimpi buruk, atau memang cara ini satu-satunya supaya dia tidur tenang.

Orderano terbangun dari tidurnya mengusap wajah. Bola matanya bergerak melirik nakas. Tepat di atas sana ada ponsel miliknya yang bergetar. Dia segera mengangkat panggilan setelah melihat nama Snow muncul.

"Order? Baru bangun ya?" sapa Snow di seberang sana.

"He-em. Kenapa, Snow?"

"Boleh minta tolong nggak?" tanya Snow terdengar ragu-ragu.

"Boleh. Mau minta tolong apa, Snow?"

"Anu... pembantu gue pulang kampung kemarin. Ini... uhm..." Snow memberi jeda. "Itu... pembalut."

Orderano bingung. "Pembalut?" ulangnya takut salah dengar.

"Nggak jadi deh. Gue minta Heaven aja. Nanti nunggu dia. Maaf ganggu ya, Order. See––"

Orderano memotong kalimat Snow sebelum dimatikan. "Iya, kenapa sama pembalut? Kalo mau minta tolong apa pun itu bilang aja, Snow."

"Sebenarnya gue kehabisan pembalut. Ini gue udah tembus gitu... terus, ya... gimana mau beli kalau tembus? Soalnya banyak banget. Itu niatnya mau minta tolong lo beliin pembalut."

"Ya udah, gue beliin. Pembalut kayak gimana?"

"Merk apa aja tapi tanpa sayap. Beliin yang banyak sekalian. Nanti uangnya gue ganti. Tapi beneran nggak apa-apa nih? Nyusahin lo nggak?"

"Nggak, Snow. Gue cuci muka dulu terus otw ke mini market. Tunggu ya."

"Thank you, Order!" ucap Snow senang.

Tak lama setelah itu Orderano mematikan sambungan telepon. Dia bergegas ke kamar mandi untuk sikat gigi dan mencuci muka. Urusan mandi bisa belakangan. Dia tidak mau membuat Snow menunggu. Tanpa membuang waktu lebih lama dia pergi secepat mungkin keluar dari rumah menuju mini market yang tak jauh dari komplek sekitar.

Ketika sudah tiba di mini market, Orderano mencari barisan pembalut yang beraneka ragam. Dia bingung cara membedakan ada sayap dan tidak bagaimana. Dia mengambil dua bungkus pembalut dan memperhatikan sejenak.

"Tanpa sayap? Ini lihatnya gimana?" gumamnya bingung.

"Yang tanpa sayap yang ada di tangan kanan, Mas. Ini namanya tanpa sayap, gambarnya beda dari gambar di sebelah kiri." Seorang perempuan yang berada di sampingnya memberitahu. Nada bicaranya cukup keras hingga membuat beberapa orang menoleh.

I A Door You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang