Chapter 11

222 41 11
                                    

"So when you feel like hope is gone, look inside you and be strong. And you'll finally see the truth, that a hero lies in you."

Hero - Mariah Carey

---

Usai jam istirahat berakhir, jadwal kelas Nora kali ini adalah kelas musik. Berbondong-bondong murid pindah ke kelas musik, dan menempati kursinya masing-masing. Seperti biasa, Nora memilih duduk sendirian di kursi paling ujung depan kelas.

Nora begitu antusias menikmati pelajaran menyanyi yang diajarkan Seulgi. Kali ini gurunya itu meminta anak-anak di kelas belajar menyanyikan lagu Hero yang dipopulerkan oleh Mariah Carey. Rencananya, lagu tersebut akan dibawakan anak-anak saat perayaan hari keluarga yang akan datang.

Seulgi memainkan pianonya untuk mengiringi anak-anak yang bernyanyi. Kelas tersebut tampak menyenangkan. Nora pun sangat menikmati, walau suaranya tak sekeras suara temannya yang lain.

"And then a hero comes along, with the strength to carry on. And you cast your fears aside, and you know you can survive ...."

"So when you feel like hope is gone, look inside you and be strong. And you'll finally see the truth, that a hero lies in you ...."

Seulgi menghentikan permainan pianonya, kemudian memberikan tepuk tangan yang meriah untuk murid-muridnya. "Kerja bagus! Kalian pintar," puji Seulgi.

Melihat Seulgi yang menepuk tangannya, membuat Nora ikut bertepuk tangan. Bahkan Nora memberikan senyum terlebarnya, yang baru kali ini Seulgi lihat. Tentu saja itu membuat Seulgi tertarik untuk menghampiri Nora.

"Jung Nora." Seulgi mendekati meja Nora. Namun gadis cilik itu mendadak murung saat ia ditatap Seulgi, sampai akhirnya Nora memilih menundukkan kepalanya.

"Ibu guru lihat, Nora tadi bernyanyi sangat bersemangat. Nora pasti mau  bernyanyi di depan kelas, agar jadi contoh teman-temannya yang lain?" tawar Seulgi. Wanita itu lupa kalau Nora benci jadi pusat perhatian.

Seulgi tersenyum dan mengambil tangan Nora di meja, hendak membawa Nora ke depan untuk bernyanyi. "Ayo Nora!" ajak Seulgi dengan semangat.

Namun, saat melihat perubahan drastis di raut Nora, Seulgi yang baru sadar itu seketika menyesali perkataannya. Kini sepertinya sudah terlambat, karena telah membuat Nora tidak nyaman.

"Maaf Nora, ibu lupa kalau—"

Belum selesai Seulgi bicara, Nora langsung berlari keluar kelas. Tanpa permisi dan tanpa aba-aba, Nora meninggalkan kelas musik karena takut dipaksa untuk bernyanyi.

Kelas mendadak rusuh, dan berisik. Tak banyak dari mereka yang bertanya-tanya kenapa Nora berlari begitu saja, dan membuat orang mengira Nora tidak sopan. Seulgi kebingungan, dan akhirnya terpaksa untuk ikut keluar kelas dan mengejar Nora.

Seulgi takut akan dimarahi Jaehyun lagi. Berkali-kali wanita itu memanjatkan doa agar Nora tidak lari terlalu jauh, dan ayahnya tidak marah-marah lagi. Seulgi benar-benar menyesali kecerobohannya.

**

Jaehyun melirik jam dinding di ruang kerjanya. Jam menunjukkan pukul satu siang, dan pekerjaannya masih menumpuk. Deadline yang pendek, membuat pria itu nyaris kewalahan. Entah sudah berapa gelas teh yang ia minum, sudah sejak pagi ia tidak keluar ruangannya dan tidak ingin diganggu siapa pun.

Hwang Yeji sekretaris Jaehyun, sampai diberi amanat agar menunda beberapa pertemuan makan siang. Begitulah seorang Jaehyun, selama kurang lebih enam tahun mengabdi di perusahaannya—kerja keras, dan sifat perfectionist adalah ciri khasnya.

Dulcenora - SekareareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang