Chapter 6

356 50 13
                                    

"Meskipun aku memiliki banyak kekurangan,

hal itu membuatku lebih indah."

NCT Dream - We Go Up

Sebuah jas navy berjenis single breasted tersampirkan di lengan kursi. Tak jauh dari kursi tersebut, sosok pria kini tengah mengancingkan kemejanya satu persatu. Aroma citrus dan teh khas parfum Bvlgari memenuhi sudut ruang, amat menyegarkan dan membuat vibe pagi yang cerah ini nyaris sempurna. Jaehyun menyisir rambut tebalnya ke belakang hingga menampakkan keningnya. Karena ia memiliki rambut yang sulit diatur, maka Jaehyun menggunakan sedikit minyak rambut untuk membantu tampilan rambutnya lebih rapi dan tahan lama.

Selesai merapikan pakaian dan rambut, tak lupa sebuah rolex silver terpasang di pergelangan tangannya. Jam tangan sudah seperti penyempurna penampilan pria dua puluh sembilan tahun itu. Usai mengurus penampilannya, Jaehyun pergi meninggalkan kamarnya sembari membawa jas di tangan. Pria itu menuju ke sebuah kamar dengan pintu putih bersih yang masih tertutup rapat.

Dengan satu tangannya, Jaehyun mengayunkan pintu itu ke belakang, dan kakinya melangkah masuk sembari menyalakan lampu kamar. "Good morning, Baby." Jaehyun mematikan pendingin kamar, lalu berjalan membuka gorden dan membiarkan sinar matahari masuk.

Jaehyun melihat jam tangannya, lalu duduk di samping gadis cilik yang masih terlelap. Telapak tangan Jaehyun menyentuh kening lalu perlahan turun ke pipi Nora. "Ayo bangun, sudah pagi, Tuan Putri," ucap Jaehyun. Jaehyun mendekatkan wajahnya ke pada Nora, lalu mengecup lembut pipi gadis kecil itu.

"Ayo bangun! Jika tidak bangun, Ayah akan terus menghujani pipimu dengan ciuman," kata Jaehyun, sambil terus menciumi pipi anaknya dengan gemas. Hingga akhirnya sebuah tangan kecil menyentuh wajah Jaehyun, dan sedikit mendorong wajah Jaehyun menjauh. "Wah sudah bangun rupanya. Ayo, mandi sayang, jangan sampai kita terlambat." Jaehyun menarik lengan Nora agar gadis itu segera bangun.

Setelah Nora bangun dan mendudukkan dirinya di ranjang, Jaehyun menggendong Nora di punggung. "Ayo mandi!" seru Jaehyun. Pria itu menggendong Nora sambil berlari kecil keluar kamar, lalu menuju kamar mandi

Sesampainya di kamar mandi, Jaehyun membantu melepaskan baju Nora, dan kemudian menyalakan shower dengan suhu hangat. "Nora sudah bisa sikat gigi sendiri?" tanya Jaehyun.

"Sikat gigi sendiri," ucap Nora mengulangi pertanyaan yang dilontarkan ayahnya.

Jaehyun menyunggingkan senyumnya. "Iya, kita wajib rajin menyikat gigi." Lalu Jaehyun mengambil sikat gigi miliknya dan milik Nora yang sudah sama-sama memakai pasta gigi. "Lihat Ayah, ya." Jaehyun menggulung lengan kemejanya hingga siku, kemudian mencontohkan ke pada Nora bagaimana menyikat gigi.

"Gosok atas bawah pelan-pelan saja, dengan gerakan yang memutar. Nora bisa?" tanya Jaehyun usai mempraktekan cara sikat gigi.

Lalu Nora mencoba menirukan hal yang tadi sudah dicontohkan oleh Jaehyun, namun yang ada kepala sikat tersebut justru tergelincir hingga menggores gusinya sendiri. "Ayah!" Seketika Nora merengek, karena merasa kesakitan.

Dengan sigap Jaehyun mengambil alih sikat Nora, kemudian membasuhnya dengan air. "Tidak apa-apa, lain kali hati-hati. Nora sudah bagus mau menyikat gigi sendiri." Jaehyun membantu putrinya berkumur-kumur. "Besok kita belajar lagi, ya?" Jaehyun menghapus air mata di pipi Nora.

Selesai mandi, Nora memakai bajunya sendiri. Gadis kecil itu sudah bisa memakai baju tanpa kancing sendri, jadi hal yang dilakukan Jaehyun adalah membantu Nora untuk mengeringkan rambut.

Jaehyun menyisir rambut Nora, sesekali pria itu mencium rambut putrinya yang beraroma stroberi segar. "Nora, jangan potong rambutmu pendek-pendek, ya?" Jaehyun tersenyum sembari memasangkan jepit bunga di rambut Nora.

Dulcenora - SekareareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang