Chapter 21 : Mashiho's Confession

242 45 15
                                    

Serapat-rapatnya kesalahan ditutupi, pada akhirnya akan terbuka juga

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●



Saat ini semua member Treasure berada di unit gawat darurat rumah sakit daerah tersebut. Hyunsuk dan Jihoon tidak berhenti mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Junkyu terus meneteskan air mata, dimana Yedam dan Doyoung berusaha menguatkannya. Haruto benar-benar seperti patung, sampai-sampai membuat Yoshi sangat khawatir. Junghwan yang terdiam dari tadi, serta merta menghampiri Asahi dan mendaratkan pukulan tajam di pipi anak tersebut. Hyunsuk dan Jihoon yang menyaksikan hal itu, cepat-cepat mencegah Junghwan untuk memukul Asahi kembali.

"Junghwan, kendalikan emosimu," ucap Jihoon.

"Mengendalikan emosi? Sahabat kita sekarang sekarat di dalam sana akibat anak ini," ucap Junghwan berapi-api. Matanya penuh dengan kebencian ketika menatap Asahi.

"Junghwanꟷ" ucapan Jihoon tertahan akibat genggaman erat Asahi di lengannya.

"Kamu bisa memukulku sepuasmu, Junghwan," ucap Asahi dengan tatapan tajam ke arah Junghwan.

"Sekarang kutanya padamu. Pikiran gila apa di dirimu sehingga ingin menghabisi Jeongwoo?" ucap Junghwan kembali dengan nada tinggi.

"Aku sama sekali tidak ada niat melukai Jeongwoo. Ia terkapar karena melindungi seseorang," ucap Asahi.

Semua yang berada di sana langsung terdiam.

"Jadiꟷ jadi kamu benar-benar ingin menghabisi salah satu diantara mereka? Diantara Haruto dan Mashiho?" ucap Yedam.

"Kamuꟷ kamu benar-benar manusia keji, Asahi," ucap Junkyu sinis.

Jengah dengan semua pernyataan dan pertanyaan menyudut sahabat-sahabatnya, Asahi memilih untuk meninggalkan ruang tunggu operasi tersebut. Sekalipun dicegah oleh Jihoon dan Junghwan awalnya, Hyunsuk tetap berinisiatif untuk menemui Asahi.

"Oh, hyung," ucap Asahi yang duduk di tangga depan rumah sakit dan menyadari bahwa Hyunsuk mengikutinya.

"Aku juga butuh udara segar. Kamu tidak perlu merasa terbeban untuk menceritakan hal yang menimpa Jeongwoo padaku," ucap Hyunsuk sambil menatap kosong ke depan.

"Kamu selalu bisa membuat nyaman semua orang di sekitarmu," ucap Asahi.

"Tapi sayangnya aku tidak bisa membuat nyaman diriku sendiri," ucap Hyunsuk sambil menunjukkan lengannya yang tergambar berbagai bekas luka. Asahi tertawa tertahan mendengarnya.

"Hyungꟷ" ucap Asahi, "Aku tidak berbohong ketika ingin menghabisi salah satu dari mereka."

"Kenapa kamu mengatakan itu ketika kita hanya berdua? Kamu ingin menargetku juga?" ucap Hyunsuk, yang kembali membuat Asahi tertawa.

"Kamu tahu aku tidak pernah ada masalah denganmu," timpal Asahi.

"Asahi, aku sama sekali tidak butuh pengakuanmu karena aku yakin orang yang patut mendengarnya bukan aku, melainkan orang yang membuatmu seperti ini. Sejahat apapun orang yang menyakitimu, mereka tidak pantas untuk mati. Kita adalah buatan Tuhan, dimana yang pantas menentukan hidup mati kita hanyalah Dia."

"Terima kasih, hyung. Kamu adalah orang gila pertama yang memberiku nasihat," ucap Asahi yang dibalas jitakan dari Hyunsuk.

"Ketika Jeongwoo siuman, kumohon selesaikan semua masalah yang kamu buat. Jika kamu tidak melakukannya dan malah membuat masalah baru, kupastikan bukan Junghwan yang menghabisimu melainkan aku sendiri yang menghabisimu," ucap Hyunsuk sambil berdiri dan meninggalkan Asahi yang masih merenungkan perbuatannya di tempat tersebut.

Save YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang