Chapter 18 : Asahi's Action

247 44 15
                                    

Tidak selamanya kebaikan yang diberikan akan berbuah manis

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●



Memiliki kesempatan untuk mengulang hari yang sama akan melelahkan, tetapi mengalami beberapa hari yang terus berulang pastilah menguras seluruh tenaga. Jeongwoo tidak tahu sampai berapa kali lagi ia mampu mengulangi pertemuannya dengan Pak Shindong di bandara, kedatangannya di café Jihoon, dan pertemuan-pertemuan lainnya. Akan tetapi Jeongwoo sudah bertekad dari awal. Ia akan melakukan ini semua demi sahabat-sahabatnya. Hanya tekad itulah yang mampu menguatkannya untuk mengalami ini semua.

"Aku sama sekali tidak menyangka dapat join dengan kalian untuk pergi hari ini," ucap Yedam dengan linangan air mata yang menggenang di kelopak matanya. Doyoung dengan sigap menghapus air mata tersebut.

"Kamu sangat berhutang budi pada anggota termuda kita ini," ucap Junkyu sambil menepuk pundak Junghwan.

"Jika hyung berhutang budi, album Blackpink terbaru boleh untuk balas budi," ucap Junghwan sambil cengengesan. Yang lainnya langsung menyorakinya yang memanfaatkan Yedam. Jeongwoo yang melihat ini semua tersenyum. Kebahagiaan ini harus aku pertahankan, batinnya.

Kemudian, di saat semuanya berkumpul, merekapun melakukan perjalanan bersama. Di sepanjang jalan, mereka saling bercerita satu sama lain. Karena rentang waktu perpisahan mereka yang cukup lama, perjalanan yang memakan waktu 1.5 jam tersebut sepertinya kurang untuk membahas berbagai pengalaman yang mereka hadapi.

Ketika mereka semua sudah sampai di rumah liburan mereka, Junkyu yang paling semangat untuk meminta pergi ke pantai, malah tanpa sadar terlelap di kasur kamar yang dipilihnya. Anggota yang lain juga terkena virus Junkyu untuk terlelap di kamar masing-masing. Sayangnya hanya ada 2 orang yang tidak mengalami hal itu, Jeongwoo dan Haruto.

"Haruto, kita harus menjaga Asahi hyung," ucap Jeongwoo di kamar. Untuk liburan ini, Jeongwoo dan Haruto menempati kamar yang sama.

"Iya, Wo, aku paham," ucap Haruto sambil merebahkan punggungnya di pinggir tempat tidur. Jeongwoo pun melakukan yang sama.

"Haruto, apa kita masih punya banyak waktu untuk menolong mereka?" ucap Jeongwoo.

"Tentu saja, Jeongwoo, kita semua akan bersama-sama kembali. Seperti dulu," ucap Haruto sambil memegang tangan Jeongwoo kuat-kuat. Jeongwoo menarik nafas dalam-dalam.

"Akuꟷ aku hanya merasa sepertinya tidak mampu mewujudkan itu semua," ucap Jeongwoo.

"Apa kamu bermimpi lagi?" ucap Haruto dan dibalas gelengan kepala dari Jeongwoo.

"Ayo, Wo, kita harus semangat. Tinggal sedikit lagi," ucap Haruto.

Jeongwoo pun menatap Haruto dengan lembut, "Kuharapꟷ kuharap Asahi hyung benar-benar yang terakhir."

.

.

"Ayo kita melakukan suit untuk menentukan siapa yang memanggang hari ini," ucap Hyunsuk di pekarangan rumah. Malam ini, sesuai usul Yoshi dan Mashiho, mereka melakukan barbeque bersama. Junkyu sempat protes karena bukannya membangunkan dirinya, mereka malah ikut tiduran sehingga mereka melewatkan kesempatan menikmati pantai hari itu. Sebagai anggota tertua, Hyunsuk dengan sabar menghibur Junkyu dan meredam emosi pemuda yang sediki kekanak-kanakan tersebut.

"Serius ya, aku paling lemah jika melakukan suit seperti ini," ucap Jaehyuk sebelum mereka melakukannya.

"Kurasa kita sudah punya kandidat pertama untuk memanggang," ucap Junghwan.

Save YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang