[BC] The first time I let you go [Junghwan's Focus]

182 24 1
                                    

Aku yang sudah berada di aula sekolah, menunggu Haruto, Doyoung serta Jeongwoo. Hari ini adalah hari spesial untuk kami, dimana hari ini adalah hari terakhir kami menjadi siswa menengah pertama dan akan menjadi awal untuk mendekati hyung yang lain, menapak kehidupan sebagai siswa menengah atas.

"Setidaknya kenakan dasimu, Doyoung," ucap Yedam yang dapat kudengar dengan jelas.

"Tidak usah lah, hyung. Toh kali ini tidak akan ada bagian kedisiplinan yang mengecek," rajuk Doyoung.

"Setidaknya di upacara kelulusan ini berpenampilanlah dengan rapi," ucap Yedam yang akhirnya menghentikan laju langkah Doyoung. Membuat Yedam mampu memasangkan dasi pada dongsaeng-nya tersebut.

"Kalian tuh benar-benar seperti pasangan suami istri muda," ucap Haruto asal yang juga baru datang dan menikmati pemandangan pemasangan dasi ala Yedam kepada Doyoung.

"Kalau ngomong itu dipikir dulu, Haruto-kun," ucap Junkyu yang datang dan mencubit gemas pipi Haruto. Membuat pemuda keturunan Jepang itu kesal setengah mati.

"Kebanyakan baca yang ngga bener kayaknya anak ini makanya pikirannya seperti itu," ucap Jihoon yang dibalas anggukan mantap dari Mashiho.

"Ledek aja terus, hyung," ucap Haruto sambil menatap kesal ke arah Junkyu, Jihoon maupun Mashiho hyung.

"Aku tidak menyangka kalian akan datang semua," ucap Junghwan ketika melihat Yoshi, Asahi, Hyunsuk serta Jaehyuk datang dan bergabung dengan mereka.

"Tidak mungkin kita melewatkan hari penting kalian ini," ucap Yoshi sambil mengacak lembut rambut Junghwan.

"Sepertinya kita harus sama-sama pergi ke aula sekarang. Waktu kelulusan dimulai," ucap Hyunsuk yang kemudian dibalas anggukan setuju dari yang lain. Mereka pun bersama-sama berjalan ke aula sekolah.

Di tengah acara berlangsung, aku sama sekali belum melihat Jeongwoo.

"To, apa kamu tidak ada kabar dari Jeongwoo? Anak itu kemana?" bisikku padanya. Pemuda Jepang tersebut lantas menujukkan message tanpa balasan yang ia tunjukkan ke Jeongwoo.

"Jeongwoo tidak datang ke upacara kelulusan?" tanya Doyoung karena ia juga tidak melihat keberadaan pemuda yang menyukai binatang serigala tersebut di antara mereka.

Aku maupun Haruto menggelengkan kepala kami secara berbarengan.

Dan syukurlah, upacara kelulusan berjalan dengan lancar. Ketika sesi formal upacara telah berakhir dan waktunya mengabadikan momen bahagia tersebut secara mandiri, Jeongwoo tetap tidak muncul di antara mereka.

"Jeongwoo tidak ada?" ucap Jihoon.

"Haruto sedang mencoba meneleponnya," ucapku sambil menujuk Haruto yang masih fokus dengan ponsel pintar miliknya.

"Jeongwoo tidak kenapa-napa kan?" ucap Mashiho khawatir yang dibalas dengan pinjatan lembut di bahu oleh Junkyu untuk meredakan kekhawatirannya.

"Aku yakin tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya," ucap Hyunsuk untuk membuat sahabat-sahabatnya yang lain tenang, padahal dirinya juga memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk menimpa Jeongwoo.

"Jeongwooꟷ" ucap Haruto dengan nada sedih ketika ia berhasil menghubungi anak tersebut. Begitu mendengar penuturan lengkap dari pemuda bertubung tinggi itu, aku dan yang lainnya lantas pergi ke tempat Jeongwoo segera bersama-sama. Kami melewatkan moment untuk sesi foto bersama, karena pertemuan dengan Jeongwoo adalah yang terutama.

.

.

"Park Jeongwooꟷ" teriakku ketika mendapatinya duduk di ruang tunggu luar dan sudah bersiap untuk masuk ke dalam ruang tunggu pesawat.

Save YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang