Chapter 10 : What are you hiding, Yedam?

282 50 2
                                    

Jelilah pada segala hal, karena solusi bisa saja didapatkan dari hal terdekat yang tidak disadari

●◊●●◊●●◊●●◊●●◊●


Haruto, Junghwan dan Jeongwoo meletakkan kepala mereka dengan malas di atas meja café. Midam yang mengantar minuman pesanan mereka tidak digubris sama sekali.

"Itu teman-temanmu kenapa?" ucap Midam pada Jihoon yang baru selesai melayani customer lain.

Jihoon mengangkat tangannya, menunjukkan gestur untuk ketidaktahuannya.

"Hari ini customer kita tidak terlalu banyak. Lebih baik kamu bicara dengan mereka, biar customer lain aku yang urus."

"Makasih ya Midam."

Midam pun mendorong tubuh Jihoon agar pemuda itu segera menuju teman-temannya. Ketika Jihoon sudah mendekati mereka, tidak ada satupun yang menyadari keadaannya. Jihoon pun menghela nafas panjang dan menjitak satu persatu kepala mereka.

"Ada apa dengan kalian bertiga? Pergi ke café hanya untuk mencari sandaran kepala," ucap Jihoon sambil duduk di bangku yang kosong.

"Yoshi hyungꟷ kenapa sedingin itu?" ucap Jeongwoo sambil membenamkan kepalanya. Haruto maupun Junghwan menepuk lembut bahu Jeongwoo tanpa berniat menegakkan kepala mereka.

"Kalian bertiga menemuinya semalam? Yoshi tidak mau berbicang dengan kalian?" ucap Jihoon.

Mereka bertiga langsung menegakkan kepala dan mengangguk mantap. "Apa tidak ada seorangpun dari kita yang dihubungi Yoshi hyung?" ucap Haruto.

"Aku tidak tahu, To. Kita semua tidak sedekat dulu," ucap Jihoon.

Mereka pun kembali terdiam. Tak lama, handphone Haruto menunjukkan pesan masuk dari seseorang. Terpampang jelas nama Junkyu dengan tulisan singkat Jemput aku, To. Haruto pun lantas bangun dari tempat duduknya. "Aku ingin menemui Junkyu hyung ya," ucap Haruto sambil berlalu dengan cepat, sebelum ketiga temannya mencegah dengan berbagai pertanyaan.

.

.

Begitu Haruto sampai di tempat Junkyu, ia lantas menekan bel dan muncul Junkyu lengkap dengan masker hitam dan topi hitam. Ia menyuruh Haruto membawanya pergi sekarang. Haruto yang tak banyak bicara, membawa Junkyu ke suatu tempat yang ada di pikirannya saat ini. Café Jihoon.

"Apakah Haruto akan kembali kesini setelah menemui Junkyu?" ucap Junghwan. Jeongwoo dan Jihoon hanya menggelengkan kepala.

"Kalian tidak usah terlalu memikirkan Yoshi. Jika Yoshi sudah siap, dia pasti akan menceritakannya pada kita," ucap Jihoon sambil menepuk lembut kedua dongsaeng-nya tersebut.

"Tapi aku benar-benar masih kepikiran dengan Yoshi hyung," gumam Jeongwoo. Junghwan pun hanya terdiam mendengar gumaman Jeongwoo.

"Kenapa tidak tanya pada Yedam saja?" ucap seseorang yang berdiri di dekat Jihoon, Jeongwoo, dan Junghwan. Ketika menoleh, mereka mengenali orang tersebut.

"Jun-" ucap Jihoon yang langsung dibungkam oleh pemuda yang berdiri dengan masker hitamnya tersebut.

"Jangan meneriakkan namaku. Aku sedang tidak ingin menarik perhatian di toko-mu, Jihoon," ucap Junkyu, sang pelaku pembekapan mulut Jihoon.

"Hyung, aku ingin mengucapkan selamat. Chukkae, artis Junkyu," ucap Jeongwoo dengan senyum berbinar. Junkyu mengusak lembut rambut Jeongwoo, dongsaeng favouritnya tersebut.

Save YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang