12. Menyelamatkanmu

266 22 19
                                    





Entah apa yang kakeknya lakukan tadi, padahal dia hanya duduk bersila, memejamkan matanya, bahkan dia tak merasakan apapun saat perpindahan dimensi lalu tiba-tiba dia sudah berada di depan sekolahnya sendirian.... Dia sendirian loh btw... Gak ada sosok Mingyu disebelahnya, padahal tadi mereka duduk sebelahan, kirain setelah menyebrang juga akan sama, batinya.

Sebelum mereka menyebrang tadi masih jam setengah 10 malam, tapi kenapa setelah menyebrang disini masih pagi menjelang siang, keliatan dari terik mataharinya btw. Hawa disekitarnya tiba-tiba menjadi suram dan sedikit mencekam.

"Kenapa suasananya kek di film-film horor ya? Berasa ikutan syuting tapi mana kameranya?"

"Gyu~ lu diamane bro?".

Tidak ada sahutan, dia sudah mengelilingi halaman depan dan parkiran sekolah, namun tak menemukan sosok bongsor Mingyu berada. Kenapa gak masuk ke dalam sekolah untuk mencari Mingyu? jawabannya tentu saja TIDAK AKAN. Karena si penakut Taehyung tidak berani masuk kedalam sana sendirian tanpa Mingyu.

Rasanya Taehyung ingin sekali menelepon Mingyu, tapi dia tak membawa ponsel, dan lagian mana ada sinyal di dunia ghaib.

Sebenarnya banyak yang menatapnya dari kejauhan sejak Taehyung sampai di sekolah, membuat sosok lelaki tampan yang kini berada di depan post satpam hanya menunduk dengan keringat dingin memenuhi dahi mulusnya.

"Lu kemana sih Gyu, lemes gue ditatap lelembut mulu dari tadi". Meskipun berkali kali mengusap peluhnya, namun tetap saja peluh itu terus mengalir sampai membasahi kaos yang dia pakai.

Hiks...hiks...hiks....

"Ya Tuhan KIMING~".

Itu bukan suara tangis Mingyu, itu adalah suara sosok penunggu pohon sawo yang berada tak jauh dari post satpam, Taehyung sudah pernah dengar rumor tentang penunggu pohon, makanya setelah dengar suaranya ia langsung lari ngibrit masuk ke dalam sekolah., Gak maulah dia ketemu sama penguhi yang mukanya ya gitu deh~, sosok itu adalah korban tabrak lari dan mukanya separuh hancur karena terlindas ban truk pengangkut pasir.

Hosh hosh hosh~

Baru saja duduk sebentar di lorong depan sebelahnya ruang TU, tamu tak diundang muncul mengagetkan Taehyung yang tengah duduk melepas lelah di kursi tunggu.

Sesosok wanita tua sedang mengepel lantai dengan kaki kanan yang terkilir parah hampir patah, tidak.... kaki itu memang patah dan menggelantung pasrah di pinggulnya. Wanita itu berjalan terseok seok sambil membawa alat pel ke arah Taehyung duduk. Peluh yang tadinya kering kini mulai membanjiri tubuhnya lagi, seakan akan jiwanya melayang karena ketakutan sampai tak berani bergerak maupun berteriak.

GUBRAKK

Entah suara itu berasal dari mana, Taehyung berhasil tersadar dan langsung berlari menjauh, ia berlari secepat yang ia bisa, entah berlari ke arah mana yang tepenting bisa menghindari sosok itu. Meskipun dia pernah melihat bermacam macam hantu dari film yang pernah dia tonton, tapi melihat panampakan dengan muka seserem itu secara langsung, tentunya Taehyung memilih kabur saja daripada kenapa-napa.

Taehyung berbelok ke lorong kelas 3, ia menemukan kelas yang tidak dikunci, langsung nyelonong masuk begitu saja tidak melihat kondisi yang ada di dalam kelas tersebut.

"Hosh... hosh... hosh...."

Padahal niatnya cuma pengen sembunyi dan melepas lelah, tapi malah terjebak di ruang yang sama dengan segerombolan lelembut penghuni kelas ini. 'Duh apes'

Mereka juga sama terkejutnya.... para lelembut itu masih diam di pojokan. Tatapan mereka terpaku ke arah Taehyung berdiri, tatapan lapar akan mangsa didepannya yang sukarela masuk ke kandang lelembut. Jangan tanya gimana keadaannya Taehyung sekarang. Peluh sedari tadi tak berhenti menetes, dugupan jantung yang berpacu keras seperti meloncat keluar. Tatapan mengerikan yang dilontarkan sejak Teahyung memasuki kelas membuatnya mati kutu.

Maaf Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang