11. Melihat Dunia Baru

243 23 7
                                    



Keadaan semakin kacau, Yeontan dan Margretha masih bertarung di luar sana, entah berapa lama lagi mereka akan bertahan, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sedari siang mereka ber 3 belum makan, makanan ringan tidak akan membuat mereka kenyang, karena Taehyung masih deman, Haeji berinisiatif membuat bubur dan memasak makan malam. Haeji sudah berkutat di dapur dari jam setengah 6 sore tadi, Mingyu sedang menenangkan Bundanya yang terus mengomel kepadanya meninggalkan Taehyung yang masih setia duduk di samping ranjang Jungkook sambil menggenggam erat tangan saudaranya dengan tatapan sendu.

"Huft~ Bunda ngomel mulu tari tadi, capek gue dengernya"

Mingyu yang sudah selesai menelpon bundanya kembali masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur sebelah kanan Jungkook yang kosong.

"Hoiii jan bengong, ntar kesambet tau rasa lu". Ia menegur, berharap sepupunya berhenti berekspresi kosong.

"Jungkook koma". Lirihnya, meskipun lirih Mingyu masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Tae....". Mingyu perlahan bangun, mendekat dan kini duduk di sebelahnya Taehyung sambil menepuk bahunya pelan.

Sebenernya Mingyu udah tau, karena sebelum menelepon bundanya ia menelepon Om Taejung tentang keadaan Jungkook, makanya bundanya ngomel2 karena dia berada dipanggilan lain selama 1 jam lebih.

Krieeettt

Mingyu menoleh ke arah pintu.

"Ayok turun makan malamnya dah siap". Kata Haeji di ambang pintu.

"Ayok makan dulu Tae!". Ajak Mingyu.

"Gue disini aja" Tolaknya pelan.

"Eh... lu kan belom makan apa-apa dari siang"

Taehyung masih duduk di sebelah kanan Jungkook, masih betah memandang wajah tidur damainya sambil terus menggenggam erat tangan pucat yang semakin lama semakin terasa dingin, "Gue gak laper"

"Tapi kan...."

"Yaudah biar aku aja nanti yang bawa makanan ke sini". Lerai Haeji

"Tapi..."

"Udah, ayo kita makan dulu"

Mereka berdua turun ke lantai satu menuju ruang makan, meninggalkan Taehyung sendiri.

Taehyung tak bisa menahan air matanya lagi, ia terisak pelan sambil terus menggenggam tangan kanan jungkook erat.

"Koo... jangan gini dong, ayo bangun.... harusnya gue.... harusnya gue cepet nolong lu waktu itu...."

"Gue... gue gamau kehilangan lu jungkook..."

Taehyung semakin terisak, air matanya terus menderai di pipi pucatnya sampai terjatuh mengenai pipi jungkook. Taehyung mengelus pipi jungkook dengan lembut, takut jika terlalu keras nanti akan menyakiti kulit pucatnya yang dingin. Dengan bibir bergetar Taehyung semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jungkook, memberikan kecupan sayangnya di kening dan hidung mancungnya.



Ini sudah jam 8 malam, bubur yang dibuat Haeji sudah dingin sedari tadi.

"Bro.. lu jangan egois dong, lu juga harus makan!". Desak Mingyu.

"Kalo gue makan apa saudara gue juga kenyang? Jungkook masih tidur Gyu"

Taehyung kekeh tak mau makan sebelum Jungkook bangun.

"Dan lu mau nunggu Jungkook bangun dulu baru lu mau makan he? iya kalo nanti dia bangun, kalo besok? lusa? lu mau mati kelaperan HA?". Mingyu membentak Taehyung saking kesalnya, pasalnya sepupunya ini sangat keras kepala.

Maaf Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang