Rencana

76 10 1
                                    

Jangan mati dulu kak

~ Haechan

📎

Arin hanya berlari dan menghiraukan sekitar. Tiba tiba ada mobil yg melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat. Dan hampir saja menabrak Arin, untung saja ada seseorang yg mendorongnya

Dan pastinya itu

Haechan

"Kak kalo frustrasi jangan langsung bunuh diri." Ucap Haechan

"Siapa juga yg mau bunuh diri. Gw masih sayang hidup." Balas Arin

"Lah itu tadi kenapa pas ada mobil malah gak minggir."

"Iya to, gak keliatan aku."

"Udh sekarang gak ush lari. Mending kita jalan jalan aja." Ajak Haechan

"Kemana?" Tanya Arin

"Ya deket deket sini aja. Sekalian tunggu mereka pulang. Baru kita balik." Jawab Haechan

"Ok."

"Gak ajak Chaer?" Tanya Arin kembali

"Bentar aku WA dulu anaknya." Ucap Haechan

WhatsApp

Haechan
Chaer, mau keluar gak?
Ini kak Arin ngajak kamu

Chaeryeong
Kemana Chan?

Haechan
Taman biasanya

Chaeryeong
Ok, tunggu ya

"Gimana Chan?" Tanya Arin

"Anaknya mau kesini. Tunggu aja." Ucap Haechan

"Beli gulali dulu yuk. Itu bapak nya lagi jualan."

Mungkin kalo tak ada makanan yg bernama gulali hidup Arin tidak akan ceria

"Gw gak bawa uang kak."

"Gw bawa kok."

"Yaudah, beli satu aja. Paling yg mau cuma lu."

"Hm."



📎


"HAH KOK BISA!" Chaeryeong kaget dengan cerita Arin tentang hubungannya bersama Mark

"Ya aku gak tau Chaer. Tapi Emang salahku gak pernah kenalin Mark ke tante Seulgi sama om Taeyong." Ucap Arin

"Tapi kak, walaupun lu udh ngenalin kak Mark ke Mama. Perjodohan ini pasti tetep terjadi. Kan ini perjanjian bisnis." Perjelas Haechan

"Tapi kalo kakak mau nge lepas in kak mark juga gak bisa. Kan pasti kalian bakal ketemu setiap hari." Ucap Chaeryeong

"Gimana kalo kita nge kost aja?" Sambung Chaeryeong

"Tumben kamu mau hidup sendiri. Biasanya manja gitu." Ejek Haechan ke kekasihnya

"Soalnya...."


"VERO AMORE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang