"VERO AMORE"

Datang

Aku tetep harus dampingi kamu

~ Haechan

📎

Masih di kost kebagahiaan, maksudnya kebahagiaan. Seorang pria sedang fokus ke smartphone, padahal di sebelahnya ada seorang gadis yang sedang bercerita.

"Aku boleh dateng kan, Chan?" tanya Gadis itu.

"Hm."

"Kok ngambek sih, boleh ya?"

"Iya boleh boleh. Tapi aku harus ikut." jawab Haechan.

"Lho yang diundang kan cuma aku sama Yiren."

"Apa ada peraturan kalo satu undangan cuma buat satu orang. Banyak itu yang bawa keluarganya, sekampung juga bisa." ucap Haechan ngegas.

"Itu pasti Renjun diundang dan pastinya dia ajak Lia." sambungnya.

Chaeryeong diam, memang benar. Satu undangan bukan berarti itu untuk satu orang saja.

'Padahal gw pingin belanja sama Yiren setelah ke kondangan.' batin Chaeryeong kesal.

"Aku harus dampingi kamu." tutup Haechan. Setelah itu dia langsung menuju ke kamarnya.

Chaeryeong hanya mendecih dan pergi. Dia sebal, dia ingin menghabiskan waktu berdua bersama Yiren. Jarang sekali Yiren berbincang dengannya, sangat jarang.

"Aih menyebalkan."

📎

Jika Chaeryeong dan Haechan sudah berada di kost, Berbeda dengan Arin. Ia masih berada di kampusnya. Sebenarnya sih karena dia membeli buku setelah itu pulang. Tetapi tiba tiba ada anak dari kampus lain. Yeh Shuhua.

Yeh Shuhua datang kepada Arin dan mengajak nya ke sebuah kafe. Arin bingung, bagaimana Shuhua bisa tau nama nya padahal mereka sama sekali belum pernah bertemu.

"Oh ya kamu Arin kan?" tanya Shuhua

"I-iya kenapa ya?" tanya Arin balik

"Boleh kan kita bicara sebentar."

"Boleh kok."

Mereka pun ke sebuah kafe yang tepat berada di sebelah kampus Arin. Mereka menempati duduk persis didepan.

📎

"Oh ya, kenalin namaku Yeh Shuhua." ucap Shuhua.

"Kamu putri bungsu nya keluarga Yeh ya?" tanya Arin. Sebenarnya sih dia sudah tau, tetapi itu hanyalah untuk basa basi.

"Iya."

"Kamu kok bisa tau namaku, kita gak pernah ketemu lho." balas Arin.

"Aku tau dari Chenle, dia kasih tau aku kalo kamu itu kakak sepupu pacarnya Chaeryeong." jawab Shuhua.

"Berarti aku manggil kamu, kakak aja ya." sambungnya.

'Yey gw udah tua.' batin Arin.