Selalu ngirim

44 10 2
                                    

Itu buat kenang kenangan sebelum aku nikah rin

~ Mark

📎

Chaeryeong sedang membuka kardus yang sebenarnya bukan miliknya. Dia membuka itu karena disuruh oleh pemiliknya sendiri, yaitu kak Arin.

"Kamu buka aja Chaer, aku tau siapa itu yang ngirim." Ucap Arin kepada Chaeryeong.

Chaeryeong pun mengikuti perintah kakak kelasnya itu. Katany sih takut dosa, tapi sebenarnya dia juga penasaran sih.

Bagi yang tanya penghuni lainnya kemana kak. Mereka masih pada kerja atau mungkin sibuk, kecuali mereka bertiga. Kok bisa?

Ya bisa lah ~ Author

Saat Chaeryeong berhasil membuka hadiah tersebut, ia kaget dengan isinya. Karena yang dia dapatkan bukan uang seperti yang ada di TV, melainkan sebuah alat pembuat gulali yang sedang viral itu.

'Lho ini kan kesukaannya kak Arin.' Batin Chaeryeong

'Apa aku manggil adiknya dulu ya?'

"HAECHAN, ECHANIE!!!!" Panggil Chaeryeong sambil mengeluarkan suara nya yang dahsyat itu

"Kenapa sih beb?" Balas Haechan

'Beb?' Batin Chaeryeong

"Jangan pake kata kata sayang di depan ku." Ucap Chaeryeong ketus

'Pantes banyak yang bilang gak ada romantis romantis nya.'

"Napa lu manggil gw?" Tanya Haechan

"Tadi kak Arin dapet kiriman cuma Males buka. Kayaknya sih dari mantannya. Tapi isinya kok....." belum selesai berbicara, omongannya sudah di potong oleh sang lelaki.

"Isinya pasti yang bagus bagus." Potong Haechan

"GW BELUM SELESAI NGOMONG BAMBANG!"

"Ya maap, yaudah gih lanjutin."

"Isinya pembuat permen kapas, itu kan kesukaan nya kak Arin." Ucap Chaeryeong

"Yaudah to, kak Arin gak tidur kan?"

"Lah mana ku tau."

'Ini anak tambah lama tambah nyebelin ya. Untung sayang kalo gak udah gw hanyutin di Brantas biar ketemu buaya putih.' Batin Haechan karena sebel dengan jawaban Chaeryeong yang dari tadi selalu membuat dia emosi.

"Yaudah gw aja yang bilang ke kak Arin." Ucap Haechan

Dia mengambil barang yang ada di tangan kekasihnya itu. Tetapi ternyata tangannya malah menjatuhkan barang tersebut.

Dugh

"WONYY!" Teriak Chaeryeong

"Kamu gapapa kan dek?" Tanya nya

Untung saja wony yang tepat berada di depan mereka bisa menangkap barang tersebut. Walaupun dia harus merelakan dengkul nya lecet.

"Gapapa kok kak, lagi pula udah biasa kayak gini." Jawab Wony dengan santuy nya

"Tapi dengkul mu lecet lho dek." Sekarang gantian Haechan lah yang menegur.

"Tinggal di kasih hansaplast beres."

"Terserah kamu deh, kakak sama kak Haechan ke kamarnya kak Arin dulu ya. Nanti kalo kamu butuh betadine atau hansaplast mu habis bilang kakak. Nanti kakak beliin." Ucap Chaeryeong

"Woke kak."


📎

"Jadi kakak mau nya gimana?" Tanya Haechan kepada kakak sepupunya.

"Kakak mau buang atau simpen?" Tanya Chaeryeong

"Kalo dibuang nanti eman. Tapi kalo disimpen, aku jadi susah ngelupain Mark." Jawab Arin

"Atau kakak simpen, tapi ditaruh di kamarku. Nanti kalo pas mau kakak pake, tinggal bilang aku." Usul Haechan

"Boleh juga tuh."

"Kayak gitu aja ya kak. Bentar kak, ini kakak dapat surat." Ucap Chaeryeong sambil memberikan sebuah amplop.

Arin pun menerima surat itu. Walaupun dia sebenarnya enggan menerima amplop itu. Tapi dia masih memiliki rasa menghormati, kasian yang sana udah jauh jauh ngirim pake uang lagi. Kalo gratis baru di buang.

"Surat undangan ya?" Tanya Arin ke dua remaja di depannya.

"Kak, kita aja gak tau." Jawab Haechan

"Ya kan siapa tau lu bisa nerawang."

"Gw bukan dukun. kalo gw dukun, lu udah gw santet biar mampus." Ucap Haechan

"Dih emang situ berani?"

"Heh............"

"Hah?"

"Ndak sih." Jawab Echan

Chaeryeong yang ada disitu pun ngakak sekaligus malu. Kok bisa dia menerima orang yang sifatnya petakilan seperti Haechan.

"Udah gw mau baca surat ini." Ucap Arin

Hello, My princess

Makasih kalo kamu mau buka barang ini dan juga surat ini. Aku cuma mau bilang, setiap bulan aku bakal kasih hadiah buat kamu. Dan kamu jangan buang itu.

Itu buat kenang kenangan sebelum aku nikah, rin

~ Mark

"HAH TIAP BULAN?" Arin teriak setelah melihat surat itu.

Bagaimana bisa mantannya yang sebenarnya masih dia cintai mau memberikan hadiah kepada dia setiap bulan. Bagaimana jika dia tidak bisa melupakan mantannya itu, akan ribet masalahnya jika dia masih tidak bisa merelakan Mark yang akan menjadi kakak iparnya itu.

"Jadi kak Mark bakal ngirim kita barang tiap bulan?" Tanya Chaeryeong heran

"Bukan kita tapi kak Arin." Jawab Haechan

"Gimana ya, mereka bakal tunangan 2 hari lagi. Sedangkan mereka bakal menikah 4 bulan lagi. Berarti dia bakal ngasih aku 4 barang lagi." Ucap Arin sambil menghitung hari dan tanggal mantannya itu menikah.

"Gak bener ini sih kak. Kakak harus cari pengganti lain." Balas Chaeryeong

"Maksudmu?"

"Kakak harus cari pasangan lah."

"Bener kata Chaer, kakak cari pasangan aja. Toh juga kakak belum ujian akhir, jadi masih bisa santai." Ucap Haechan meyakinkan sepupunya itu.

"Tapi aku gak mau Chan, gw masih males menjalin hubungan." Ucap Arin

"Terserah kakak deh."

"Ya emang terserah gw, kan hidup gw." Balas Arin dengan jawaban yang sangat menyebalkan.

Haechan dan Chaeryeong hanya menggeleng karena sifat Arin yang menyebalkan itu. Mereka menganggap kalo sebenarnya Arin itu hanya wajahnya yang polos tapi sifatnya gak. Ketawa aja bisa keras kayak pake toa.

📎


















Aku mau tanya nih kepada para readers.

Kalian lebih suka Mark sama Arin tau Yeri sih. Soalnya dari kemaren liat kalo yang vote itu cuma pas ada part nya Mark sama Yeri bareng. Pas bagian Arin enggak.

Udah pokoknya jangan lupa vote ya!

"VERO AMORE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang