Andai dengan dikurnia seindah indah rupa, menjadikan aku jauh dari Tuhanku , biarkan saja aku jelik selamanya.
Andai dengan diberi kesenangan hidup di dunia, menjadikan aku hamba yang leka , biarkan saja aku menjadi batuan atau pepasir - yang setidaknya ia sentiasa berzikir kepada Tuhannya .
Andai dengan dipinjamkan penghormatan manusia - menjadikan aku manusia yang lupa, jadikan saja aku hina selamanya. Setidaknya aku tidak hidup hanya kerana berpaksikan pujian manusia.
Andai dengan disanjung puja, hanya akan menjadikan hatiku melangit dan berbangga, maka tulikan saja pendengaranku. Agar hatiku tidak mati hasil suapan duri pujian , yang hanya akan menghancurkan sifat abdi kepada Tuhanku.
Andai dengan dibentang kekayaan dari segenap penjuru bumi, hanya menjadikan aku tamak dan lupa diri, fakirkan saja aku selamanya. Kerana semua itu takkan mampu menerangi rumahku ' di sana ' - Malah hanya menjadi asbab termasuknya aku dari ahli- ahli neraka.
Andai dengan dikurnia sebuah hidup yang sempurna, hanya akan menjadikan aku manusia yang lupa cara berdoa, maka ujilah aku semahu- mahunya. Setidaknya itu lebih mendekatkan aku dengan bebunga takwa.
Andai dengan nikmat yang tiada kunjung hentinya, menjadikan aku manusia yang ego kepada Tuhanku, timpakan saja aku dengan bencana dan pilu. Setidaknya dari itu, aku belajar menangis dan bersujud kepada Rabbku.
Andai saja dengan dilahirkan sebagai manusia hanya akan menjerumuskan aku ke dalam murka Tuhan, biar saja aku diciptakan di dunia ini sebagai dedaunan. Setidaknya kelak di sana,
aku tidak akan diperhitungkan.
YOU ARE READING
Berdamai dengan kenyataan
RandomKita selalu rasa hidup kita tak adil. " Kenapa orang lain bahagia, dan bukan aku ? " Tunggu. Memang kau tak bahagia, atau kau ja yang tak faham hakikat bahagia ?