Boyfriend Has Aulirophobia [Revisi]✓

Part 18

~Sembuh dari fhobia~

***
Setelah seminggu Delvin menjalani terapi di rumah sakit, dia perlahan sudah menyukai hewan itu. Delvin perlahan bisa menerima hadirnya.

"Pelan-pelan ya Dev,"ucap dokter.

"Iya dok, ternyata kucing tidak menyeramkan apa yang aku pikirkan," jawab Delvin.

"Sabar, pasti sembuh di latih sedikit demi dikit," ucapnya. Delvin pun mengangguk dan mendengarkan apa yang dikatakannya.

"Aku jadi kangen sama Davin, gimana ya kabar Daniyah dan Davin,"pikirnya.

"Ma, bisa video call bunda Daniyah gak? Aku kangen sama Daniyah juga Davin," ujar Delvin.

"Bisa sayang, coba mama hubungi." Dia pun mulai menghubungi bunda Daniyah.

Assalamualaikum

Waalaikumsalam, gimana kabar kamu jeng

Alhamdulillah aku sama Delvin baik

Kamu sama Daniyah gimana?

Alhamdulillah kita di sini sehat, ada apa tumben Video call

Delvin katanya kangen sama Daniyah

Wahh iya ya bentar aku panggilkan Daniyah

Sayang, Delvin mau bicara sama kamu

Delvin Bun? Mana

Daniyah pun mengambil HP nya dan langsung berbicara dengan Delvin.

Hay Vin, aku kangen banget selamat ya atas olimpiade kemarin kamu keren

Iya peri kamu juga hebat, selamat juga ya

Davin mana peri?

Wajah Daniyah tidak bisa di artikan, dia kembali teringat sama Davin. Gimana caranya dia mengatakan ke Delvin kalau kucing kesayangannya sudah tidak ada.

Daniyah terdiam lama, air matanya menetes perlahan.

Peri kamu kenapa?

Davin sudah mati El, dia tertabrak. Aku tidak bisa menjaganya

Kok bisa peri, padahal aku pengen banget main sama kamu dan Davin aku sudah sembuh dan perlahan menerima kucing tapi kenapa malah Davin sudah pergi

Kamu sudah sembuh El?

Iya, selama seminggu ini aku melakukan terapi di rumah sakit

Alhamdulillah, nanti kalau aku pulang ke rumah lama kita main sama Wisky aja ya. Kita harus ikhlas atas kepergian Davin

Siapa Wisky?

Kucing baru aku, ini kenalin

Daniyah memperlihatkan Wisky kepada Delvin.

Wahh cantik sekali, pasti Davin juga seperti ini ya. Aku menyesal karena pernah membenci Davin