Part 20

4 1 0
                                    

~Daniyah kembali~

Kutemui kamu di tempat pertama kita bertemu, tapi bukan aku yang ada di sisimu layaknya dulu.
-Daniyah

Daniyah belum benar-benar tinggal di rumah lamanya, dia hanya menyempatkan waktu libur semester untuk mengunjungi kediaman Delvin juga untuk menemuinya di taman.

Diam-diam setelah dari rumah Delvin, kata Mamanya dia ada di taman. Daniyah pun ke taman membawa Wisky.

Namun saat sampai taman, dia melihat Delvin bersama seorang perempuan yang tak di ketahui Daniyah. Niatnya ingin memberi kejutan tapi gagal.

"Elvin," ucap Daniyah.

Delvin mendengar samar suara yang memanggil namanya, dia menoleh ke arah belakang dan dari kejauhan terlihat sahabat kecilnya kembali.

Delvin meninggalkan Rere dan menghampiri Daniyah, dia sangat merindukan sahabat kecilnya itu.

"Peri kamu kembali?" Sapa Delvin. Daniyah hanya diam tanpa menjawab, dia kecewa karena Delvin sudah bersama seseorang di tempat yang memang sangat istimewa bagi mereka.

"Aku mau pergi aja, lanjutkan saja belajar bareng dia." Daniyah meninggalkan Delvin dengan wajah kecewa.

"Peri," panggil Delvin. Dia mengejar Daniyah meminta kejelasan.

Rere pun mengejar mereka, karena dia tidak mengerti apa yang terjadi.

"Delvin," panggil Rere.

Daniyah berhenti, Delvin pun memeluk Daniyah. Dia sangat merindukannya.

"Peri kenapa pergi lagi? Aku rindu," bisik Delvin di telinga Daniyah.

Rere yang melihat semua itu sangat emosi, kenapa orang yang di suka memeluk perempuan lain.

"Ini Wisky?" Tanya Delvin mengelus Wisky dan menggambil alih dari Daniyah.

"Iya, Wiska mana?" Tanya Daniyah.

"Dia ada di rumah," ucap Delvin.

"Ke rumah ku yuk," ajak Devin. Daniyah menoleh ke arah Rere, Delvin mengerti maksutnya.

"Oh ya Re, aku mau pulang dulu ya. Kita lanjut belajar nanti kalau aku udah nggk sibuk lagi," ucap Delvin.

"Iya gak apa kok Dev, makasih ya. Ini siapa?" Tanya Rere penasaran.

"Dia orang spesial di hidupku, namanya Daniyah. Dia baru kembali ke sini karena udah lama kita berpisah, kamu pulang sendiri gak apa kan?" Jelas Delvin.

"Oh. Iya aku bisa pulang sendiri." Rere pun berbalik arah, dia menangis mendengar ucapan Delvin.

"Gue gak bisa Dev, hati gue hancur," batinnya.

***

Sampai di rumah Delvin, Daniyah bermain bersama kedua kucing itu. Wisky dan Wiska.

"Peri, kamu di sini lama gak?" Tanya Delvin.

"Kayaknya besok aku kembali Vin, Niatnya mau ngasih kamu kejutan tapi gak jadi," ucapnya.

"Kejutan?" Pikir Delvin.

"Udahlah lupain aja, jadi ini ada libur semester beberapa hari. Aku rindu banget pengen ketemu sama kamu dan Wiska, jadi aku bilang ke Bunda buat nyewa villa untuk sementara gitu," jelasnya.

"Kalau untuk tinggal di sini nggak dulu kata Bunda, kerjaan Ayah masih banyak di sana. Ini aja Ayah gak ikut, aku sama Bunda doang," ucapnya.

"Ya udah kita harus buat hari ini spesial, kita bawah Wiska dan Wisky ke taman yuk. Main bareng," ajak Delvin.

"Boleh. Oh ya Vin, tadi itu teman kamu?" Tanya Daniyah.

"Iya, kenapa?" Tanyanya balik.

"Gak apa kok," jawab Daniyah.

"Jangan ada yang ganti posisi aku ya Vin," lanjutnya.

"Haha ya nggk lah peri," ucap Delvin.

***
Sampai di taman, mereka bermain lempar bola bersama Wisky dan Wiska.Di kejauhan Rere memperhatikan kebersamaan mereka.

"Seru banget si kalian," ucap Rere pelan.

"Andai aku ada di posisi cewek itu Vin," lanjutnya.

"Elvin Wiska lucu juga ya," ucap Daniyah sambil mecubit pipi Wiska gemas.

"Iya Wisky juga imut banget, andai Davin masih hidup pasti seru juga," ucap Delvin.

"Kita harus bisa mengikhlaskan apapun yang sudah pergi El, karena sesuatu yang sudah pergi tidak akan kembali," seru Daniyah.

"Iya." Delvin tersenyum. Mereka bersendau gurau, karena hadirnya Wisky & Wiska dapat merubah warna yang telah hilang di hidupnya.

Hidup itu kadang berwarna kadang tidak, jadi apapun yang terjadi semua akan terlewati karena Allah akan memberikan yang terbaik bagi setiap insan yang mau bersabar.

Setelah pulang dari taman, Daniyah berpamitan kepada Delvin dan kedua orang tua-Nya Karena setelah ini dia akan kembali keluar kota.

"Elvin makasih ya untuk hari ini, aku happy banget. Semoga kita bisa ketemu lagi," ucap Daniyah.

"Iya peri, aku juga bahagia. Rindu aku bisa terobati, makasih atas surprise kamu yang datang diam-diam tanpa aku tau," ujar Delvin.

"Hehe sama-sama." Setelah Daniyah berpamitan dengan Delvin. Dia menghampiri kedua orang tua-Nya lalu mengucap sepatah kata, dia mencium punggung tangan Mama dan Ayah Delvin.

Daniyah kembali ke Villa membawa Wisky, Bunda Daniyah sudah packing untuk pulang besok.

"Bunda, udah di siapkan semuanya?" Tanya Daniyah.

"Iya, besok tinggal balik. Kamu udah ketemu Delvin?" Tanyanya balik.

"Udah, aku senang banget. Ada Wiska juga kucing Delvin," ucapnya tersenyum senang.

"Alhamdulillah, anak Bunda. Oh ya sayang tadi Ayah nelfon katanya jangan lama² di sini," ujarnya.

"Ya mungkin Ayah kesepian gak ada kita bun," kekeh
Daniyah.

"Iya sayang, Ayah kan emang gitu kaya gak tau ayahmu aja," ujarnya.

"Ada aja ayah mah, tadi aku dah main sama Elvin lama Bun. Jadi bisa mengobati rindu nya Daniyah hehe," jelasnya.

"Yasudah bunda ikut bahagia, sekarang kamu mandi terus tidur. Besok pagi-pagi kita pulang." Daniyah pun mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boyfriend Has Aulirophobia [Revisi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang