Part 11

3 1 0
                                    

~Persiapan Delvin untuk olimpiade~

**

Pagi ini sangat cerah, matahari memancarkan sinarnya. Terlihat embun menetes di daun yang hijau membuat setiap orang merasa fresh saat melihatnya.

Pikiran yang kacau sejenak akan hilang, udara yang segar di pagi itu sangat pas untuk Delvin belajar.

Dia akan mengikuti olimpiade matematika, banyak yang harus dipersiapkan. Sebenarnya Delvin tidak ingin mengikuti olimpiade itu, karena dia salah satu pilihan dari kepala sekolah dia tidak bisa menolak demi nama baik sekolahnya juga.

"Anak Mama lagi ngapain?" Tanya Dini. Melihat Delvin sudah bangun se-pagi ini membuatnya menghampiri Delvin.

"Lagi belajar Ma, buat Persiapan olimpiade besok," jawab Delvin. Dia membaca banyak buku tentang materi dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru pembimbingnya.

"Wah, anak Mama hebat. Semangat sayang." Dini sangat mendukung Delvin untuk mengikuti olimpiade itu. Apalagi anaknya sangat menyukai pelajaran matematika.

Dini yakin bahwa Delvin bisa. Dia membiarkan Delvin belajar sendiri. Dia pun pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan pagi. Tidak ada pembantu di rumahnya. Reno sempat ingin menyewa pembantu tapi Dini melarang.

Dia ingin mandiri, bisa menjadi Ibu dan Istri yang baik tanpa merepotkan orang lain adalah harapannya.

"Ini harusnya berapa ya, 7+(108:4)1/2 jadi ini 27 baru ditambah 7 lalu di bagi 2." Delvin berbicara sendiri.

Memang mengerjakan matematika harus teliti, terkadang caranya benar jawabannya yang salah begitupun sebaliknya. Tapi beda dengan Delvin, dia sangat menyukai pelajaran itu. Setiap kali ada sesi tanya jawab di mata pelajaran itu dia yang lebih awal menjawabnya.

Memang IQ nya sangat tinggi, terkadang kalau orang dikasih pertanyaan dihitung dulu dan kebanyakan mikir. Tapi Delvin langsung menjawab dan tau.

**

"Assalamualaikum, Delvin," Ucap seseorang dari depan. Dini yang mendengar ketukan pintu langsung beranjak membukakan pintu.

"Waalaikumsalam," jawab Dini membukakan pintu. Dia paham bahwa mereka adalah teman Delvin.

"Delvin ada Tante?" Tanya Vanno.

"Ada, Delvin di balkon kamar sedang belajar buat olimpiade besok katanya. Kalian temannya Delvin?" Ucap Dini pada kedua orang itu.

"Iya Tante, saya Airin," ujarnya memperkenalkan diri dan mencium punggung tangan Dini.

"Kalian ke kamar Delvin saja di atas dekat tangga, Tante mau melanjutkan masak buat kalian." Dini pun kembali ke dapur. Airin dan Vanno menaiki tangga menuju kamar pertama yang ada di atas.

Vanno membuka pintu kamarnya, dan ternyata salah. Itu bukanlah kamar Delvin tapi kamar Ayah dan Mama Delvin. Di dalam ada Reno yang sedang bersiap untuk pergi ke kantor.

"Duh, mati kita Van," ucap Airin pada Vanno. Reno pun mendekati mereka.

"Kalian siapa? Temannya Delvin?" Ucap Reno penuh pertanyaan pada mereka. Airin dan Vanno ketakutan, kenapa bisa salah masuk kamar.

Boyfriend Has Aulirophobia [Revisi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang