Bulan mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netranya.
Saat mata Bulan terbuka sepenuhnya. Nampak ruangan serba putih yang ia lihat pertama kali.
"Kok gue kek lagi dirumah sakit ya" ucapnya pada dirinya sendiri.
Bulan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan, ia mencari nama rumah sakit ini. Kali saja ada logo atau apa pun tentang rumah sakit ini.
"Ini rumah sakit mana sih, kok asing banget" gumam Bulan karena ia sama sekali belum pernah ke rumah sakit ini sebelumnya, ruangannya begitu asing di matanya.
Bulan mencari ponselnya di saku seragamnya. Namun, tak ada apapun di sakunya.
Ternyata ponselnya berada di atas nakas rumah sakit, ia mengambilnya dengan niatan ingin mengabari sahabatnya. Namun, ketika baru saja ingin menelvon sahabatnya. Ponsel Bulan sudah berdering terlebih dahulu, menandakan ada panggilan masuk.
Bulan tak perlu menunggu lama, ia langsung mengangkat telvonnya -lebih tepatnya video call- dari kedua sahabatnya itu
"Bulaaan.." teriak Kedua sahabatnya saat panggilan baru saja terhubung
"Aduuh suutt. kalian ini, pelan-pelan dong"
"Lo gapapa kan Lan" ucap Bintang penuh khawatir
"Iya gue gapapa kok" jawab Bulan
"Syukur deh"
"Lo berdua masih di sekolah?" Tanya Bulan
"Iya nih, sebenernya udah pada pulang sih. Tapi kita nungguin lo balik" -Bintang
"Kok nungguin gue? Udah gapapa kalian pulang duluan aja, lagi pula nanti gue langsung balik ke rumah kok gak ke sekolah lagi"
"Yaudah nanti aja. Udah pewe" - Bintang
"Eh emangnya lo lagi dimana? Kok gue liat-liat tempatnya kek rumah sakit" sahut Mentari
"Iya nih gue lagi di rumah sakit"
"Rumah sakit mana? Kita susulin yah" -Mentari
"Gue juga gatau ini rumah sakit mana"
"Yaellah. Tapi lo gak di apa-apain kan sama Galaxi"-Mentari
"Galaxi siapa?" Tanya Bulan
"Dih dodol. Itu tadi yang ngerangkul lo waktu gerak jalan" -Mentari
"Oh iya lupa, nama dia Galaxi. Gak kok gue gak di apa-apain"
"Terus orangnya mana?" Tanya Tari
"Mana gue tahu, gue kan tempe" canda Bulan
"Btw lo seriusan gatau siapa Galaxi?" Tanya Tari lagi
"Duarius gue kaga tau, emangnya dia siapa sih?" Tanya bulan lagi
"Dia itu-" ucapan Tari terputus
Ceklek..
"Oh udah bangun" ucap Galaxi
"Eh kodok" latah Bulan, hampir saja ponselnya terbanting jika ia tak sigap menangkap ponselnya yang terlempar akibat kaget.
"Bisa gak sih kalo masuk tuh ketuk pintu dulu" kesal Bulan
"Gue kan gatau kalau lo udah bangun, tadi lo tuh masih tidur pas gue tinggal keluar"
"Ya setidaknya"
"Apa?"
Bulan lupa video callnya belum di matikan dan Bulan segera mematikan sambungan telvonnya
"Eh udah dulu ya Tan, Tar"
"Tap-"ucap Tari terputus
Tuuut..
Panggilan ditutup sepihak oleh Bulan

KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Teen FictionApakah ini memang sudah ditakdirkan? Apanya yang sudah ditakdirkan? Bulan yang selalu bisa merasakan apa yang dirasakan oleh si gadis cantik yang bernama REMBULAN PURNAMA. Jikalau si gadis sedih, Bulanpun akan ikut bersedih. Ia akan tertutup oleh aw...