"Tar" panggil seseorang kepada Tari yang tengah berdiri di gerbang sekolah
Yang di panggil pun menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya
"Oh elo Mi" ya. Yang memanggilnya adalah Bumi yang tengah melangkah ke arah parkiran bersama sahabatnya"Bulan mana? Tumben gak sama lo" tanya Bumi yang tak melihat keberadaan Bulan bersama Tari
"Iya. Dia lagi ke toilet dulu sama Intan tadi"
"Bener-bener tuh anak. Toilet terooos"
"Hai gaees" sapa Bulan seraya menghampiri mereka sedari toilet
"Nah kan panjang anu nya, baru di omongin udah dateng" sahut Sam
Tuk
"Aawh. Sakit Neneng"
Tari menjitak kepala Samudra
"Kalau ngomong tuh di filter dulu" Tari menyahuti dengan sarkras
"Ngapa sih lo, dengki banget sama gue romannya"
"Muka lo nyolot minta di garuk"
"Ba to the Cot. Berisik!"
Krik
Krik
Semua terdiam melihat pertengkaran Tari dan Samudra
"Udah?" -Bumi
"Lanjutin lagi aja sampe mulut lo berdua dower" sahut Langit dingin
"Heran deh, kalian ini kenapa sih kalau ketemu selalu berantem terus?" -Bulan
"Iya. Hati-hati nanti lama-lama benci jadi cinta lo" celetuk Intan, yang sedang berusaha untuk seperti biasa saja ketika dekat dengan Langit
"Nazzeees" sahut Tari dan Sam berbarengan
"Tuh kan. Kalian tuh sebenernya cocok tahu gak" -Bulan
"Btw lo bertiga mau pada kemana?" Tanya Bumi
"Kita mau ke gramed Mi, mau beli novel" -Bulan
"Kita ikut boleh?" -Bumi
"Lo aja deh Mi, gue enggak" Sam menolak
"Gak asik lo" -Bumi
"Lang, ikut nyok. Sekalian kita main timezone disana, udah lama gue gak have fun" lanjutnya
Langit melirik sebentar ke arah Intan yang sedari tadi memperhatikannya. "Serah" ia malas sebenarnya. Hanya saja, dia juga sudah lama tak menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya di time zone.
"Lo main time zone gak ngajak ngajak" sahut Sam
"Lah kan tadi gue ngajak lo Udin"
"Gue kira lo mau ke gramed juga, jadinya gue gak mau. Apa lagi kalau sama tuh cewek barbar. Ogah banget gue" -Sam
"Nah. Jadi...?" Ucap Bumi menggantung
"Jadi?" Tanya mereka semua berbarengan
"Jadi, Bulan perginya sama gue. Yuk Lan" Bumi menarik lengan Bulan begitu saja tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu kepada teman-temannya
"Eh eh" -Bulan
"Gc. Gue tunggu lo semua di parkiran" teriak Bumi dari kejauhan
Mereka berempat saling berpandangan satu sama lain. Tari memilih untuk menyusul Bulan yang diikuti oleh Intan
Di parkiran
"Mi, gue naik taksi online aja deh sama Tari, Intan"
"Gak. Lo sama gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Novela JuvenilApakah ini memang sudah ditakdirkan? Apanya yang sudah ditakdirkan? Bulan yang selalu bisa merasakan apa yang dirasakan oleh si gadis cantik yang bernama REMBULAN PURNAMA. Jikalau si gadis sedih, Bulanpun akan ikut bersedih. Ia akan tertutup oleh aw...