"Assalamualaikum Bun, i'm home" salam Bulan saat memasuki rumahnya
"Waalaikumssalam Sayang. Kok pulangnya sore, abis dari mana hm?" Tanya Bunda Bulan seraya mengulurkan tangannya ketika Bulan ingin menyaliminya
"Tadi pulang sekolah Bulan ngumpul dulu sama temen-temen Bun, jadinya kesorean deh pulangnya saking keasikan ngobrol hehe"
"Kamu ini yah, kenapa gak kabarin Bunda dulu. Bunda kan khawatir takut kamu kenapa-kenapa"
"Iya Bun maaf, Bulan lupa"
"Lain kali jangan di ulangi lagi ya. Kalau ayah kamu tahu kamu pulang sore tanpa kasih kabar, takutnya kamu dimarahin ayah"
"Iya bunda. Bulan janji, gak akan ngulangin lagi" Bulan mengangkat kedua jarinya
"Anak pinter"
Dewinta Purnama. Bunda Bulan mencium pipi anak semata wayangnya itu"Ayah belum pulang Bun?" Tanya Bulan
"Belum, kayaknya sih Ayah kamu lembur lagi deh"
"Ayah lembur mulu sih, emangnya gak capek apa kerja terus. Biarin aja nanti kalo pulang Bulan omelin sih"
Dewi yang mendengar celotehan putrinya itu terkekeh
"Jangan gitu dong sayang, ayah kamu capek gak boleh di omelin""Lagian, Bulan kesel"
"Assalamualaikum, Ayah pulang"
Baru juga di omongin orangnya sudah datang
"Waalaikumssalam" Bulan dan Bundanya menjawab salam sang kepala keluarga
"Ayah" teriak Bulan antusias saat mengetahui siapa yang datang, dan Bulan langsung berhamburan kedalam pelukan ayahnya
"Anak ayah yang semata wayang ini manja banget sih" seraya mengelus rambut Bulan
"Heheh Biarin. Hm ayah bau" Bulan menutup hidungnya
"Suruh siapa kamu meluk ayah?, ayah kan habis pulang kerja jadinya keringetan"
"Orang aku kangen"
"Kamu ini"
"Kamu gak jadi lembur mas?" Dewinta mencium tangan suaminya
Alam Purnama. Ayah Bulan mendudukan dirinya di sofa untuk merilekskan tubuhnya yang pegal-pegal. Bulan yang paham jikalau ayahnya kelelahan langsung memijatkan punggung Alam tanpa diminta
"Makasih sayang"
"Sama-sama Yah"
"Mas, ada apa? Kok aku nanya gak di jawab"
"Oh iya maaf. Aku gak jadi lembur karena adik aku yang tinggal di Australia minta jemput di bandara"
"Senja?"
"Iya Senja"
"Oh Senja mau main kesini?"
"Katanya sih dia kesini bukan sekedar main, tapi dia mau tinggal disini buat sementara waktu"
"Tumben mas"
"Aku juga heran, katanya sih dia ada urusan disini"
"Hmm gitu. Jadi kamu yang jemput?"
"Iya"
"Kenapa gak Mang Oleh saja yang jemput?"
"Justru itu. Tadi aku sudah suruh dia buat di jemput sama Mang Oleh saja, tapi dia gak mau. Dia mau nya aku yang harus jemput. Kamu tahu sendiri kan dia manja nya kayak gimana kalau sama aku? Sama persis kayak anakmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Teen FictionApakah ini memang sudah ditakdirkan? Apanya yang sudah ditakdirkan? Bulan yang selalu bisa merasakan apa yang dirasakan oleh si gadis cantik yang bernama REMBULAN PURNAMA. Jikalau si gadis sedih, Bulanpun akan ikut bersedih. Ia akan tertutup oleh aw...