"Kenapa?" Rio bertanya menatap Gabby yang memperhatikannya,
Kini kedua orang ini tengah berada dikedai eskrim disalah satu stan yang berada ditaman bermain,
"Tidak, hanya senang saja melihatmu" Rio tersenyum, dia simpan eskrim dalam cup keatas meja, kedua tangannya mengusap kedua pipi Gabby,
"Aku bahkan senang melihat wajahmu, kau sangat menggemaskan" Gabby ikut tersenyum, dia berikan 1 sendok eskrim dan menyuapi Rio,
"Wah, kau suka sekali dengan bluberi?" Rio berucap setelah Rio mencoba eskrim yang Gabby makan,
"Kau mau coba wahana mana dulu?" Rio bertanya,
"Histeria!" Gabby berucap dengan semangat sedangkan Rio menatap nanar wahana yang Gabby mau
MENYERAMKAN BANGSAT!
"Kenapa?"
"Uh, tidak hanya saja wahana itu terlalu mudah" Rio berucap, tentunya dia tak ingin terlihat lemah didepan Gabby, mau kemanakan harga dirinya nanti???
"Yasudah ayo.." Gabby menarik tangan Rio dengan sangat semangat dia mengajak lelaki itu menuju Histeria.
•
•
Hembusan angin yang kencing terasa begitu sangat menakutkan, tak kala Rio hanya terdiam saat tubuhnya terasa dibanting keatas dan kebawah, dia tak bisa berteriak hanya diam dengan wajah seakan akan dicabut nyawa, berbeda dengan Gabby yang begitu senang,
"Rioooo bukan kah menyenangkan???" Gabby berteriak sedangkan Rio hanya mengangguk dengan senyum dipaksakan, terlihat pucat sekali wajah lelaki ini,
"Yuhuuuuu"
Tuhaannn tolong aku!!!!
•
Rio rasakan kakinya bergetar, dia lirik gabby yang begitu senang setelah menaiki histeria,
"Kau baik-baik saja Rio?" Rio segera memasang wajah tenang,
"Tentu, itu sih kecil, mau apa lagi?" Rio tak tunjukan betapa takutnya dia,
"Roller coaster dan semua wahana extrim!"
Hah? Bunuh saja Rio. Lelaki ini hanya bisa tersenyum senang meski dirinya begitu sangat ketakutan,
"Untukmu ayo." Ucapan Rio sontak membuat Gabby senang tak kepalang, dia bawa lelaki itu menuju wahana yang begitu menyenangkan baginya dan bagaikan neraka Rio rasa.
•
Gabby menatap khawatir Rio yang terlihat lemas, wajahnya begitu pucat, mereka sudah menaiki banyak wahana extrim dan akhirnya Rio mengakui jika dia sudah tak sanggup lagi, bahkan lelaki ini beberapa kali muntah sebab pusing yang tidak ketara.
"Pulang saja Rio" Rio mengusap wajahnya dan menggeleng,
"Tidak, ayo, kau ingin menaiki bianglala kan, ayo " Rio berucap ia mulai berdiri meski pusing masih terasa.
"Tap-"
"Tidak apa ayo!"
Gabby menghela nafas, dia tersenyum lantas dia genggam tangan Rio untuk menuju bianglala.
•
•
"Senyum terus!" Suara Lisa terdengar, melirik Rose yang hari ini mood sang gadis lebih baik dari yang lain,
"Tapi kau berani sekali berciuman diruang dance, beruntung Jennie unnie yang memergoki bagaimana jika staff?" Lisa berucap membuat Rose terunduk malu,
"Bahkan Jennie unnie bilang jika kau dan Rio hampir terbawa nafsu, " Lisa menambahi membuat wajah Rose semakin memerah malu,