Langit biru hari ini, tch. Sudah berapa lama aku disini? Aku benar-benar bosan, well meski aku bisa mengendalikan mimpi ini namun aku tak bisa terbangun, butuh waktu beberapa bulan lagi dan bangsatnya lagi nenek tua sialan itu tak datang lagi padahal aku tau dia bisa mendengar suaraku.
Inipun sudah 1 bulan sejak Jisoo noona mengunjungiku, hah...aku merasa bosan dan tentunya rindu ibuku, sesekali aku menyesali dan merenungi hidupku, aku sadari aku adalah beban ibuku.
Diumur ku yang ke 20 ini, aku bahkan masih membuat ibu mengamuk, mereka benar jika penyesalan datang diakhir, aku selalu membangkang dan bermalas-malas membuat ibu selalu naik darah dan berakhir dengan mendiamiku.
Hah...dan kini aku sangat merindukan..meski aku membuat sosok ibuku disini tetap saja aku ingin bertemu dengan yang asli.
Dikala sepi, aku diam dibalkon rumah dengan langit antariksa yang aku ciptakan, aku memandang para bintang dari dekat, serta planet mars dan venus tak jauh dari rumah yang ku bangun,
Rose.
Terkadang akupun merindukannya, hanya saja aku berusaha agar aku tidak memikirkannya meski dia tak pernah hilang dalam pikiranku.
Hah...sebenarnya aku harus bagaimana, nene itupun begitu acuh. Tch. Rasanya aku ingin membuatkannya sup racun.biar saja dia segera menemui tuhan, agar tentram hatiku.
•
•
•
Hari ini keadaan kantin dari agensi terbesar di korea terlihat sepi setelah sore menjelang, hanya beberapa orang yang datang untuk sekedar makan atau membeli minum,
Leo baru saja selesai melakukan latihan berekting, tidak seperti trainee lainnya, dia lebih memilih makan dikantin sedangkan teman nya yang lain memilih makan diluar, Leo hanya malas bergaul dia lebih senang sendiri dan hanya Rio yang akan menjadi teman baiknya. Sebab hanya rio yang mengerti akan dirinya.
Leo memesan salah satu menu favorit yaitu mie soba dingin, dia menunggu sang cheff memasakannya, sesekali dia melihat sekeliling ruangan, hanya ada para staff disini, Leo cukup malas untuk berinsteraksi, dia memilih diam saja.
Tak perlu waktu lama setelah Leo memilih diam, dia dengar langkah kaki yang sedikit terburu memasuki kantin, dia cukup terkejut melihat Lisa dan Jisoo berlari kecil kearahnya serta Rose yang mengikuti dengan pandangnya fokus pada ponsel,
Ini adalah kali ke 2 setelah terakhir Leo bertemu dengan Lisa saat gadis itu menjatuhkan botol minum, dan kali pertama melihat Jisoo secara langsung, sungguh hanya dalam waktu 1 bulan lebih dia mendapat kebetulan yamg menyenangkan.
Terlebih Jisoo, Leo tak menyangka jika bidadari memang ada dibumi, sangat cantik sekali ciptaan tuhan ini, hah...jadi cintakan jadinya.
Leo juga melirik Rose yang nampaknya sedang dalam mood yang buruk, wajah gadis itu terlihat dingin, intinya seperti wanita sedang datang bulan saja."Opppaaaa bolehkah aku mintaaaa soba dingin???" Suara lisa sedikit melengking, dia seakan tidak sadar Leo disampingnya,
Leo pun melihat ke 3 gadis ini seakan sudah akrab dengan cheff disini, dia dengar juga Jisoo memesan tumis daging.
"Oh lisa, maaf, mie soba sudah habis adapun milik nya." Cheff berucap sambil menunjuk Leo, yang langsung menjadi pusat perhatian ke 3 gadis ini, Leo spontan menunduk,