01 - BALAS DENDAM

537 58 21
                                    

Ciee update lagi nih🥰

Ready to read the long part?

***

Pertemuan yang mungkin berujung dengan perasaan.

***

Asap rokok mengepul dari seorang laki-laki dengan rambut yang acak-acakan dan terdapat luka lebam malah membuat ketampanannya makin menjadi. Cowok dengan segala pesonanya itu memejamkan matanya sambil menghembuskan napas frustasi.

Mereka kini berada di warung yang bisa dikatakan besar itu. Tempat kedua anggota Phoenix berkumpul, sekaligus tempat di mana mereka semua membolos.

"Gimana? Ketemu?" tanya Achilles pada wakil Phoenix.

"Udah Les, salah satu anak Antariksa." balas Alvaro membuat mereka tersentak. Sangat mustahil bagi mereka jika murid SMA Antariksa lah yang mencari perkara.

"Lah, seriusan anak Antariksa yang nyerempet motor Achilles?" tanya Aidan cukup terkejut. Masalahnya tuh murid-murid di sana sangat segan pada Phoenix terlebih dengan Achilles.

"Gue serius," jawab Alvaro dengan raut wajah seolah laki-laki itu tak main-main dengan ucapannya.

"Yaudah sih kita samperin aja, kasih pelajaran karena berani nyari perkara sama Achilles!" ujar Saga menggebu.

"Emang lo tau siapa orangnya?" tanya Jevon menaikan sebelah alisnya. Dengan wajah konyolnya, Saga menggeleng.

"Itu gak penting sekarang, mending kita cari mobil hitam dengan plat yang sama," ujar Aidan membuat mereka terpukau. Tumben sekali otak bodoh laki-laki itu bekerja dengan baik.

"Tumben, otak lo gak seburuk akhlak lo, Dan."" celetuk Saga mengundang gelak tawa dari teman-temannya.

"Bacot! Udah ayo ah kita ke sana. Gue gak sabar mau tabok tuh muka!" Aidan berbicara sambil sesekali meninju telapak tangannya dengan gemas.

"Sekarang, Les?" tanya Alvaro yang di balas anggukan singkat dari laki-laki tampan itu.

Mereka pun mengikuti perintah dari ketuanya. Suara motor yang beradu dengan asap yang mengepul berjalan ke arah yang sama, yaitu Antariksa yang letaknya tak jauh dari Graventas- sekolah kebanggan mereka.

Sesampainya di depan gerbang besar salah satu sekolahan elit, mereka menghentikan motornya bersamaan membuat murid yang melihat itu terkejut dan bergetar ketakutan. Siapa murid yang berani mencari masalah dengan geng bahaya itu? Kalimat yang memenuhi pikiran siswa dan siswi saat melihat Achilles dan teman-teman nya datang ke sekolah mereka.

"Kita langsung cari mobil itu?" Achilles terdiam nampak berfikir keras. Raut wajah itu sangat dingin dan menyeramkan, rahang yang begitu kokoh dan mata yang berkilat emosi.

Melihat ketuanya yang hanya diam menahan emosi yang terlihat dari tatapannya, Alvaro melangkahkan kakinya ke arah gerbang putih itu.

"Pak, buka gerbangnya." ucap Alvaro memerintahkan. Meskipun cowok itu bersekolah di sekolahan yang berbeda, tapi Alvaro dapat menguasai SMA Antariksa yang memang milik kedua orangtuanya.

"Siap, den." satpam itu mengangguk patuh. Ia tidak bisa menolak perintah dari putra muda Charles itu. Jika ia menolaknya, dapat di pastikan detik ini juga ia di pecat dengan secara tidak terhormat.

Ketika gerbang sudah terbuka lebar, Achilles dan teman-temannya mengarahkan motor mereka untuk masuk ke dalam SMA Antariksa. Sebagian murid ada yang berlarian ke dalam kelas dengan raut ketakutan, adapula yang masih stay di tempatnya dengan wajah penasaran.

ACHILLES LEONIDASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang