Cinta, bisa tumbuh dengan berjalannya waktu.
***
"Masuk nih?"
"Ya,"
"Serius nih masuk?"
"Iya, Achilla."
"Nggak deh gue takut kalo masuk."
"Masuk tinggal masuk lama banget lo!" ketus Achilles lalu mendorong Achilla agar masuk ke dalam apartemen nya.
"Biasa aja dong gak usah dorong-dorong!" ucapnya kesal sambil merapihkan rambutnya yang berantakan.
Achilles hanya meliriknya sekilas. Lalu cowok itu duduk di samping Achilla dan memutarkan tubuhnya untuk membelakangi gadis cantik itu.
"Mau ngapain lo?" tanya Achilla menatapnya aneh.
"Gue rasa daya ingat lo masih berfungsi dengan baik." balas Achilles tanpa membalikan tubuhnya.
"Apaan sih? Ngga jelas banget!" ketus Achilla.
Menghela napas kasar lalu membalikan tubuhnya malas. "Katanya lo mau ngobatin gue kan?"
Achilla tersentak, kemudian mengusap tengkuknya risih. "Ya maaf kan gue lupa,"
"Kotak obat nya dimana? Jangan bilang lo gak punya kotak obat?" Achilla berbicara seperti menuduh Achilles seperti pencuri.
"Ada, di kamar."
Achilla menatapnya bingung. "Kamar mandi?"
"Gak lucu!"
"Dih, gue nanya." Achilles menghela napasnya kasar. Sepertinya ia harus ekstra sabar menghadapi gadis menyebalkan ini.
"Kamar tidur punya gue,"
"Oke." Achilla beranjak menuju kamar Achilles. Sementara Achilles menatap kepergian Achilla dengan tatapan tak terbaca.
"Achilles lo gak kesurupan kan?" tanya Achilla yang entah sejak kapan sudah berada di depannya.
"Gak ada! Cepet obatin luka gue," Achilles membalikan tubuhnya lagi.
"Gimana gue obatin nya Les kalo lo masih pakai seragam." ujar Achilla gemas.
"Bukain."
"Hahh?" celetuk Achilla tak sadar.
"Bukain baju gue," ucap Achilles lagi.
"Nggak mau! Gausah mesum lo ya!" ujar Achilla yang mulai menjauh dari Achilles.
"Nggak nafsu gue sama lo," ujar Achilles membuat Achilla mendelik tak terima. "Gue yang nolongin lo dari musuh lo itu kalo lo lupa." lanjut Achilles.
Achilla berdecak kesal. "Ya udah iya bawel lo,"
Achilles menyeringai tipis. Lalu laki-laki itu kembali membalikan tubuhnya untuk menghadap Achilla sepenuhnya.
"Cepet, nanti luka gue infeksi." ujar Achilles sedikit berlebihan. Gadis itu terlihat sangat kesal, dan Achilles menyukainya.
Satu persatu kancing seragam mulai terlepas dan menyisakan kaos hitam yang menampilkan otot kekar nya itu. Achilla memalingkan wajahnya. Ini benar-benar memalukan!
Achilla lo gak boleh khilaf!
Seragam putih itu sudah terlepas dari tubuh Achilles. Kini tersisa kaos oblong berwarna hitam yang masih melekat sempurna di tubuhnya.
"Bukain lagi kaos gue," kata Achilles membuat Achilla melotot garang. "Gue gak mau! Emangnya lo gak punya tangan hah?!"
"Punya lah, nih apa namanya kalo bukan tangan?" balas Achilles sambil menunjukan kedua tangannya di depan wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHILLES LEONIDAS
Подростковая литератураDalam mitologi Yunani, Achilles merupakan prajurit paling berani, tampan dan juga hebat dalam pasukan Agamemnon di Perang Troya. Seperti namanya, Achilles Keizero Leonidas laki-laki yang terkenal kekejaman dan kekejiannya. Achilles juga di sebut-seb...