"Duh, nih jalanan sepi banget lagi!"
Seorang gadis tengah menggerutu kesal saat mobil putihnya yang tiba-tiba saja mati. Entah ia lupa membeli bensin atau mesin yang bermasalah ia tidak tahu.
Di tambah lagi arloji yang melingkar indah di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul tujuh lewat tiga puluh menit yang artinya bel masuk sudah berbunyi sejak tadi.
"Nih hp segala mati lagi! Sial banget sih hidup gue!"
Gadis itu menyenderkan tubuhnya di depan mobil sambil bersedekap dada. Kedua matanya membulat sempurna melihat sebuah mobil yang melaju ke arahnya. Dengan cepat gadis itu berlari dan merentangkan kedua tangannya dengan mata tertutup.
Suara decitan antara ban dan aspal pun terdengar dengan sangat nyaring. Seseorang di dalam sana menginjak pedal rem nya tepat kala gadis gila itu berada tepat di hadapannya.
Gadis itu membuka matanya secara perlahan. Merasakan jika ia masih bernapas, gadis itu menghela napasnya lega. Dengan segera berlari kecil menghampiri mobil itu dan mengetuk kacanya dengan keras. Terlihat lah laki-laki tampan menatapnya tajam.
"Lo mau mati?!" Gadis itu terkesiap, ternyata pemilik mobil itu adalah mantannya. Eh, maksudnya mantan rivalnya.
"Buka mobilnya. Gue mau numpang nih." ucapnya tanpa beban.
Laki-laki itu menaikan sebelah alisnya. "Lo punya mobil sendiri. Kenapa harus naik mobil gue?"
Achilla mendengkus. "Mata lo katarak atau gimana sih, Les? Udah jelas-jelas mobil gue mati mendadak."
"Naik," satu kata yang berhasil membuat senyum Achilla mengembang. Gadis itu langsung berlari mengitari bagian depan mobil dan masuk ke bagian penumpang. Hal itu sontak membuat Achilles segera menoleh.
"Keluar! Duduk di samping gue. Lo bukan majikan dan gue bukan supir lo!" ujar Achilles.
"Gue gak ada bilang kalo lo supir gue dan gue majikan lo ya," balas Achilla acuh.
Achilles mengacak rambutnya kasar. "Keluar atau gue seret?"
"Iya-iya sabar, aelah!" Achilla menggerutu kesal sambil melangkah keluar.
Brak!
Achilla menutup pintu mobilnya dengan keras. Lalu menghadap Achilles yang sepertinya sedikit terkejut. "Kaget ya?"
Achilles melengos. "Kita udah telat. Gak mungkin kita ke sekolah. Kalo lo mau di hukum sih-"
"Oke," balas Achilla cepat.
"Oke apaan bego? Bolos atau ke Graventas?" tanya laki-laki itu dengan nada kesal.
"Gua lagi males di hukum." balas Achilla fokus pada ponselnya.
Achilles mendengkus kesal melihat balasan acuh dari gadis di sampingnya. Dengan sengaja laki-laki itu menginjak pedal gas mobilnya dengan cepat hingga kepala Achilla terbentur kaca mobil dengan keras.
"Lo gila ya?!" bentaknya kesal sambil membenarkan tataan rambutnya yang berantakan.
Laki-laki itu menghendikan bahunya. "Siapa suruh gak pake pengaman,"
Bugh!
Achilla menepuk lengan Achilles secara refleks. "Omongan lo ambigu bego!"
"Otak lo nya aja yang kotor!" Achilles menyentil dahi gadis itu. "Maksud gue pakai seatbelt nya."
"Ngomong yang bener dong!" gerutunya sambil memakai seatbelt dengan raut kesal yang terlihat jelas.
"Sekarang kita mau kemana heh?!" tanya Achilla dengan galak.

KAMU SEDANG MEMBACA
ACHILLES LEONIDAS
Teen FictionDalam mitologi Yunani, Achilles merupakan prajurit paling berani, tampan dan juga hebat dalam pasukan Agamemnon di Perang Troya. Seperti namanya, Achilles Keizero Leonidas laki-laki yang terkenal kekejaman dan kekejiannya. Achilles juga di sebut-seb...