Duduk sama rata, berdiri tanpa raja.
- Phoenix
***
Dentuman musik dan bau alkohol yang bercampur dengan asap rokok selalu menjadi ciri khas di sebuah club malam.
Wanita dengan pakaian ketat dan kekurangan bahan yang menampakkan tubuh mulus mereka itu berputar-putar di dance floor seraya mengikuti irama musik yang terdengar di setiap sudut club yang terkenal di daerah Jakarta.
Suara riuh dari teman-temannya terdengar ketika seorang lelaki tampan melangkah masuk ke dalam club tersebut. Laki-laki itu mengenakan jaket kulit kebanggaannya dan celana jeans hitam yang melekat sempurna di tubuh kekarnya.
"Tumben banget ke sini, biasa nya juga di apart," kata Saga sambil memainkan handphone.
"Bukannya ini akhir bulan ya? Kenapa lo gak pulang?" tanya Alvaro pada Achilles.
"Sebulan lagi gue pulang ke rumah." balas Achilles sambil menuangkan alcohol ke dalam gelas dan meminumnya hingga menimbulkan rasa panas yang sangat nikmat di tenggorokan.
"Bukannya bonyok lu hari ini balik, Les?" Achilles menggeleng dengan wajah datarnya. "Mereka ada urusan bisnis di Korea. Mereka gak bisa pulang hari ini."
"Subhanallah, Korea?" kata Aidan dengan gembira. "Bilang bonyok lo gue mau Karina Aespa satu!"
"Gue juga mau!" kata Jevon ikut-ikutan tidak waras. "Gue Yoona SNSD satu, kalo bisa mah sama Jessica Jung juga."
"Gila nya natural ya moms," Axvel menyeletuk sambil terkekeh geli.
"Di mohon banyakin berkaca ya, mas-mas."
"Ales?" panggil Alvaro membuat Achilles yang tadinya sibuk memainkan gelas yang berada di genggamannya lantas menoleh. Menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.
"Anak Guardz ngajakin balapan." Achilles menaruh gelasnya di atas meja kaca lalu terkekeh. "Kapan bajingan itu nantangin gue?"
Alvaro tersenyum miring. "Kemarin malam. Mereka nunggu lo di tempat biasa dan di jam yang sama."
Achilles mengangguk singkat. Segera laki-laki itu mengambil kunci motor, ponsel dan jaket hitamnya lalu disampirkan di bahu kanan.
"Sekarang, Les?" tanya Saga pada Achilles. Achilles melirik singkat kemudian mengangguk.
Achilles berjalan santai menuju motor merah kesayangan, lalu memakai helm full face yang menutupi wajah tampannya. Menjalankan motor besarnya, membelah keramaian kota Jakarta. Mengarahkan motor ke salah satu sirkuit besar di daerah nya.
Setelah sampai di sirkuit, ia langsung di sambut dengan suara riuh yang begitu memekik di telinga, serta asap rokok yang menyengat di Indra penciuman.
Mata tajamnya menelisik setiap sudut untuk mencari keberadaan rival- nya itu. Setelah menemukan, Achilles mengarahkan motornya ke sana.
Suara yang tadinya ricuh, seketika senyap saat tiba-tiba satu motor hadir di antara mereka dengan gas motor yang di tarik ke dalam. Wajah di balik helm itu tersenyum miring. Kemudian memarkirkan motor, melepaskan helm full face nya hingga wajah tampan laki-laki itu mampu membuat cewek cantik yang berada di sana langsung terpana seolah cowok itu adalah magnet yang tidak dapat di hindarkan.
"Apa kabar, Leader Phoenix?"
"Gak usah basa-basi. Gue muak!" balas Achilles membuat Adrian terkesima. "Mau lo apa sebenarnya? Kenapa lo nantangin gue? Gak cukup kemarin gue ngalahin lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHILLES LEONIDAS
Teen FictionDalam mitologi Yunani, Achilles merupakan prajurit paling berani, tampan dan juga hebat dalam pasukan Agamemnon di Perang Troya. Seperti namanya, Achilles Keizero Leonidas laki-laki yang terkenal kekejaman dan kekejiannya. Achilles juga di sebut-seb...