Gue kasi panjang tapi gue update lama ya hahaha:3
Mata Yujin dan Minju saling tatap. Yang satu menunjukkan tatapan tajam dan yang satunya sendu. Bahkan tak perlu diberitahu pun, kalia.n tau siapa pemilik tatapan itu.
"Gue jijik sama orang - orang yang suka sesama jenis. Najis," ucap Yujin lagi sembari menarik tangannya dari cengkraman Minju.
"GUE GAK SUKA SESAMA JENIS! GUE NORMAL AHN YUJIN!" balas Minju sambil menarik kerah seragam Yujin, membuatnya terlihat lebih berantakan.
"Ck, gak semudah itu gue percaya. Lo sama kayak temen - temen lo itu, gak ada bedanya," ucap Yujin.
"Kalo gue belok, gue udah dari dulu sama Ryujin! Nyatanya? Gue sama sekali gak ada pikiran buat pacaran ama cewe. Bisa - bisanya lo mikir kek gitu tentang gue?" Minju semakin memperketat cengkramannya di kerah seragam Yujin. Genangan di pelupuk matanya akhirnya jatuh membasahi pipinya.
Setelah beberapa saat, Minju melepaskan cengkramannya. Dia menarik nafas dalam sebelum mulai berbicara.
"Sana duluan, gue nyusul," ucap Minju kemudian merubah posisi tempat duduknya hingga ia bisa sedikit meluruskan pinggangnya.
Sebenarnya Yujin sedikit merasa bersalah. Tapi ia masih belum bisa menerima golongan manusia seperti Minju dkk. Ia mungkin tidak akan pernah menerimanya. Karena menurutnya...
Itu menjijikkan.
Sepeninggal Yujin, Minju mengunci mobilnya. Memejamkan matanya rapat - rapat untuk menghalau air matanya keluar. Meski pada akhirnya, benda bening itu tetap saja menerobos keluar.
"Ini sakit," lirih Minju.
"Halo anak baru," ucap seseorang yang tak asing di mata Yujin. Ia tahu ini teman Minju yang ia jumpai semalam, tapi ia tak ingat namanya.
"Gue Wonyoung," ucap gadis itu.
"Owh,"
"Ayok ngumpul bareng yang lain. Dari pada disini gabut," ucap Wonyoung.
"Kemana?" tanya Yujin.
"Ke basecamp. Ada di rooftop, udah hayuk," ucap Wonyoung sambil menarik tangan Yujin, namun dengan cepat ditepis olehnya.
"Gue bisa sendiri," ucap Yujin sambil tersenyum canggung.
"Oh yaudah,"
Mereka berdua berjalan menuju rooftop. Beruntung kelas Yujin ada di lantai dua, jadi tidak perlu melangkah terlalu jauh menuju basecamp geng Minju.
Saat tiba di rooftop, Yujin disuguhkan pemandangan... kosong.
Tak ada apa - apa.
"Di dalam situ," ucap Wonyoung sambil menunjuk ruangan kecil yang terlihat seperti gudang. Bahkan terkesan kotor.
"Disitu?" Yujin memastikan.
"Iya, luarnya sengaja gak dibagusin . Mengantisipasi maling," ucap Wonyoung.
"Good morning, everybody," ucap Wonyoung saat ia membuka pintu.
Pas masuk, kondisi ruangannya cukup nyaman.
Ada 3 tilam yang disusun rapat, jadi bisa rebahan. Ada 1 sofa, 2 kipas angin, dan yang paling penting ada colokan.
"Waw," gumam Yujin.
"Seumur - umur gue sekolah gak pernah liat ada ginian," ucap Yujin.
"Minju mana?" potong seseorang yang sama sekali tak mempedulikan pernyataan Yujin barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | JINJOO [End]
FanfictionTentang Kakak Adik dengan si yang satu menolak kenyataan bahwa ia belok dan yang satu tidak menyadari bahwa ia belok. WARNING! GXG 15+