"MURTIIII,"
suara melengking dari luar mobil menusuk ke telinga Yujin dan Minju. Seorang gadis berlari kecil ke mobil mereka. Yujin mengerutkan dahinya, siapa yang namanya Murti?
Yujin gak salah baca kan?
Dia cek tulisan di atas, emang murti kok.
"YULLLL," Minju bales ngelambai. Ternyata yang dipanggil Murti itu adalah Minju.
"Yang lain mana?" tanya Minju pas cewe yang dipanggil yul itu sampe di mobil.
"Di dalem, bentar lagi juga keluar," ucap Yuri kemudian masuk ke bagian penumpang.
"Owhh,"
Gak lama nunggu, 2 orang cewe dateng menghampiri mereka.
"Halo gaes," ucap salah satu diantara mereka.
"Hai kura," ucap Minju.
"Mau kemana kita?" tanya temen Minju yang satunya.
"Tergantung supir kita ini aja," ucap Minju.
"Loh?" Mereka bertiga kompak ngeliat kursi kemudi. Menatap intens sosok asing yang dari tadi gak buka suara.
"Kenalin temen - temen gue, ini Yuri, Sakura, ini Wonyoung," ucap Minju sambil nunjukin temennya satu - satu.
Mereka semua nyapa Yujin, Yujin cuma ngangguk sebagai respon. Minju dalem hati udah nyibir Yujin, sok kalem banget kalo kata Minju.
"Siapa lo, Ju? Pacar?" ceplos Sakura.
"Heh sembarangan. Gini - gini gue masih doyan batang," balas Minju sambil melirik sinis pada Sakura.
"Yaelah, disodorin abs Moonbyul langsung main solo," ucap Sakura sambil tersenyum penuh arti.
"Bacot," Minju memilih berbalik menghadap jalan. Mengabaikan Sakura yang sengaja atau tidak membuka 'kartu' nya.
"Jadi kemana nih?" tanya Yujin.
"Taman hiburan, mau gak?" Tanya Minju ke temen - temennya.
"Gak ah, panas," tolak Wonyoung.
"Trus?"
"Mall dong, yang ada timezonenya," ucap Wonyoung.
"Dimana? Gue gak tau," ucap Yujin.
"Yaudah gue nyetir sini," ucap Minju kemudian ngebuka sabuk pengamannya.
"Gak usah. Tunjukin aja," balas Yujin. Minju mangut aja sementara Sakura gak berenti senyum.
Dia seolah...
Menyadari sesuatu.
Tiba di mall, mereka gak langsung di timezone. Beli minuman dulu.
"Gue matcha ya," ucap Minju.
"Gue mintchoco,"
"Gue redvelvet,"
"Gue manggo float,"
"Ok,"
Gak perlu dikasih taupun kalian tau siapa - siapa aja yang mesen dan siapa yang jadi babu. Yujin mendatangi tempat dimana minuman dijual kemudian membeli sesuai pesanan nona nona itu.
"Ini gimana gue bawanya," batin Yujin.
"Nampannya bawa dulu aja, taruh ke meja," ucap si mbak jualan. Peka.
"Owh , makasih mbak," ucap Yujin kemudian membawa minuman itu ke tempat Minju dkk duduk.
"Baik banget sih," ucap Yuri.
"Tipe kamu yang kayak gimana? Aku mau memaksakan diri," ucap Yuri sambil menaik turunkan alisnya.
"Belok lo dikondisikan napa sih Yur," ucap Minju sambil mendorong Yuri agar sedikit jauhan dari muka Yujin.
"Cemburu bilang, bos," ucap Yuri.
"Gaada bos yang iri sama babu," balas Minju.
"Lah sejak kapan gue jadi babu lo?" balas Yuri.
"Lah , ngapain manggil gue bos? Berarti lo babu gue kan?" balas Minju lagi.
"Yaampun udah jangan berantem. Udud dulu yuk," ucap seseorang.
Mereka kompak menoleh. Ngeliat siapa yang ngomong.
Ternyata Hyewon dkk.
"Loh, kok kalian disini?" tanya Wonyoung
"Sg kamu tuh peta perjalanan aku," ucap Hyewon sambil nunjukin senyum terbaiknya.
Hyewon bareng Yena, Chaeyeon, dan Ryujin. *maap Ryujin anak nyasar:')
"Apasih," balas Wony.
Yujin mengerutkan dahinya. Kenapa dia merasa seolah dikasi pemandangan segerombol cewe didatengin pacar - pacarnya?
Tapikan, mereka semua cewe.
"Kalian semua belok?"
dengan mudah Yujin lontarin pertanyaan itu. Semuanya noleh ke dia.
"Apasih si bangsat ini," umpat Hyewon.
"Heh, biasa aja dong ngomongnya," ucap Minju.
"Owh pawang Minju," ucap Hyewon.
"Akhirnya Minju belok juga awokaokawok," Hyewon ketawa bahagia. Karena di geng mereka , yang masih kekeh straight tuh cuma Minju seorang.
"Kalian abis ini mau ngapain? Main aja yok,"
"Ayuk, timezone ya,"
10pm
Yujin dan Minju udah balik ke rumah. Keduanya dalam kondisi capek, tapi bahagia.
Mereka seneng bisa seru - seruan bareng. Terlebih Yujin, ia senang bisa ketemu orang seasik temen - temennya Minju.
Pas masuk kamar, Minju langsung rebahan di kasur. Sementara Yujin membuka lemari, mau ganti baju dengan pakaian yang lebih nyaman.
Pas udah nemu, Yujin langsung buka bajunya.
"WEH ADA KAMAR MANDI," ucap Minju sambil nutupin matanya, tapi ngasi celah di antara jari buat ngintip.
"Apasih? Gue cewe ,bego," Yujin mengerutkan dahinya kemudian berbalik natap Minju. Tubuh bagian depan Yujin yang tertutup bra itu terpampang jelas di depan Minju.
Minju meneguk ludahnya pas liat perut Yujin yang memiliki pola garis yang membuatnya terlihat menggiurkan.
Yujin menggeleng pelan. Kemudian memakai kaos itu.
"Lo beneran belok?" tanya Yujin.
"Kalo beneran, serem sih. Mending gue pindah kamar,"
Bahkan gue gak paham sama perasaan gue sendiri
-unknow2k20Met malem gaes😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | JINJOO [End]
FanfikceTentang Kakak Adik dengan si yang satu menolak kenyataan bahwa ia belok dan yang satu tidak menyadari bahwa ia belok. WARNING! GXG 15+