"Memang bukan kamu,"
Degup jantung yang mula - mulai normal itu mulai memacu lebih cepat. Kedua insan yang saling mencintai itu diam membeku di tempat masing - masing tanpa berani menatap seseorang yang baru saja berucap.
Grep
Yujin berdiri, tangannya ditarik oleh Jisoo.
"Dasar kurang ajar!" ucap Jisoo kemudian melayangkan tamparan keras di pipi Yujin. Yujin hanya bisa menunduk, tak menatap siapapun.
"Ma," ucap Minju , ia refleks berdiri dan langsung mendekat pada Yujin. Tangannya memegang erat lengan Yujin.
"Apa ini? Lepas tangan kamu dari dia," ucap Jisoo sambil menarik paksa Minju dari Yujin.
"Enggak , ma! Minju mau sama Yujin!" ucap Minju dengan tangan masing memegang erat tangan Yujin.
Mata Minju berkaca - kaca, merasa sakit ketika Yujin hanya diam, tak mengeluarkan sedikitpun usaha untuk menahan.
"Yujin," lirih Minju.
"Ma! Lepas!" ucap Minju , ia dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari Jisoo dan akhirnya berhasil.
"Yujin, kenapa kamu diem aja? Bilang sesuatu! Bilang! Hiks.. jangan cuma diem.. hiks," Minju menarik - narik lengan baju Yujin, sedikit kuat hingga Yujin tak bisa berdiri seimbang pada satu titik.
Seokjin yang sedari tadi hanya melihat mulai bergerak. Ia mendekati putrinya.
"Kita pulang ," ucap Seokjin sambil menatap Yujin.
"Pulang?" lirih Yujin.
"Pulang? PULANG KEMANA? INI RUMAH KITA, PA," teriak Minju.
"Ke rumah lama kita , Yujin," ucap Seokjin, ia sama sekali tak menggubris Minju yang terlihat begitu kacau kini.
"Ayo," Seokjin menarik tangan Yujin, tapi
Yujin menahan.
Dia menoleh pada Minju.
"Biarin aku sama Minju bareng, Pa," ucap Yujin tanpa berani menatap wajah Seokjin.
"Yujin, Papa sayang banget sama kamu, nak. Papa mau kamu punya masa depan yang cerah, bukan jadi lesbian kayak gini," ucap Seokjin sambil memegang kedua pundak Yujin.
"Enggak, Pa." lirih Yujin.
"Yujin gak mau pulang!"
"BERANI BANGET KAMU NGOMONG GITU?!" kini Jisoo kembali berbicara. Ia hendak menampar lagi, tetapi Minju menghalangi.
"Kenapa cuma nampar Yujin, Ma? Tampar aku juga! Aku juga salah," ucap Minju.
"Sini kamu!" Jisoo menarik Minju dan memberikan apa yang Minju mau.
"Kamu! Mama didik bukan buat jadi kayak gini! Tau gak kamu, sakit hati mama nak!" Jisoo tak kuasa menahan tangisnya, ia benar - benar kecewa kepada putrinya itu.
"Udah ayo keluar," ucap Seokjin kemudian menarik paksa Yujin.
"Enggak! Jangan! Yujin!" pekik Minju. Yujin juga meronta, tapi tentu Seokjin lebih kuat darinya.
"Pa, tolong." lirih Yujin yang kemudian mulai terisak.
"Ini bukan yang pertama kali, Yujin," ucap Seokjin.
"Papa kecewa, tapi papa gak pukulin kamu kayak mama mukulin Minju," ucap Seokjin.
"Papa sayang sama kamu, Nak. Papa gak mungkin pukul kamu," ucap Seokjin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | JINJOO [End]
FanficTentang Kakak Adik dengan si yang satu menolak kenyataan bahwa ia belok dan yang satu tidak menyadari bahwa ia belok. WARNING! GXG 15+