Semua tatapan mata tertuju pada sosok yang baru saja menghempas tubuh Ryujin menjauh dari Minju. Matanya menunjukkan sorot tajam dengan bola mata coklatnya.
"Ap—"
"Apa?!" balas orang tersebut seraya maju satu langkah, menggertak Ryujin.
Mata Yujin fokus menatapnya. Ia menelan ludahnya sendiri, seakan menelan kata - kata yang tadinya ingin ia teriakkan dengan lantang di hadapan Ryujin.
Kenapa ia telan?
Karena ia kalah cepat oleh seseorang yang tengah berhadapan dengan Ryujin.
Siapa?
Lee Chaeyeon.
"Lo sewot banget deh? Lo suka ama Minju?" tanya Ryujin sambil membenarkan seragamnya.
"Gue cuma belain sahabat pacar gue," ucap Chaeyeon tanpa menatap Ryujin.
"Gue gak tau apapun masalah kalian. Tapi kalo Minju emang belum siap maafin lo, lo jangan maksa," ucap Chaeyeon.
"Cih," Ryujin berdecih kemudian melangkah keluar. Yujin menatapnya dan kemudian menyusul. Minju juga melihat Yujin menyusul Ryujin. Tapi ia berpikir Yujin memang kebetulan ingin keluar. Lagipula, mana mungkin Yujin memukul Ryujin hanya karena hal semalam? Yujin pasti tidak akan peduli.
Beralih keluar basecamp.
"Woi Ryujin," panggil Yujin. Ryujin mengangkat sebelah alisnya kemudian menoleh ke arah Yujin.
"Gue kakak kelas lo, sopan dikin," ucap Ryujin dengan delikan mata tajamnya.
"Bacot, ga peduli gue," jawab Yujin.
"Lo mau apa?" tanya Ryujin sambil bersedekap dada.
"Gue mau, lo gak usah deketin Minju lagi. Dia gak suka sama lo," ucap Yujin.
"Lo tau dari mana? Kalian deket aja enggak," ucap Ryujin dengan percaya diri.
"Gue tau lah. Gue serumah ama dia. Lah elo siapa?" balas Yujin.
"Ck, perkara adik tiri."
"Asal lo tau Ryujin,"
"Minju sukanya sama gue," ucap Yujin sambil menunjukkan smirknya.
"Omong kosong hahahaha,"
Yujin mengangkat sebelah alisnya, kemudian melangkah mendekati Ryujin. Ia sedikit melonggarkan dasinya, kemudian menarik ke bawah kerah bagian kirinya.
"See, dude? Ini tanda dibikin ama cewe yang lo damba - dambakan," ucap Yujin kemudian membenarkan kembali dasinya.
"Jadi maksudn—"
"GUE PACAR MINJU," ucap Yujin, cukup lantang.
"Gue liat lo cium dia. Gue gak seneng ama hal itu. Jadi mending lo jauhin dia ya? Atau lo bakal masuk ke perkara yang lebih sulit," ucap Yujin, terdengar mengancam.
"Lo pikir gue takut?" tanya Ryujin, menantang.
"Ah berani rupanya,"
Duagghh
"Arghh," Ryujin merintih ketika merasakan pukulan cukup keras di rahangnya.
"Sialan lo!" teriak Ryujin kemudian balas menyerang Ryujin.
Yena yang kebetulan keluar basecamp secara tak sengaja melihat pertengkaran Ryujin dan Yujin. Ia terbelalak kemudian langsung balik masuk ke dalam.
"WOI RYUJIN AMA YUJIN BERANTEM. BURUAN PISAHIN , GUE GA BERANI," ucap Yena kepada teman - temannya. Semuanya langsung gerak cepat bangkit dan mendatangi Ryujin dan Yujin.
Hyewon dan Chaeyeon datang menghadang keduanya.
"Yena bodoh! Bantuin," ucap Hyewon yang terlihat kesulitan menahan Yujin. Yema buru - buru menghampiri mereka dan menahan Yujin.
"CUKUP! KALIAN KENAPA?!" tanya Chaeyeon.
"DIEM LO! BIAR GUE MUTE MULUT SI BEDEBAH INI," ucap Ryujin yang masih meronta dari hadangan Chaeyeon.
"APA?!" balas Yujin yang tak terima dirinya dipanggil bedebah.
"Ju, lo suruh berenti gih," ucap Sakura sambil memijat pelipisnya.
"Kok?" Minju menatap Sakura bingung.
"Mereka ribut pasti perkaranya lo, udeh suruh diem. Gue yakin bakal manut," ucap Sakura. Minju mengangguk.
"Kalian berdua bisa tenang?" ucap Minju. Seketika keduanya berhenti meronta dan menatap ke arah Minju.
"Ck, gue bakal bilang apa ke mama papa perihal bonyok lo ini," gerutu Minju sambil menatap wajah Yujin.
"Ikut gue," lanjut Minju sembari menarik tangan Yujin.
Sementara Ryujin terdiam menatap keduanya. Hatinya teriris melihat bagaimana Minju sama sekali tak mempedulikannya. Minju bahkan tak menatapnya.
"Shh.."
"DENGER MINJU YUJIN! ORTU LO PADA BAKAL TAU HAL INI!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 | JINJOO [End]
أدب الهواةTentang Kakak Adik dengan si yang satu menolak kenyataan bahwa ia belok dan yang satu tidak menyadari bahwa ia belok. WARNING! GXG 15+