1). Ceroboh

239 14 5
                                    

(JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE & COMMENT YA GUYS)

Terkadang kita mesti berpura-pura baik-baik saja. Karena tak semua orang perduli dengan apa yang kita rasakan.

-ZARA FRADELLA


HAPPY READING❤️

——————————-———————————

"Dirga, tolong ambilkan buku-buku tugas kalian dimeja ibu sekarang ya"

Dirga mengangguk lalu beranjak keluar dari kelas XI IPA 1 yang tengah belajar bahasa Indonesia. Bu Indah-guru bahasa Indonesia itu tengah hamil. Maka tidak aneh jika sering menyuruh murid untuk mengambil atau membelikan sesuatu, alasan Bu Indah yaitu berat. Perutnya yang memang sudah besar itu membuat Bu Indah keberatan, kata Bu Indah itu pun.

Cowok tampan itu berjalan dengan santai menuju ruang guru, dengan pakaian yang rapi, tangan dimasukkan kedalam saku celana membuat siapapun pasti akan terkesima melihatnya. Koridor juga sedang sepi karena semua kelas sedang melaksanakan belajar mengajar hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang, dan peraturan di SMA Garuda ini walaupun jamkos maka tidak boleh ada yang keluar dari kelas.

Dirga menghentikkan langkahnya saat tali sepatunya itu copot, namun saat Dirga akan mengikat sepatunya, punggungnya ditabrak keras oleh seseorang membuat emosinya naik seketika.

"awwwww!" pekik seorang perempuan yang sedang tersungkur di lantai.

Dirga menoleh, menatap tajam pada perempuan yang sedang meringis kesakitan itu di lantai. Ingin rasanya Dirga memaki cewek itu dengan kata-kata pedasnya, namun ia urungkan karena ia sedang tidak ingin marah pada siapapun hari ini.

Cewek itu mendongak, menatap Dirga melas. wajahnya ia tekuk, rambut yang ia biarkan terurai membuat wajahnya sedikit tertutupi oleh beberapa helai rambut cewek itu.

Dirga mengerutkan keningnya, merasa familiar dengan perempuan didepannya ini. Seperti pernah bertemu tapi Dirga tidak tahu dimana. Namun wajahnya ia kembalikan datar seperti semula, matanya kembali menajam ketika perempuan itu mengulurkan tangannya meminta bantuan pada Dirga.

Tanpa berkata apapun, Dirga membalikkan badannya. Berniat meninggalkan cewek itu, namun suara yang kembali terdengar familiar itu membuat Dirga membalikan badannya.

"bantuin keekkk, jahat banget ish"

Dirga mengedipkan matanya sekali, dia ingat bahwa perempuan itu yang dia lihat saat mengutarakan perasaannya pada laki-laki di caffe seminggu yang lalu. Dirga maju beberapa langkah sampai berada tepat didepan perempuan itu, ia mengulurkan tangannya berniat membantu perempuan itu berdiri.

"makasih" ucap cewek itu ketika dia sudah berhasil berdiri.

Dirga mengangguk sekali. Matanya menurun menatap dasi yang bukan logo SMA Garuda, melainkan logo SMA Bintang. Lalu menatap name tag yang ada didada kanan cewek itu.

"Zara?"

Gadis itu mengangguk sambil menatap Dirga bingung. "kok tahu nama gue, dari mana? Cenayang ya?"

Dirga menghela napas panjang. "name tag lo kan ada"

Zara menunduk melihat name tag-nya lalu kembali menatap Dirga. Bibirnya tertarik membentuk senyuman membuat matanya sedikit menipis. "hehe lupaa"

"anak baru?"

Zara mengangguk, lalu menatap dasi milik Dirga, membacanya dengan kencang. "ketua osis SMA GARUDA?"

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang