————-Seperti biasa, Zara dan Dirga akan melakukan belajar bersama di perpustakaan setelah pulang sekolah. Hari ini, Dirga tidak lagi telat datang ke perpustakaan membut Zara senang dan mood nya benar-benar bagus.
Zara memandang Dirga saat Dirga tengah menjelaskan materi yang akan Zara pelajari. Mereka kini berhadapan, membuat Zara bisa dengan bebas memperhatikan wajah cowok tampan didepannya itu.
Dirga mendongak, alisnya terangkat ketika melihat Zara bengong menatapnya. Tangan kanannya terangkat untuk menyentil kening Zara.
"Duh ih, sakit tau!" Kesal Zara.
"Fokus sama penjelasan gue!"
Zara mengangguk saja, berbicara dengan Dirga tidak akan menang.
"Gue gak ngerti Ga sumpah" ucap Zara dengan nada lemas.
Dirga menghentikan penjelasannya, ia menatap Zara dingin. Ia malas berurusan dengan Zara sekarang, dia sendiri yang minta bantuan tapi dia sendiri yang males-malesan.
"Kalo niat lo mau jadi juara umum buat Evan, itu gak akan bikin lo bisa Ra!" Kata Dirga, ucapannya sangat dingin terdengar oleh Zara.
Zara menghela napas. "Gue udah gak mikirin soal Evan Ga, gue pinter buat diri gue sendiri."
"Bagus"
"Bagus apanya?"
"Bagus, kalo lo niatnya buat diri sendiri"
"Gue lagi berusaha move on, bantuin gue dong" rengek Zara.
Semenjak kejadian kemarin, Zara benar-benar ingin move on, dia ingin melupakan Evan dan memulai hidup yang lebih menyenangkan tanpa Evan. Dia juga akan berusaha iklas.
"Buka hati lo aja buat orang lain" ucap Dirga seraya menyimpan Pensil nya.
"Buka hati buat lo aja gimana?" Tanya Zara, wajahnya menyebalkan dimata Dirga.
"Kecuali buat gue"
Bahu Zara menurun, wajahnya ia tekuk karena Dirga dengan tidak langsung menolaknya. "Yahhhhh"
"Buka hati lo buat cowok yang baik, yang bener-bener sayang sama lo"
Dirga benar-benar menatap Zara lekat, entahlah matanya menampakkan bahwa dia sangat peduli pada perempuan didepannya. Tapi karena Zara perempuan yang tidak peka, jadi dia menganggap Dirga sedang iba padanya.
"Emang lo gak baik?" Tanya Zara.
Dirga menggeleng sebagai jawaban.
"Menurut gue lo baik, beda gak kaya Evan atau Galen" ucap Zara diakhiri dengan kekehan.
Sedangkan Dirga, dia menghela napas. Bingung harus berkata apalagi untuk meyakinkan Zara bahwa dia bukan cowo baik seperti yang dia bilang.
"Intinya sih menurut gue semua cowok sama aja Ga, sesayang apapun cowok sama cewenya, kalau nemu cewek yang lebih pasti oleng kok, haha" Zara tertawa mengatakannya, tapi memang benar juga. Semua cowok pasti akan oleng jika melihat yang lebih dari pacarnya.
"Dan tanpa cowok sadari pun, pacarnya itu sangat cantik dan sempurna dimata cowok lain"
Dirga diam, dia tidak berniat menjawab apa yang Zara katakan. Sangat tidak penting baginya, yang Dirga harap sekarang Zara cepat mengerti dan dia bisa segera pulang.
"Gue ke toilet dulu, lo kerjain soal ini" ucap Dirga lalu beranjak keluar dari perpustakaan.
————-
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA
Novela JuvenilKamu terlalu tertutup untuk aku yang selalu ingin tahu tentang kamu. -Zara Fradella ---- Dirgantara Ardana, laki-laki tampan yang menjadi kekasih seorang Zara Fradella. Seorang laki-laki yang mempunyai dua sikap yang bisa ia ubah kapanpun jika ia ma...