5). Zara kesal!

131 6 0
                                    

Mungkin Tuhan sengaja menjauhkan seseorang yang kita sayang,
untuk digantikan dengan yang lebih baik. Percayalah,
Tuhan itu selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

-ZARA FRADELLA

—————-

Zara memasuki kelasnya, kemudian duduk disamping Naura. Lalu tersenyum pada Via, membuat kedua teman barunya itu bingung kenapa Zara tiba-tiba tersenyum seperti itu pada mereka.

"Kenapa lo?" Tanya Via merasa aneh pada Zara.

Zara tersenyum lagi, alisnya naik turun menatap Via dan Naura bergantian.

"Vi, lo kan pinter kan ya. Suka ikut olimpiade juga? Ajarin gue biar jadi pinter dong" kata Zara wajahnya terus tersenyum.

Via memutar bola matanya malas, ia kira ada apa Zara terus tersenyum. "Gue kira ada apaaa"

"Hehe. Ya ajarin yaaaa" ucap Zara dengan kedua tangan menyatu, memohon pada Via.

"Harus ada niat Zara, ditambah gue gak pinter-pinter amat" elak Via, bukan dia tidak mau mengajarkan, hanya saja dia merasa tidak pantas.

"Gue niat kok Vi, kata Dirga minta ajarin sama lo ajaa"

Naura terkekeh. "Udah akrab aja lo sama Dirga, padahal dia susah banget buat bersosialisasi"

Zara mengerutkan keningnya. "Sesusah itu kah? Gue liat dia gak terlalu susah kok, baik juga"

"Mungkin dia suka lo Ra" kata Via, dia tersenyum mengatakannya.

Zara mengedikkan bahunya. "Mana mungkin, dia cowok pinter pasti tipenya sama yang pinter juga, kaya lo contohnya Vi"

Naura dan Via tertawa mendengar itu, Zara memang belum mengetahui segalanya tentang Dirga. Dirga bahkan jika sedang olimpiade bersama Via pun akan berbicara jika menurutnya penting, Via juga sangat susah jika bertanya soal latihan pada Dirga.

"Kok malah pada ketawa sih"

"Dia kayanya gak suka cewek deh Ra" bisik Naura membuat Zara membulatkan matanya.

"Serius?!"

"Bercandaaa" ucap Naura lalu tertawa terbahak-bahak.

Zara berdecak sebal, ia kira beneran. "Nanti pulang sekolah temenin gue nungguin kakak gue ya"

"Cewek cowok?" Tanya Naura cepat.

"Cowoklah"

"SIAP LAH, GASKEUN!" ucap Via dan Naura kompak.

——————

Zara mencari Dirga, ingin mengadu pada Dirga jika Via tidak mau mengajarinya semua pelajaran karena merasa kurang pantas, padahal Zara sudah memohon-mohon tapi tetap saja. Malah menyuruh Zara untuk ikut les atau belajar bersama Dirga.

Via hanya bisa memantu jika ada beberapa hal yang tidak Zara pahami.

"DIRGA!" teriak Zara saat melihat Dirga belok ke arah tangga menuju kelas XII.

Zara berdecak karena Dirga tak mendengarnya, ia pun berlari kecil menuju Dirga, dan saat membelokkan tubuhnya, Zara mengerem mendadak saat melihat tangga yang sudah diisi oleh cowok-cowok kelas 11.

Termasuk Dirga, Galen, Galih dan Adit. Mereka juga ada disana, hampir 10 orangan mereka ada di tangga. Tatapan semua cowok itu sekarang tertuju pada Zara.

DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang