DIRGANTARA

18). Pacaran

Aku gatau kenapa objek terfavorite aku adalah kamu Dirga...

———————————————————————-

Zara mengulum senyumnya saat Dirga mengirimkannya pesan. Walaupun pesannya itu terbilang simple, tapi Zara tetap menyukainya.

Dirga
Kita nyanyi lagu nothing's gonna change my love ya

Zara mengetikan sesuatu di room chatnya bersama Dirga, sambil tak henti-henti mengulum senyum. Membayangkan nanti bila nyanyi di atas panggung dengan Dirga yang memainkan gitar, betapa romantis nya nanti. Duh, Zara sudah tidak sabar.

Zara
Siap pak bos, btw tadi syarat yang mau lo kasih buat gue apa?

Drrrttt drrrttt

Dirga
Gjdi, lu gausa belajar gitar. Cukup gue aja

Zara
Okeeeeyyyy

Zara menunggu balasan Dirga lagi, namun cowok itu tak lagi membalas pesannya. Sudah hampir 10 menit hingga akhirnya Zara kembali mengetikan pesannya.

Zara
Dirga ko lo ga bales chat gue lagi.

Zara
Ini kan udah malam, lo gak berinisiatif buat ngucapin selamat malam dan selamat bobo ke gue gitu ?

Zara
Yaudah deh gapapa, gue tidur ya. Mungkin lo udah tidur juga atau lagi belajar. Ah, bodo deh pokonya selamat malam calon pacar, selamat bobo ya mwahh😘😘

Zara menyimpan ponselnya di atas meja belajar, kemudian menarik selimut dan menutup matanya. Dia berniat tidur sore-sore agar besok pagi tidak kesiangan saat berangkat sekolah. Zara sudah tidak sabar bertemu dengan Dirga.

———————————————————————————————

Disisi lain, diwaktu yang sama pula. Dirga sedang memainkan ponselnya, lebih tepatnya memainkan game online di ponselnya. Namun notif Zara lagi-lagi muncul dan mengganggu konsetrasinya saja.

Tanpa membalas chat Zara, dia menutup permainan onlinenya lalu membaca chat Zara dari notifikasi yang ada di atas layar ponselnya. Bibirnya tersenyum beberapa detik sebelum akhirnya menyimpan hpnya dan tertidur.

——————————————————————————————

Pagi ini sesuai dengan harapan Zara, dia berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Bibirnya tak henti-hentinya bersenandung ria menyanyikan nada dari lagu yang akan dibawakannya sebulan kemudian di acara seni budaya. Dia bahkan sudah sangat tidak sabar untuk menjadi tontonan iri dari para siswi disekolah ini.

Bahkan Zara tak ada takut-takutnya sama sekali dengan para fans-fans nya Dirga. Zara tidak takut bila harus satu lawan seribu fans Dirga pun, dia berani.

Kini dia berdiri di tempat parkir Dirga. Lihatkan, betapa sukanya Zara pada Dirga, sampai-sampai tempat parkir Dirga pun dia hapal.

Matanya terus saja menjelajah halaman parkir, menunggu kedatangan Dirga. Satu persatu murid mulai masuk ke area parkiran, memarkirkan motor maupun mobilnya masing-masing.