Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Rein berdiri dengan gusar di tempat parkir. Kakinya terus bergerak tidak karuan menandakan jika ia dilanda rasa cemas.
Satu minggu berlalu sejak kejadian waktu itu. Ia masih tidak percaya jika dirinya harus terlibat masalah seperti ini. Demi Tuhan ia menyetujui untuk menjadi tutor Asen bukan untuk terjerat masalah dengan orang yang bernama Jasper. Dan sampai detik ini pun identitas seorang Jasper masih abu-abu karena Asen belum memberikan penjelasan apapun.
Ia merasa hari ini adalah hari ter sialnya. Rein harus pulang lebih sore karena ia merupakan anggota inti petugas perpustakaan yang memang dua minggu sekali memiliki agenda, entah itu piket ataupun hal lainnya yang diselenggarakan secara rutin. Mira sudah pulang beberapa menit yang lalu karena di jemput oleh orang tuanya, sedangkan dirinya masih diam tidak bergeming di parkiran.
Beberapa hari terakhir, Rein merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan orang-orang disekitarnya. Ia beberapa kali merasa diperhatikan oleh seseorang dari jauh ketika menaiki sepeda untuk pulang. Hal itulah yang membuatnya merasa sangat was-was ketika pulang sendirian satu minggu terakhir ini.
Asen? Asen menghilang selama satu minggu ini. Tidak ada kabar apapun darinya semenjak kejadian itu. Asen seperti hilang ditelan bumi. Bahkan cowok itu tidak membalas pesan Rein.
" You okay? " Rein sedikit terperanjat kaget ketika seseorang memegang bahunya.
" Asen? "
Asen terkekeh geli sambil membuka kupluk hoodie hitam yang menutupi kepalanya.
" Bukan, ini Jung Jaehyun NCT " katanya sambil merapikan rambutnya yang memanjang.
Rein menghembuskan nafas lega. Ia benar-benar sangat lega. Padahal ia tadi sudah siap siaga akan menghajar orang yang mengangetkannya. Jangan salah, Rein juga tahu teknik-teknik membela diri.
" Mau balik? " Tanya Asen sambil berjalan beriringan dengan Rein. Mereka sudah turun dari sepeda masing-masing.
