cb

543 134 15
                                    

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

𝖘𝖙𝖗𝖆𝖜𝖇𝖊𝖗𝖗𝖞 𝖆𝖓𝖉 𝖈𝖎𝖌𝖆𝖗𝖊𝖙𝖙𝖊𝖘

◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈

ⁱᵗ'ˢ ᵃᵇᵒᵘᵗ ʳᵘⁿ ᵒʳ ᵈᵉᵃᵈ

ʙᴇꜱᴛ ᴅᴇᴄɪꜱɪᴏɴ.

ʙᴇꜱᴛ ᴅᴇᴄɪꜱɪᴏɴ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••






Pagi menjelang begitu sang fajar menampakkan diri di ufuk timur. Cahaya terang mulai masuk di sela-sela gorden kamar gadis cantik yang terlihat sudah bangun dari beberapa jam yang lalu. Mungkin maksudnya terjaga dari semalaman. Benar, Reeyana tidak bisa tidur sama sekali sejak semalam.

Kabar kepulangan Rean kemarin membuatnya terus menunggu di rumah hingga ada orang lain yang masuk ke rumahnya tanpa permisi, seperti kebiasaan adiknya itu. Namun nyatanya semua nihil. Tidak ada Rean ataupun orang lain yang datang ke apartemen miliknya.

Kevin bahkan dibuat stress karena Rein yang setiap menit selalu meneleponnya untuk menanyakan pada Rean dimana cowok itu berada. Tentu saja ia melakukannya. Dan Rean tetaplah Rean, cowok itu sudah mirip seperti tukang parkir di supermarket, sekejap ada dan sekejap tidak ada. Bukankah itu menyebalkan?

Rein beranjak dari kasurnya lalu mengambil seragam miliknya kemudian berlalu ke dalam kamar mandi.

Selang 30 menit dengan urusan persiapan berangkat sekolah, gadis itupun segera keluar dari apartemen karena Juan sudah menunggunya di bawah. Ya, cowok itu mengajaknya berangkat bersama beberapa hari terakhir ini.

" Hey " sapa Juan yang di balas senyuman oleh Rein.

Juan beberapa kali memperhatikan Rein yang terlihat sangat lelah. Setelah gadis itu memakai seatbelt, mereka pun berangkat.

" Rean masih belum ada kabar? " tanya Juan yang di jawab gelengan kepala Rein.

Gadis itu beberapa kali menghela nafas panjang kemudian secara tiba-tiba ia menegakkan tubuhnya lalu menghadap ke arah Juan yang sedang fokus menyetir.

" Mungkin gak sih kalau ada orang yang ngelarang Rean pulang? " ujar Rein sambil mengernyit alisnya, ia sedang memikirkan ucapannya dalam-dalam.

Dahi Juan juga ikut berkerut heran menandakan cowok itu tidak mengerti pemikiran Rein.

" Jadi lo mikir Rean gak pulang semalem karena ada yang nyegah dia ngelakuin itu " Rein menjentikkan jari membenarkan.

SACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang