◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
𝖘𝖙𝖗𝖆𝖜𝖇𝖊𝖗𝖗𝖞 𝖆𝖓𝖉 𝖈𝖎𝖌𝖆𝖗𝖊𝖙𝖙𝖊𝖘
◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
ⁱᵗ'ˢ ᵃᵇᵒᵘᵗ ʳᵘⁿ ᵒʳ ᵈᵉᵃᵈ
ᴜɴᴇxᴘᴇᴄᴛᴇᴅ ᴘᴇʀꜱᴏɴ
•••
Suasana ruang tengah malam itu terlihat begitu santai. Setelah satu jam lalu terjadi ketegangan karena kesalahpahaman Asen terhadap Diego.
" Dude, c'mon! Among the three of us who cry the most is you " Seketika semua orang tertawa.
Asen yang menjadi bahan bully an hanya bisa memutar bola mata malas. Diego tetaplah Diego, ia suka sekali membuka aib orang lain.
" And you're the fuckboy " Balas Asen dengan puas.
Marco yang melihat Diego bungkam pun seketika tertawa puas.
" Rei, don't believe what he says " Rein pun menaikkan alisnya sambil terkikik geli.
" What do you mean, Rein jangan percaya sama omongan gue? Bruh, she's already mine. Be careful " Protes Asen dengan terang-terangan.
" Oops, possessive boyfriend " Goda Nina sambil tersenyum mengejek kepada Asen.
Rein yang mendapatkan perlakuan seperti itupun hanya dapat menahan malu. Ia bahkan masih belum memberikan jawaban apapun mengenai pengakuan Asen saat itu, tetapi Asen sudah sangat protektif kepadanya. Ia tidak merasa risih sama sekali, malah ia merasa senang karena ternyata orang yang ia sukai memiliki rasa yang sama kepadanya.
" You okay? " Tanya Rein ketika mendapati Asen sedang berjalan kesana-kemari didepan jendela.
Semua orang sudah kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat setelah lama menghabiskan waktu untuk mengobrol santai. Namun Rein malah mendapati Asen masih terjaga.
" Still awake? " Tanya Asen kembali tanpa menjawab pertanyaan Rein.
" Ya " gadis itu mendekat lalu memberikan segelas susu yang diterima dengan senang hati oleh Asen. Ia memang sedang membutuhkan ini untuk mengurangi kegelisahannya.
Asen memperhatikan sekeliling melalui jendela besar yang gordennya sedikit terbuka memperlihatkan keadaan diluar. Perasaannya benar-benar tidak enak sejak kedatangannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAC
Fanfiction[ PRIVATE ACAK ; FOLLOW DULU ] ❝ I said don't touch her! Are you fucking deaf? ❞